* Full adegan dewasa. Bahasa kasar dan vulgar.*
Sudut pandang Lisa
Entah bagaimana cara kami bisa sampai di kamar dengan bibir yang masih saling menyatu, aku hanya ingat Jennie melepas Jasku dan membawaku naik ke tangga. Sekarang adalah hal yang berbeda, dia mencium bibirku seolah-olah aku adalah makanan penutup yang dia tunggu-tunggu.
Aku bisa merasakan kulit dingin Jennie di kulitku saat tangannya menyentuh perutku lalu naik ke dadaku. Ya Tuhan itu sungguh hal yang menyenangkan, dia adalah wanita yang sangat baik dalam hal ini.
Jennie mengerang, lidah kami bertaut saling menari. Tanganku naik ke punggungnya untuk menarik reseleting gaun itu ke bawah dan dia tersentak saat aku menyelipkan jemariku.
Kami kehabisan napas, dada kami saling memburu udara. Dia adalah wanita ter seksi dalam hidupku, saat matanya layu karena gairah dan bibirnya bengkak dengan cara paling seksi. Aku menatap matanya sampai ke dalam, keinginannya kuat sepertiku.
"Apa yang kau pikirkan?"
"Kau cantik."
"Oh terima kasih. Tapi bisakah kita membahasnya nanti? Aku sudah sangat bergairah..."
Aku tertawa. "Sudah tidak sabar, ya?" Kataku menarik gaun nya jatuh dari bahunya. Dia mendesah saat bibir ku menyentuh kulit lehernya, tulang selangka nya dan dadanya yang terbuka.
Kami saling menanggalkan pakaian, tangan meraba-raba kancing dan resleting, menimbulkan tawa pelan dari kami. Apa yang salah? Tidak ada, yang ada aku hanya malu karena ini kali kedua kami melakukan seks? Ya, pertama saat kami pacaran. Tunggu- maksudku untuk diriku, ini yang kedua kalinya. Apa kalian berpikir aku melakukan seks bebas dengan wanita lain? Oh tentu saja tidak, aku tidak memiliki gairah dengan orang lain semenjak bersama Jennie.
Jennie menyingkirkan selimut yang ada di atas tempat tidurnya, itu membuat jantungku berdebar. Aku mengikuti langkah Jennie, naik ke tempat tidur. Kami telanjang sepenuhnya, ini adalah hal yang paling aku sukai, memandang seluruh tubuh Jennie yang...wow, itu sangat cantik. Sungguh, aku tidak akan bisa berbohong. Dia masih memiliki tubuh terbaik, dadanya yang kecil tapi berisi, lekuk tubuhnya yang seksi dan indah.
Kemarin segalanya tertahan, tapi tidak hari ini, hari ini kami bisa melakukannya tanpa gangguan dan tidak akan menahan apa pun.
Aku menariknya untuk mencium bibirnya lagi, dia menyentu perutku dengan panas.
"Aku suka rasanya." Gumam Jennie di bibirku saat ciuman kami berakhir.
Aku membungkuk lebih rendah, menangkap putingnya dengan mulutku. Payudaranya sangat sensitif dan aku tahu cara menyenangkannya saat ujung lidahku melintas di ujungnya. Jennie memelukku lebih erat pinggul kami bersentuhan dengan cara yang familiar, itu membuat perut bahwaku mengeras.
Aku menahan beban di tanganku, membiarkan tubuh bagian bawah kami bergerak bersamaan. Tangan Jennie menjelajahi punggungku, bertumpu pada pinggulnya dan aku membimbing dirinya lebih erat di antara kedua kaki kami.
Aku menarik napas saat sesuatu yang basah dan lembab menyentuh milikku. Ya Tuhan, ini bahkan lebih nikmat dari yang aku pikirkan.
Aku menciumnya, menghisap setiap bagian yang ada pada bibirnya. Mencium Jennie dengan ciuman basah dan panas, lidahku melingkari mulutnya. Aku berhenti dan menatap matanya, bola matanya gelap dan pipinya merah merona. Di sini panas, bahkan lebih panas dari musim kemarau. Aku tidak menunggu lama untuk kembali ke payudara Jennie, menyelusuri lembah yang indah hingga lidahku kembali ke tempatnya, putingnya yang mengeras. Aku suka, aku selalu suka tempat itu meski bertahun-tahu lamanya akhirnya aku kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES FROM THE SKY [JENLISA] COMPLETE
FanfictionJennie memiliki Suami yang kaya, tampan dan baik hati. Hampir seluruh populasi manusia di bumi mengirikannya, hidup mereka bahagia seperti di dongeng tapi apa yang terjadi ketika ternyata kehidupan rumah tangganya tidak seperti yang dunia kira? Hidu...