"Omaa!"
"Ibu!"
Lisa dan Jennie meninggikan suaranya saat Dara menolak untuk melakukan pengobatan di Luar Negri.
"Aku tidak ingin melakukannya." Kata Dara bergegas berdiri. "Aku baik-baik saja."
Jennie berdiri memeluk Dara dari belakang. Tangannya melingkari pinggang Dara dengan erat. "Berikan aku waktu untuk merawatmu bu. Biarkan aku menembus kesalahanku."
Dara diam, di menahan kesedihan untuk dirinya sendiri. "Sayang,." Katanya sambil menarik tangan Jennie agar mereka terpisah. Dara memutar tubuhnya untuk melihat anaknya. "Aku baik-baik saja, semakin membaik melihat kamu ada di sini bersamaku."
"Omma-"
"Lisa...percaya padaku." Dara menatap Lisa penuh perhatian, dia tidak ingin anak-anaknya mengkhawatirkan dirinya, dia ingin Jennie dan Lisa menjalani hidup tanpa memikirkan dirinya.
"Tidak, aku tidak akan bergerak dari sini jika Ibu tidak ingin berobat." Kata Jennie duduk bersilah di lantai Kayu yang dingin.
"Aku juga." Kata Lisa ikut-ikutan duduk di samping Jennie. "Jika Omma keras kepala maka kami juga."
Dara tertawa, dia kembali duduk berhadapan dengan mereka berdua. Dengan lembut ia menarik tangan kedua anaknya. "Jennie, kau memiliki keluarga-"
"Aku sudah bercerai dengan Kai."
"Apa?" Dara terkejut, dia menatap mata Lisa untuk meminta penjelasan. "Bagaimana bisa?"
"Ibu, ceritanya panjang. Tapi aku baik-baik saja, jadi mari fokus pada penyakitmu."
Dara menggelengkan kepalanya berulang kali, dia tidak terima Jennie bercerai dengan Kai. "Selamatkan pernikahmu Jen, kau harus memiliki keluarga, anak dan hidup bahagia. Bagaimana bisa perceraian sangat mudah di jaman sekarang." Dara memukul lengan Jennie berulang kali. "Jangan sepertiku, hidup sendirian itu tidak segampang yang kamu pikirkan."
"Omma.." Lisa menelan benjolan tenggorkannya, dia kecewa dan sedih mendengar ucapan Dara yang berharap Jennie berbaikan padahal Dara tahu bahwa Kai terlibat kasus dan selingkuh. Tapi mengapa, mengapa Dara melakukan itu di depan Lisa.
"Setiap rumah tangga pasti ada masalah, kalian bisa memulainya lagi dari awal. Kai pasti akan berubah, jadi jangan lakukan itu."
"Ibu, berhenti mengurusi rumah tanggaku. Aku dan Kai sudah berakhir karena beberapa alasan yang tidak bisa aku jelaskan, jadi ku harap Ibu bisa mengerti." Jennie menatap Lisa, dia tahu ada kekecewaan di mata Lisa saat wanita itu menunduk, dia tidak ingin lagi membuat Lisa kecewa atas semua tindakannya.
Dara mengangkat kedua bahunya. "Baiklah, aku tidak memaksa apapun terhadapmu. Dan kau Lisa...kapan kau akan membawa wanita yang ku cintai ke hadapanku?"
Lisa menggigit bibir bawahnya gugup, dan Jennie melihat Lisa dengan alis berkerut. "Omma, aku-.. jangan bicarakan tentang diriku, mari fokus pada penyakitmu. Aku akan membawa wanita itu jika kau benar-benar sehat." Lisa gugup, ada banyak kemungkinan yang membuat dirinya mengalihkan pertanyaan Dara. Tatapan Jennie yang mengintimidasi dan pertanyaan Dara yang tiba-tiba?
Dara memandang kedua anaknya bergantian, seolah-olah ada yang aneh dari tatap Jennie ke Lisa dan tatapan Lisa ke Jennie. Meskipun kecurigaan pada mereka tidak membuat Dara ambil pusing, tapi ada sesuatu yang ia tangkap. Dara tersenyum dan membelai lengan Jennie. "Aku akan ikuti kemauan kalian tapi berjanjilah denganku kalian akan baik-baik saja."
Lisa membuang napasnya dengan tenang, dia sungguh berharap ada seseorang yang mengeluarkannya dari situasi yang menegangkan. Dia takut Dara tahu bahwa dia mencintai Jennie, dia takut Dara tidak menerima dirinya jika wanita yang dia cintai adalah anaknya. Meskipun Dara bukan seorang homopobia, tapi Lisa tahu Dara ingin Jennie hidup normal seperti layaknya keluarga, itulah sebabnya Lisa masih belum berani berkata Jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES FROM THE SKY [JENLISA] COMPLETE
FanficJennie memiliki Suami yang kaya, tampan dan baik hati. Hampir seluruh populasi manusia di bumi mengirikannya, hidup mereka bahagia seperti di dongeng tapi apa yang terjadi ketika ternyata kehidupan rumah tangganya tidak seperti yang dunia kira? Hidu...