Kenyataan menyakitkan

421 26 0
                                    

"Aku sudah mendengar semuanya Bible." Biu meneteskan air matanya, pria kecil itu memegang perutnya yang mulai membuncit. "Pasti sangat sulit untukmu melihatku. Maafkan aku."

"Tidak Biu, jangan katakan itu." Bible berusaha menggapai Biu, namun si pria kecil mundur darinya.

"Aku seharusnya mengerti sejak awal, kenapa kau berubah. Maaf karena begitu egois Bible. Maaf." Biu menangis lebih keras, mengeluarkan seluruh sesak didadanya. Perasaan bersalah yang akan ia bawa seumur hidup.

"Biu, jangan begini. Aku yang harus minta maaf. Kau dan anak kita tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi pada orang tuaku."

"Tidak Bible. Kau tidak akan bisa hidup dengan adik dari pelaku penabrak orang tuamu. Jangan maafkan keluarga kami, jangan maafkan kakakku dengan mudah. Kau harus dapat keadilan."

"Biu..."

"Tuntut keluarga kami. Lakukan apa yang dulu akan kau lakukan, jangan melihatku atau anak kita." Biu mengigit bibirnya menahan isakan. "Aku akan menjaganya dengan baik. Kau tidak perlu khawatir."

"Aku tidak bisa Biu. Jangan pergi. Jangan."

Biu menggeleng, semakin menjauh dari Bible. "Aku akan menanggung dosa kakakku juga. Aku akan menghukum diriku dengan hukuman yang pantas. Lanjutkan hidupmu Bible, maaf karena aku pernah menjadi noda yang menyulitkan langkahmu."

"Biu!" Teriakan menggelegar itu berasal dari sulung Puttha yang akhirnya berhasil menemukan keberadaan adik bungsunya yang menghilang.

"Kakak jangan mendekat." Biu menggeleng keras pada kakak tertuanya. "Jangan mendekat kak. Biu tidak mau melihatmu."

Bass merasa kakinya tertancap di lantai. "Biu, itu salah paham. Kakak bisa menjelaskannya."

"Tidak. Kakak membunuh orang. Kakak membuat dua anak kehilangan orang tuanya. Kakak jahat."

"Tidak, bukan begitu hal yang sebenarnya terjadi. Dengarkan kakak dulu. Bible aku bisa menjelaskannya. Bujuk Biu untuk kembali pada kami."

"Dia bahkan tidak ingin bersamaku, bagaimana aku membujuknya?"

"Pergi saja kalian semua. Pergi saja."

"Tidak, Biu kasihan anak kita. Dia kedinginan. Ayo kemari."

"Mundur Bible, jangan mendekat. Atau aku akan melompat sekarang juga."

Sneak peek 9 end

Halo teman-teman 👋🏻

Bagi yang berminat untuk memiliki versi lengkap Treffen bisa hubungi aku secara pribadi via dm wattpad, ig dan twitter (user : estcasse_)

Sampai bertemu disneak peek selanjutnya. Akan ada 1 sneak peek terakhir sebelum pdf dikirim pada pukul 21:00 wib.

Pemesanan pdf berakhir hingga pukul 19:00 ya! Jangan sampai ketinggalan.

Terimakasih, salam hangat, estcasse 🥰

TreffenWhere stories live. Discover now