Hari pertama

319 37 5
                                    

"Di sini?" Biu menatap sekeliling ruangan, tidak ada kasur di sana. Hanya sebuah sofa panjang yang telah usang. "Kau menyuruhku tidur di sini?" Biu mamasang wajah shock. Bagaimana Bible begitu tega membiarkannya tidur di sana malam ini? "Di sini panas Bible. Tidak ada AC atau kipas angin."

"Kau yang mau tinggal di sini. Aku tidak menyuruhmu." Bible dengan acuh berjalan pergi, hendak masuk ke kamarnya.

Biu menghentakan kakinya ke lantai. "Tega! Meski sudah tidak menyukaiku, setidaknya ingat saat kau masih suka. Gunakan sedikit nuranimu." Biu mengomel, pria kecil itu menendang kopernya hingga jatuh berdentum.

"Masih mending aku tidak menyuruhmu tidur di bengkel bersama nyamuk. Sudah jangan banyak bicara, kau membuatku pusing." Ucap Bible yang sudah sampai di depan kamarnya. "Dan satu lagi, jangan banyak berkhayal aku akan memperlakukanmu seperti dulu. Itu hanya kesalahan. Aku tidak pernah menyukaimu sebenarnya."

Biu menggeram, kesal dan marah. "Lihat saja nanti." Ucapnya pelan.

Tidak ada pilihan, ia merebahkan tubuhnya ke kursi panjang yang tidak empuk sama sekali. Seharian duduk di bengkel Bible untuk menunggu pria itu selesai bekerja membuat tubuh Biu lelah.

"Kenapa dia jahat sekali, sih? Memangnya aku membuat salah apa?" Si manis bertanya pada dirinya sendiri, menatap langit-langit rumah yang cukup usang. Sepertinya rumah yang berada di belakang bengkel ini tidak begitu terawat. Jaring laba-laba, debu, bau apek, membuat Biu merasa tidak nyaman.
"Apa aku pulang saja ya? Tubuhku gatal-gatal."

Dibandingkan dengan rumah atau apartemen Biu sekali pun, tempat tinggal Bible ini tidak ada apa-apanya. Biu yang terbiasa hidup nyaman, mulai berpikir untuk menyerah dihari pertama. "Dia bahkan tidak memberitahuku di mana kamar mandinya. Benar-benar kejam. Apa Bible jadi iblis sekarang?"

Hening tercipta. Bahkan televisi saja tidak ada di ruang tengah itu. Satu-satunya yang bisa Biu lakukan adalah memainkan ponselnya. "Panas.." Gumamnya menghapus keringat yang mengucur.

"Wah, mungkin maksud Bible neraka itu karena rumahnya sangat panas. Wah aku bisa mati." Biu memencet kontek seseorang dan menelponnya. "Lim, tolong aku. Tolong aku sekarang juga.."

"Ada apa? Bukankah kau sedang bersama pujaan hatimu itu?"

"Jangan meledekku." Biu berdecak.

"Loh? Kau kan memang sedang cuti satu bulan, SATU BULAN. Untuk mengejar pria impianmu itu. Untuk apa meminta tolong padaku? Aku bukan bawahanmu jika diluar urusan kantor."

"Aku hampir mati Lim. Jangan bercanda."

"Hah?" Suara Lim disebrang sana terdengar kaget. "Kau kenapa Biu? Ada apa?" Tanyanya panik.

***

Lim menatap atasannya dengan penuh permusuhan. Bagaimana tidak, Biu menghubunginya tiba-tiba untuk meminta bantuan diluar prediksi manusia.

"Sudah selesai tuan." Lim mengangguk pada dua orang teknisi yang dibawanya dari kota.

"Terimakasih ya. Kalian menyelamatkan hidupku." Ucap si manis dengan senyumannya. "Jangan lupa meminta tip dari Lim."

"Baik tuan, kalau begitu kami tunggu di luar."

Biu mentap dua buah AC yang sudah terpasang sempurna di ruang tengah rumah Bible. Kini ia bisa bertahan hidup.

"Kau tidur di sini?" Lim menunjuk kursi jelek yang ada dibelakang mereka.

Biu meringis, bersiap mendengar hinaan dari asisten sekaligus sahabatnya itu. "Cinta itu perjuangan." Ucapnya keluar dari konteks pertanyaan.

Lim merinding mendengarnya. "Kalau berjuang sendiri namanya cinta bertepuk sebelah tangan."

"Ah sudah, diamlah. Kau menyebalkan Lim."

"Kau lebih menyebalkan, tiba-tiba mengambil cuti satu bulan untuk mengejar cinta? Orang gila mana yang melakukan itu?"

"Baiklah, baiklah, anggap aku gila."

Ditengah perdebatan antara Biu dan asistennya, pintu kamar Bible terbuka. Menampakan pria itu yang nampak lebih segar sepertinya habis mandi. Bible mengerutkan keningnya. "Biu, kau melakukan apa dengan rumahku?"

Biu menggaruk rambutnya yang tidak gatal lalu tertawa polos.

Lim menelan ludahnya, pria itu mendekat pada Biu. "Kenapa tidak bilang pujaan hatimu setampan ini? Tau begitu aku juga cuti untuk ikut mengejarnya."

"Lim! Pulang sana!"

Sneak peek 1 end

Halo teman-teman 👋🏻

Bagi yang berminat untuk memiliki versi lengkap Treffen bisa hubungi aku secara pribadi via dm wattpad, ig dan twitter (user : estcasse_)

Dari 50 tersisa 17 lagi ya.

Hubungi aku secepatnya ya!

Sampai bertemu disneak peek selanjutnya. Stay tuned.

Terimakasih, salam hangat, estcasse.

🥰✨

TreffenWhere stories live. Discover now