Phuket day 2

471 95 15
                                    

Sebuah dering yang merupakan nada bahwa adanya telpon masuk membangunkan si pria manis. Biu mengapai ponselnya yang berada diatas nakas dengan mata yang masih tertutup rapat.

"Hmm?" Gumamnya begitu sudah mengangkat telpon itu, yang sudah menganggu tidurnya. "Kenapa menganggu sepagi ini, Lim?"

"Lim? Siapa itu Lim?" Suara barithon yang terdengar dari ujung sana membuat Biu membelalak. Dirinya langsung bangun kemudian mengecek siapa gerangan yang menelponnya.

Nomor baru. Belum terdaftar dikontaknya.

Biu mencoba menelaah lagi, ia kemudian ingat siapa orang yang dengan mudah mendapatkan nomor pribadinya.

"Halo?" Panggilan masih tersambung, orang yang menelponnya kembali memanggil. "Biu, apa kau kembali tidur?"

Biu menempelkan ponsel itu kembali ketelinganya. "Ah, tidak. Maksudku, iya. Lupakanlah." Biu mengigit bibirnya. "Apa ini Bible?"

"Iya, ini Bible. Aku ada di depan villamu."

"Apa?" Biu sedikit berteriak karena dirinya begitu kaget. Dengan wajah bantal dan rambut berantakan, dirinya bergegas turun dari ranjang. Hendak mengintip lewat jendela besar yang mengarah ke taman dibawah sana.

"Aku membawa sarapan." Bible terdengar tenang, sedikit kekehan memberi kesan ramah.

Lalu lambaian pria itu Biu dapatkan, membuat pipinya memerah seketika.

"Hei, kenapa membalikan badan?" Tanya Bible karena Biu secepat kilat hilang dari jendela tanpa membalas lambaiannya.

"Aku—Aku belum mandi." Biu tergagap, pria itu menatap pantulan dirinya yang begitu berantakan di cermin. Tidak layak sekali dilihat oleh Bible yang nampak segar dengan pakaian olahraganya.

"Lalu?"

"Aku sedang jelek."

Terdengar tawa geli diujung telpon. "Jangan berbohong Biu. Aku sudah melihatmu barusan. Kau sangat manis."

"Mana mungkin. Aku baru bangun dan berantakan."

"Apa kau membuat alasan untuk tidak bertemu denganku?" Tebak Bible dengan nada sedih.

"Bukan begitu." Biu segera membantah.

"Lalu bagaimana? Apa kau tidak akan turun untuk sarapan bersamaku?"

"Baiklah, tunggu sebentar. Setidaknya aku harus mencuci muka dan sikat gigi lebih dulu."

"Aku tunggu."

***

Sarapan yang dibawa Bible tidak mengecewakan. Meski tampilannya jauh dari kata mengugah selera, namun bubur sayuran tidak buruk juga.

Biu melahapnya tanpa beban.

"Apa kau selesai berolahraga?" Biu bertanya sebab melihat tampilan Bible yang begitu sporty.

Jaket, celana pendek, sepatu, topi. Semuanya serba hitam. Tetapi harus Biu akui bahwa penampilan pria itu begitu tampan. Meski ia tidak suka warna-warna gelap, tapi jika Bible yang memakainya itu bisa dibicarakan.

TreffenWhere stories live. Discover now