BAB 4

3.1K 390 26
                                    

Baru menikmati makan siangnya, Jennie merasakan seseorang menyenggolnya dan dia menoleh, mendapati Chaeyoung tengah tersenyum menggoda sambil duduk di sampingnya. Dengan satu alis terangkat, dia menatap sahabatnya itu bingung.

“Ehem,” Chaeyoung berdehem dengan sengaja. “Sepertinya, ada seseorang yang hutang penjelasan padaku, nih.”

Mendengar sindiran itu, Jennie semakin menaikkan alisnya, mencibir sahabatnya sebelum dia menggigit potongan daging yang dia pesan untuk makan siang.

“Apa kau sedang membicarakan dirimu sendiri?” Tanya Jennie pada Chaeyoung. “Aku tidak tahu kau pernah berhubungan seks dengan sahabat Lisa. Sejak kapan itu terjadi? Kenapa kau tidak mengatakan apapun padaku?”

Keadaan berbalik dengan mudah. Chaeyoung terkekeh, menyisir rambut pirangnya ke belakang sebelum dia juga ikut menikmati makan siangnya.

“Ah, soal itu… kami benar-benar tidak menjalin hubungan. Itu murni seks. Jadi, apa yang harus aku ceritakan padamu?”

“Tapi dia sahabat Lisa, Chaeyoung…” Rengek Jennie cemberut. “Kau seharusnya menceritakan apapun yang menyangkut Lisa.”

“Jadi, kau ingin mendengar bahwa, hei, Jennie, aku baru saja melakukan seks dengan sahabat Lisa. Bagaimana? Apa kau ingin mencoba hal itu dengan Lisa? Begitu?” ucap Chaeyoung dan Jennie memutar mata. Namun begitu, pipinya tiba-tiba saja merona mendengar ucapan itu.

Membayangkan dirinya melakukan sesuatu yang intim dengan Lisa membuatnya malu dan Jennie tidak pernah sekali pun berani membayangkan itu. Tapi, senyum Jennie luntur dengan cepat ketika dia teringat akan kejadian semalam.

“Dia tidak menyukaiku, Chaeyoung…” Ucap Jennie mendesah panjang.

“Kenapa kau berpikir seperti itu?”

“Karena dia menari dengan wanita rambut pirang dengan payudara besar! Dia menyukai wanita seperti itu!”

Jennie masih cukup frustasi memikirkan fakta satu itu. Mengingat bagaimana dekatnya Lisa ketika menari dengan seorang wanita berambut pirang. Hampir saja Jennie ingin menghampiri Lisa jika saja Jisoo tidak menghentikan Lisa saat itu.

Jennie tahu dari ekspresinya, Lisa menyukai momen intim tersebut.

“Jennie, itu bar. Semua orang bisa menari dengan siapa saja, terutama dengan alkohol dan musik yang membantu. Bukan berarti Lisa menyukai wanita seperti itu.” Ucap Chaeyoung, tak percaya bahwa Jennie memikirkan itu hanya karena melihat Lisa menari dengan wanita berambut pirang.

“Tapi—”

“Lihat aku dan Jisoo. Apakah aku pernah bilang bahwa Jisoo adalah tipeku? Tidak. Tapi, kami bisa melakukan apa saja di bar. Semuanya bebas, Jennie.”

Jennie menghela nafas. Tahu, bahwa ucapan Chaeyoung cukup masuk akal. Jadi, kenapa dia tetap tidak senang melihat Lisa menari bersama orang lain? Rasanya malam itu membuat dia ingin sekali menarik rambut pirang itu begitu saja.

“Aku pusing jika terus memikirkan semua ini! Aku sangat pusing!” Jennie kembali menggigit makan siangnya, berharap dia bisa menyingkirkan Lisa.

Tapi diam-diam, dia mencari keberadaan Lisa yang tidak terlihat selama makan siang ini. Dia ingin mencoba menanyakan pada Jisoo yang saat itu makan siang bersama orang lain tapi dia tidak memiliki keberanian yang besar.

**

Lisa meneguk satu pil obat lalu meminum air mineralnya, menghela nafas ketika dia terengah-engah. Dia sangat suka menari karena dengan menari, dia merasa semua beban yang dia tanggung terangkat begitu saja.

JENLISA - STORY ABOUT US [GIP || HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang