BAB 20

1.9K 295 22
                                    

Jennie hanya ingin menyalahkan Jisoo. Karena perkataan Jisoo, dia merasa jarak antara dia dan Lisa semakin menjauh. Meskipun Jennie memang merasa di abaikan oleh Lisa, Jennie tidak berniat untuk mengeluh karena dia mengerti suasana hati Lisa yang memburuk belakangan ini.

Sedih? Pasti. Tapi, Jennie tidak mau memaksakan diri. Akan tetapi karena ucapan Jisoo tempo hari, Jennie merasa ditinggalkan oleh Lisa.

Memang, Lisa masih tetap berada di dekatnya setelah hari Jisoo bicara saat itu. Tapi, Jennie merasa Lisa menarik diri. Sering kali, Lisa lebih sering terdiam daripada aktif menyentuhnya dan itu membuat Jennie meringis. Dia benci merasa kehilangan Lisa.

“Apakah itu Irene dan Joy? Dua orang yang mengajakmu pergi ke pesta dua hari lalu?” Suara Lisa terdengar dan Jennie mengangkat pandangan untuk melihat apa yang Lisa tunjuk dengan matanya.

Irene dan Joy sedang berjalan di lorong kampus bersamaan dengan beberapa pria di belakangnya. Ya, beberapa pria yang sebelumnya Jennie temui juga di pesta ulang tahun Irene 2 hari lalu.

Jennie mengangguk dan mendapati salah satu pria di belakang Irene menyadari tatapannya. Pria yang tidak Jennie ingat namanya itu tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya pada Jennie dan saat itu juga, Jennie langsung mengalihkan pandangan kembali ke pacarnya.

“Kau berteman dengan mereka?” Tanya Chaeyoung terdengar kaget saat itu.

“Tidak. Aku hanya kenal mereka karena kami melakukan latihan rap bersama.” Kata Jennie sambil mengernyitkan kening.

Pergi satu kali bukan berarti dia berteman secara baik dengan mereka semua. Dengan banyak pria di suatu perkumpulannya, Jennie merasa tidak nyaman. Dia benci berada di dekat pria terutama jika mereka mencoba untuk mendekatinya.

Meskipun Jennie pernah berpacaran dengan seorang pria di SMA, tetap saja semenjak pada tahun terakhir di sekolah Jennie memutuskan untuk berpacaran dengan seorang wanita, Jennie mendapati dirinya lebih nyaman bersama dengan wanita. Dia benci bagaimana pria bersikap seolah para wanita menyukai mereka.

Itu benar-benar menjijikkan, sungguh.

“Ah...” Chaeyoung hanya menganggukkan kepalanya. Tapi kedengarannya seperti nada tak percaya hingga Jennie menyipitkan mata pada sahabatnya itu.

“Aku serius, Chaeyoung... aku tidak berteman dengan mereka. Hari itu, Joy hanya mengajakku ke pesta ulang tahun Irene dan hanya itu saja. Setelah itu, aku bahkan tidak pernah bicara dengannya diluar kelas.” Jelas Jennie dengan penuh penekanan.

“Oke, Jennie... Aku mempercayaimu.” Ucap Chaeyoung dengan canggung ketika dia mendapati wajah serius Jennie.

“Bagaimana denganmu? Apakah kau mempercayaiku, Lisa?” Tanya Jennie, menghadap Lisa sepenuhnya dan memberi pandangan menantang.

Jennie tidak berniat seperti ini. Tapi melihat Chaeyoung yang jelas tidak mempercayainya padahal wanita itu telah menjadi sahabatnya selama bertahun-tahun menimbulkan kekesalan dalam diri Jennie dan tentu saja, Lisa adalah orang yang Jennie curigai tidak mempercayainya juga.

“Kenapa aku?” Lisa hanya mengangkat bahu dengan santai sambil meminum segelas air mineral setelah dia menghabiskan makan siangnya. “Lagipula, kita semua bisa berteman dengan siapa saja, bukan? Tidak harus jadi masalah.”

“Jadi kau tidak mempercayaiku.” Kata Jennie dengan datar.

Jennie benar-benar terluka. Apa yang dia harapkan dari Lisa? Sudah jelas sejak Lisa mengetahui Jennie pergi ke bar bersama sekelompok itu, Lisa menarik diri. Lisa tidak pernah bersandar lagi padanya. Bahkan bicara saja, mereka sangat jarang dan Jennie hanya bisa tertawa miris saat ini.

JENLISA - STORY ABOUT US [GIP || HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang