BAB 31

1.6K 233 18
                                    

Senyum lebar terpampang di wajah Lisa begitu dia berjalan di lorong rumah sakit bersama Jisoo yang hari itu menemaninya. Dia berharap Jennie bisa ikut tapi dia bilang, profesor di kampus tiba-tiba saja memanggilnya dan Chaeyoung hingga kedua gadis itu tidak bisa menemaninya.

“Jadi, karena kau kembali bersama Jennie, kesehatanmu juga meningkat. Bagus sekali, Lis... aku sangat senang mendengar perkembanganmu.” Kata Jisoo yang juga ikut tersenyum lebar.

“Aku juga. Aku tidak menyangka bahwa paru-paruku sudah lebih bersih dari sebelumnya.” Lisa masih tidak menyangka bahwa meski hanya dengan satu paru-paru, dia bisa hidup normal lagi.

Tentu saja dengan satu syarat, bahwa dia tidak lagi melakukan aktivitas berat seperti sebelumnya. Lisa menyetujui dan dia bertanya dengan malu-malu, apakah akan baik-baik saja jika dia masih rutin melakukan seks.

Jisoo lebih malu dengan pertanyaan itu. Tak menyangka bahwa sahabatnya itu malah mempertanyakan hal tersebut. Namun dokter itu bilang...

Seks yang rutin membawa kebahagiaan. Itu justru bagian terpenting dari peningkatan kesehatan. Jadi, selagi tidak berlebihan, seks akan baik-baik saja bagimu.

Lisa tersenyum lebih lebar dengan jawaban itu. Jisoo merangkul lengan Lisa dan mereka keluar dari rumah sakit, keduanya bergegas menuju mobil.

Melihat semangat Lisa, Jisoo tertawa. Dia bahagia karena sepertinya, Lisa benar-benar akan menjalani kehidupannya dengan normal lagi. Bahkan hari ini dokter mengurangi dosis obatnya karena Lisa tidak terlalu sering merasa sakit lagi.

“Kau akan menemui Jennie hari ini?” Tanya Jisoo begitu dia juga masuk ke dalam mobil untuk mengendarai.

“Tentu,” Lisa menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat. “Aku akan memberi pesan padanya. Mungkin aku akan menemuinya di taman dekat danau?”

Lisa terkekeh sambil mengeluarkan ponselnya, lalu mengirim serangkaian pesan singkat untuk Jennie.

Lisa : Hei! Aku baru saja selesai pemeriksaan. Ayo temui aku di danau tempat kita melemparkan harapan saat itu?

Setelah memastikan pesannya terkirim, Lisa kembali memasukkan ponsel ke dalam saku, menoleh pada Jisoo yang juga tersenyum sepanjang perjalanan menuju danau yang Lisa sebutkan.

“Apakah kau dan Jennie kembali bersama? Maksudku, aku tahu jika kau masih mencintai Jennie begitu juga dengan Jennie. Tapi, secara resmi maksudku?”

“Tidak,” Lisa menggelengkan kepalanya. “Aku belum menanyakan hal itu padanya.”

“Kenapa tidak? Aku yakin Jennie masih mencintaimu.” Kata Jisoo bingung.

“Aku tidak tahu, Jisoo. Bukankah aku egois jika aku meminta dia kembali padaku padahal aku terus sakit?”

Jisoo menatapnya dengan tatapan sendu dan meraih tangan Lisa yang ada di pangkuannya. Dia menggenggamnya dengan erat, mengusapnya dengan lembut.

“Itu yang kau pikirkan? Apakah kau khawatir merepotkan Jennie dengan sakitmu?” Tanya Jisoo dan Lisa menganggukkan kepalanya. “Padahal kau tahu Jennie tidak peduli dengan hal itu, bukan? Dia selalu berada di sampingmu, Lisa. Dia tidak peduli kau sehat atau sakit, tahu?”

“Aku tahu. Hanya saja...” Lisa tidak yakin apakah dia harus meminta Jennie kembali atau tidak kendati dia tahu Jennie begitu setia padanya. “Apakah menurutmu aku harus meminta Jennie untuk kembali menjadi pacarku?”

“Tentu saja!” Jisoo menjawab tanpa berpikir panjang. “Lagipula, aku terkejut dengan hubunganmu dan Jennie mengingat kalian berdua tidak pernah melakukan seks dengan orang sembarangan, apalagi tanpa hubungan.”

JENLISA - STORY ABOUT US [GIP || HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang