BAB 24

2.1K 297 30
                                    

Jennie berhenti melangkah sejenak. Apapun yang sedang Joy bicarakan di sampingnya terlupakan ketika dia melihat wanita yang begitu akrab terlihat di lorong kampus dan ini adalah seminggu setelah Jennie dengan tanpa sadar karena penuh emosi mengatakan dia telah selesai dengannya.

Lisa. Hanya dengan melihatnya dari kejauhan saja, jantung Jennie berdegup begitu cepatnya. Matanya kemudian memperhatikan saat Lisa tampak kesal akan sesuatu yang Jisoo katakan.

Sampai kemudian, Chaeyoung muncul untuk memeluk Lisa, ekspresi kesal Lisa hilang dan Lisa tersenyum. Jennie manahan nafas yang tercekat di tenggorokan. Dulu, dia juga sebebas itu memeluk Lisa. Kenapa sekarang dia tidak merasakan kebebasan itu? Sebenarnya apa yang salah dengan mereka?

“Aku mengerti melihat mantan itu menyakitkan. Tapi, sudahlah, lupakan saja. Ayo berbalik dan pergi ke tempat dimana kau tidak perlu berpapasan dengan mantanmu.” Ajak Joy sambil memutar Jennie hingga kini dia memunggungi Lisa.

“Kemana kita pergi?” Tanya Jennie bingung dan Joy tersenyum penuh arti.

Senyuman itu terasa agak menakutkan. Jennie merasa wanita itu sedang merencanakan sesuatu yang tidak Jennie ketahui. Yah, tidak heran. Teman-teman barunya itu sering kali merencanakan sesuatu yang tidak terduga. Tapi tetap saja, Jennie kini was-was.

“Irene dan Mino sudah berada di rooftop. Dalam rangka melupakan mantanmu, bagaimana jika kita pergi ke rooftop juga?” Joy memainkan alisnya.

“Aku tidak berniat untuk melupakan mantanku.” Jennie meringis menyebut Lisa sebagai mantannya. Karena memang, dia tidak pernah bermaksud mengatakan hal itu dengan lantang.

“Terserah. Aku tahu kau baru saja terluka sampai tidak bisa menerima putusnya hubunganmu dengannya. Tapi, ayolah. Kita pergi saja!” Desak Joy, matanya berkobar gembira.

“Dan apa yang akan kita lakukan di sana?” Tanya Jennie, menolak untuk menurut begitu saja.

“Apapun yang akan membuatmu melupakan mantanmu. Serius, Jennie. Jangan banyak tanya, kita pergi saja.” Joy sedikit kesal dan langsung meraih pergelangan tangan Jennie, sedikit berlari untuk menaiki anak tangga yang ada di kampus sehingga mereka akhirnya berada di lantas teratas.

Joy mengeluarkan kunci dari saku celananya dan mata Jennie melebar. Darimana wanita itu memiliki kunci menuju rooftop?

“Bukankah hanya penjaga sekolah saja yang memiliki akses kesini?” Tanya Jennie dan mendapatkan jawaban seringai nakal, Jennie merinding.

“Ayo cepat sebelum ada orang yang melihat kita.” Joy mendesak Jennie menuju rooftop dan dia mengunci pintu kembali sebelum melangkah ke arah Irene dan Mino berada.

Apa yang Jennie lihat membuat Jennie ingin sekali muntah. Bukan hanya karena alkohol dan rokok berserakan di mana-mana, namun juga ada sesuatu yang membuat jantung Jennie terpacu hingga dia merasa sangat takut.

Jika Lisa, Jisoo dan Chaeyoung selalu mengumpulkan makanan ringan setiap mereka berkumpul, Joy dan kawan-kawan memiliki kebiasaan minum yang begitu buruk.

Dan sekarang, bukan hanya saja melihat rokok dan alkohol yang Jennie lihat, tapi sesuatu mengerikan yang membuat Jennie membeku saat itu juga.

“Mino? Irene? Kalian... menghisap ganja?” Tanya Jennie dengan suara bergetar.

Joy menyenggol lengan Jennie dan berbisik rendah. “Ada sabu juga. St! Ayo! Kita bersenang-senang pagi ini untuk melupakan mantan pacarmu!”

“Ck, kau masih saja bersedih tentang wanita yang entah berada di mana hingga saat ini?” Dengus Mino.

Seperti yang Joy katakan, Mino mengeluarkan bungkusan kecil dari saku celananya dan menghisap bungkusan tersebut tanpa berpikir panjang. Jennie merasa ngeri melihat mudahnya Mino menghisap bungkusan yang meski tidak ingin Jennie sentuh, namun dia tahu apa itu.

JENLISA - STORY ABOUT US [GIP || HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang