19. Let's Dinner Together

54 9 0
                                    

"Nadine! Selamat sudah sidang!" seru Ala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nadine! Selamat sudah sidang!" seru Ala. Meski hanya dari layar ponsel, itu tetap harus memberikan selamat kepada sang sahabat.

"Selamat juga buat kamu, Al. Nanti yudisium dan wisudanya ikut di sini, 'kan?" Nadine tampak memperlihatkan sorot mata penuh harap.

Ala mengangguk takzim. "Iya, ayah dan Bu Dinar, juga Utari akan datang di hari wisuda nanti. Aku jadi nggak sabar, hehe. Tapi, Nad, kamu ke mana aja akhir-akhir ini? Kalian kenapa nggak ada kabar, sih? Nggak ada yang aneh-aneh, kan, di sana?"

Belakangan ini Ala memang kerap merasa ada hal yang janggal. Nadine jadi sulit dihubungi, Sangga dan teman-temannya ikut menghilang. WhatsApp Sangga selalu dalam keadaan tidak aktif. Pagi tadi saat Ala mengejeknya, nomor Sangga sudah tidak tersambung atau terdaftar di WhatsApp. Perasaan Ala makin terluka. Ia yakin, Sangga pasti sudah melupakannya.

"Nad?" tegur Ala karena tidak mendapat jawaban.

"Eh, sori. Nggak apa-apa, Al. Iya, maaf banget. Aku ngurusin sidang soalnya. Maksud kamu ... mereka? Siapa?"

Ala menggeleng, enggan mengutarakan isi hatinya. Takut Nadine bakal ceramah panjang lebar untuk ke sekian kali. Biarlah. Ala juga malas melakukan apa pun. Hubungannya dengan Sangga akankah berakhir tanpa kepastian?

"Maksud kamu Kak Sangga dan teman-temannya, ya?" Nadine rupanya tidak mau menyerah. Kini ia mendekatkan wajah ke arah kamera hingga wajah bulatnya terlihat jelas. "Mereka sibuk kali, Al. Sekarang banyak yang wisuda bareng kita, 'kan? Angkatan di atas kita yang temen-temennya Kak Sangga banyak pada wisuda akhir tahun nanti."

"Oh, begitu? Okelah. Nggak usah dibahas." Senyum Ala terlihat memaksakan.

Setelah bertukar kabar dengan Nadine, Ala merasa agak lega. Paling tidak, Nadine ada kabar dan sang sahabat tidak menjauhinya. Barangkali dijauhi sahabat akan lebih sakit daripada dijauhi oleh seorang cowok. Ala mungkin bisa tahan untuk tidak mengobrol dengan Sangga, tetapi dengan Nadine? Tentu tidak.

Sebab, Nadine adalah orang pertama yang datang padanya saat pertama kali menjejakkan kaki di kampus. Nadine selalu menemani Ala saat suka maupun duka. Meski sempat berselisih paham, tetapi persahabatan di antara mereka terjalin makin erat.

Buat apa memangnya bertengkar hanya karena lelaki? Walau pada akhirnya Nadine mengalah dan menyerah untuk perasaannya. Ala sempat merasa tidak enak hati, tetapi sudah terlalu lama ia keras pada diri sendiri. Sayangnya, kini lelaki itu hilang entah di mana. Kabarnya? Ala tidak tahu pasti.

"Eh, Kak Leo?" Ala sedikit kaget setelah Nadine selesai menelepon lewat panggilan video, kini panggilan suara masuk dari Leo. "Halo, Kak?" sapa Ala.

"Hai, Al. Maaf ganggu kamu malem-malem. Tadi abis lihat insta story kamu. Selamat, ya! Satu langkah lebih dekat dengan hari kelulusan. Bagaimana sidangnya? Lancar?" tanya Leo dengan nada antusias.

[²] FOOLOVE: CHERISH YOU || JUDYJUN√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang