Hari yang dinanti Ala sudah tiba. Kedua orang tuanya bertandang ke pulau asal almarhumah ibu untuk merayakan hari bahagia dan kelulusan Ala. Tak hanya itu, neneknya—ibu dari almarhumah ibunya—juga datang. Namun, tidak bisa berlama-lama karena di rumah sedang ada acara yang juga tidak bisa ditinggalkan.
Fakultas Ala mendapatkan sesi wisuda saat siang hari. Jadi, acara berlangsung selama beberapa jam hingga sore. Agaknya keramaian itu akan berlangsung hingga petang karena begitu banyak yang berdatangan untuk kelulusan anak, keluarga, atau teman mereka. Termasuk orang tua Ala yang juga datang.
"Al, sini foto dulu!" ajak Nadine sesaat setelah Ala baru saja selesai berfoto dengan keluarganya.
Banyak teman-teman Sangga datang menemui Ala. Namun, ia belum melihat batang hidung lelaki itu. Sudah beberapa hari, mungkin dua minggu sebelum Ala kembali ke Mataram. Komunikasinya dan Sangga tetap berlangsung, tetapi tidak sesering itu. Masih ada kecanggungan di antara mereka. Tidak, tetapi Ala yang merasakan canggung, sementara Sangga setiap hari mengabarinya.
Sampai-sampai Sangga berkata bahwa tidak sabar menunggu kedatangan Ala. Sayangnya, sekarang Sangga malah tidak kelihatan. Ala jadi sedikit sedih karena terlalu berharap lelaki itu akan datang. Padahal saat kedua orang tua Ala datang dari Jakarta kemarin, Sangga sendiri yang menjemputnya ke bandara dengan bantuan Yosa tentu saja. Sebab, hanya Yosa yang mengendari mobil selain Danny.
Ala hanya sempat berbincang dengan Sangga kemarin. Padahal Sangga sudah berkata akan datang hari itu. Namun, sampai sekarang belum kelihatan.
"Al?" sapa Bu Dinar sesaat setelah Ala dan Nadine selesai berfoto.
Mereka tidak berkunjung ke studio photo, melainkan berfoto langsung di sana. Sebab, beberapa pihak studio photo datang dan menyediakan jasa mereka. Kedatangan Bu Dinar dan ayah Ala terlalu mendadak, jadi tidak sempat direncanakan.
"Ibu sama ayah mau langsung balik ke hotel nggak apa-apa, ya? Soalnya ayah nggak bisa lama-lama di luar," kata Bu Dinar.
"Oh, iya. Kalau gitu kita langsung balik aja, Bu."
"Kamu masih pengin bareng teman-temanmu, 'kan? Belum ketemu Nak Sangga juga. Ibu sama ayah balik bertiga Utari aja," ucap Bu Dinar.
Sebenarnya Ala juga ingin menunggu, tetapi Sangga belum juga mengabari. Entah di mana lelaki itu. Tak mungkin juga Sangga bekerja di lab. Sedangkan lab terlihat sangat sepi dari tempat Ala berdiri. Hanya dipenuhi oleh sanak saudara para mahasiswa yang diwisuda hari itu.
"Udah, Ibu dan ayah nggak apa-apa," kata Bu Dinar, lagi.
"Sebentar, Bu. Aku panggilin Kak Yosa dulu, ya. Tadi katanya sekalian mau nganter Kak Kara balik." Ala segera berderap menghampiri Yosa yang memang menjemput kedua orang tua Ala ke hotel tadi siang.
Setelah berbincang sebentar dengan Yosa dan Kara, Ala membawa mereka menuju halaman parkir yang juga cukup ramai. Walaupun sebenarnya Ala agak pesimis menunggu Sangga, tetapi ia akan tetap di sana. Sampai malam pun, Ala tetap akan tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[²] FOOLOVE: CHERISH YOU || JUDYJUN√
Roman d'amour[FOOLOVE 2] Alamanda: Ia pikir akan baik-baik saja setelah semua yang terjadi. Ternyata meskipun ia sangat mencintainya, hubungan mereka tidak akan berjalan mulus seperti yang dibayangkan. Kesalahpahaman, jarak, komunikasi, hal-hal semacam itu ikut...