4. Officially LDR

67 14 2
                                    

Resmi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Resmi. Ya, hari itu Sangga dan Ala resmi terlibat hubungan jarak jauh. Belum 24 jam berpisah, tetapi Sangga sudah rindu. Oke, biarkan itu terkesan berlebihan, tetapi Sangga tidak peduli.

Sangga baru keluar dari kamar mandi seraya mengeringkan rambut dengan handuk kecil. Ponselnya menyala di atas meja belajar, buru-buru lelaki itu mendekat dan duduk di tepi kasur. Ia meraih benda persegi tersebut dan sesuai dugaan, malam itu Ala mengabarinya.

[Alamanda]
Maaf baru  sempat ngabarin
sekarang. Aku udah sampe  rumah
dari tadi siang, tapi ketiduran karena
capek banget. Tadi sore diajak ketemu
teman-teman Ibu hehe. Maaf , ya.

Tentu saja Sangga tidak marah. Ala baru tiba di Jakarta dan masa iya dia harus memaksa Ala untuk dikabari secepat mungkin. Kini Sangga berbaring di kasur sambil mengetik balasan. Untungnya Ala sedang aktif di WhatsApp.

Rasa kangen Sangga tiba-tiba hadir lagi. Padahal mereka baru tadi pagi bertemu di bandara. Ala tiba-tiba mengirimkan foto dirinya yang sedang berdiri di depan cermin. Gadis itu menambahkan satu pesan singkat di bawahnya: kangen, Kak Sangga🤗

Sangga terkikik geli. Pacarnya lucu sekali. Andai saja ada di depan mata, ia tak segan memeluk Ala erat-erat.

[Sangga]
Aku telpon boleh, Sayang?
Di sana masih jam delapan, kan?


Seharusnya Sangga tidak izin saja, tetapi tak mau mengganggu jam istirahat kekasihnya. Begitu mendapat balasan dari Ala dan sang pacar menyetujuinya, Sangga segera membuat panggilan video.

"Hai!" sapa Sangga ketika panggilan terhubung.

Ala malu-malu memperlihatkan wajah dan kini hanya jidatnya yang kelihatan. Aduh, dasar cewek! Sangga terkekeh. Apalagi saat mendengar suara kasak-kusuk dari seberang. Dalam hitungan detik, wajah Ala kembali terlihat di layar ponsel.

"Nggak bilang-bilang mau video call. Aku kan ... baru bangun ini. Belum cantik,"  ujar Ala.

"Selalu cantik di mata saya. Kamu serius baru bangun? Salatnya gimana?"

"Haid. Tadi siang sampai sore, tuh, sebenarnya lagi nyeri hadi. Tapi, nggak enak nolak Ibu."

Seketika Ala menutup mulutnya sendiri. Ia memang tak pandai berbohong. Khusunya Pada Sangga. Tak ingin mengomel, Sangga hany bisa menghela napas. Ternyata Ala masih susah menolak permintaan orang lain. Namun, kali ini Sangga maklum. Sebab yang mengajak Ala adalah istri ayahnya, ibu tiri Ala.

"Kak Sangga mau ke mana? Kayaknya abis mandi, tuh? Mau keluar, ya? Mau main?" Ala menunjuk handuk kecil di pundak kekasihnya lewat layar ponsel.

[²] FOOLOVE: CHERISH YOU || JUDYJUN√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang