IS || •01

326 33 1
                                    

Helaan nafas berat sudah ke sekian kalinya berhembus dari bibir kecil seorang gadis bernama Roxanna. Dia menatap ke arah cermin Full Body di hadapannya, menatap dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Balutan gaun pernikahan telah melekat di tubuh mungilnya, wajah manisnya juga sudah di poles dengan make-up. Hari ini, adalah momen dimana Roxanna akan melepas masa lajangnya dan berganti status menjadi seorang Istri.

Cklek

Roxanna menoleh ke arah pintu yang baru saja di buka, dan menampilkan seorang wanita paruh baya yang masih kelihatan sangat Anggun.

"Mama," bisik Roxanna dengan mata berkaca-kaca. "Haruskah? Haruskah Roro menikah dengan kak Arion? Roro belum begitu kenal sama dia. Bagaimana kalau dia jahat?"

Rahma mengusap air mata anaknya yang nyaris terjatuh, "Jangan menangis, Sayang. Sudah Mama bilang kan? Papa dan Mama tau mana yang terbaik untuk kamu. Percayalah, Arion adalah pria baik-baik."

Roxanna hidup selama dua puluh tiga tahun sebagai anak tunggal yang di manja oleh kedua orang tua dan keluarga nya. Selama ini, dia berharap dengan privilege sebagai anak tunggal, membuatnya hidup bebas memilih masa depannya.

Siapa yang menyangka kalau dia akan menikah karena di jodohkan. Dengan pria yang tidak pernah dia kenal sebelumnya.

Roxanna mengakui kalau calon suaminya memiliki wajah yang Tampan, namun dia tidak berani menjamin masa depan yang indah dengan pria itu.

"Kak Arion itu serem, Ma. Aura nya kaya mau makan orang. Suaranya juga kaya bapak-bapak. Mama, bisa tidak pernikahan ini di batalkan? Roxanna gak mau, Ma."

Rengekan demi rengekan terus Roxanna lancarkan. Namun, tidak semudah itu untuk menggoyahkan niat kedua orang tuanya.

"Sayang, dengarkan Mama ya? Percaya sama Mama, sekali ini saja, Ok? Kamu cobalah untuk membuka hati ke Arion. Dia pria baik-baik, Sayang."

Dengan sabar, Rahma menenangkan putri tunggalnya. Dia paham, apa yang tengah di khawatirkan oleh putrinya. Bahkan sangat paham, namun ini adalah jalan terbaik untuk menjauhkan putri kesayangannya dari pergaulan bebas yang selama ini hampir menenggelamkan Roxanna.

Sementara di luar ruangan, Arion tengah mengucapkan Qabul setelah Ijab yang di ucapkan oleh Darma - Papanya Roxanna.

Rahma, yang mendengar dari dalam lantas tersenyum cerah begitu Qabul yang ucapkan Arion telah di Sahkan. Lain hal nya dengan Roxanna yang justru tampak sangat gugup dan ketakutan.

"Ayo Sayang, kita keluar dan datangin Suami kamu."

Dengan pasrah, Roxanna menerima ajakan Rahma. Di dalam hati kecilnya berteriak, tidak terima dengan takdir yang dia jalani saat ini, namun apa mau di kata semua sudah terjadi.

Saat dalam perjalanan, banyak pasang mata yang menatap terpesona ke arah Roxanna. Dengan balutan gaun pengantin dan Siger Sunda, membuat Roxanna terlihat sangat cantik.

Tak terkecuali Arion yang masih duduk di hadapan Darma, pria itu sama sekali tidak berkedip sepanjang Roxanna berjalan menuju ke arahnya.

"Sabar nak, nanti juga bisa kamu pandangi sepuas hati," bisik Kenzie - Ayahnya Arion yang duduk di sisi kanan meja akad.

"Ayah," bisik Arion dengan kesal.

"Pengantin perempuannya silahkan duduk di sebelah kanan pengantin pria," ucap penghulu.

>><<

Rangkaian acara hari ini, hanya akad pernikahan. Untuk resepsi, mereka perlu mengatur jadwal dari jauh-jauh hari, karena Arion yang memiliki banyak kesibukan.

IDENTITAS SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang