IS || •24

95 21 4
                                    

“Cerita ini murni di buat berdasarkan imajinasi Author. Semua kejadian dan alur tidak bersangkutan dengan kehidupan pribadi setiap tokohnya.”

 

🕊️Happy Reading🕊

 

>><<

 

Sudah seminggu sejak Roxanna tinggal sendiri, dan selama itu juga dia hanya berdiam diri di rumah. Untuk itu, hari ini dia memutuskan untuk keluar rumah dan berniat jalan-jalan ke mall.

“Kakak udah bilang sih untuk di rumah aja, tapi bosan lah gak ngapa-ngapain. Semua kerjaan udah aku selesaikan, jadi bingung mau ngapain,” gumamnya seraya mencari spot untuk parkir mobil.

Mall bahkan baru saja di buka, belum banyak pengunjung yang datang. Roxanna memanfaatkan hal tersebut untuk berjalan-jalan terlebih dahulu.

Tidak jauh dari situ, ada beberapa pria berpakaian kasual tengah memantau gadis tersebut. Orang-orang itu berpencar dan membaur dengan beberapa pengunjung yang ada.

Roxanna sebenarnya selama ini merasa kalau pergerakannya seolah sedang di awasi. Namun gadis itu hanya beranggapan kalau semua hanyalah perasaannya belaka.

Seperti saat ini, saat dia sedang memilih beberapa aksesoris, dia melihat beberapa pria tidak jauh darinya seperti sedang mengawasi dirinya.

“Kok, perasaanku gak enak ya? Ini bukan cuma perasaanku aja kan?” sekali lagi gadis itu melirik ke arah sekeliling, dan memang ada beberapa pria tidak jauh darinya yang seperti sedang mengawasinya.

“Apa ini alasan Kak Arion melarang aku buat keluar rumah?” seketika gadis itu merasa ketakutan sendiri.

Untuk memastikan hal tersebut, Roxanna buru-buru membayar belanjaannya, dan keluar dari mall. Dia berniat menuju ke sebuah cafe yang jaraknya tidak begitu jauh dari lokasi mall berada.

Benar saja dugaannya, dia melihat pria-pria itu mengikuti dirinya juga keluar dari mall. Beberapa dari mereka ada yang menggunakan motor, dan mengikuti di belakang mobilnya Roxanna.

“Ya Allah, apa ini? Aku beneran di ikutin?” paniknya sambil mencengkeram stir mobil dengan erat.

Roxanna membelokkan mobilnya ke pelataran parkir cafe yang ingin dia tuju. Langkahnya terlihat buru-buru memasuki Cafe, terlihat jelas raut wajahnya yang panik.

>><<

 

Seorang pria yang mengenakan jaket denim menekan Earpiece di telinga kirinya, “Lapor Ketua, Nona Roxanna baru saja memasuki Cafe Cerry. Sepertinya Nona Roxanna mulai menyadari keberadaan kami.”

[Jangan-jangan kalian semua mengikutinya keluar?]

Pria itu kembali menekan Earpiecenya, “Benar Ketua. Kami khawatir ada penyerangan terhadap Nona Roxanna.”

[Astaga, justru kalian malah menakutinya. Setengahnya kembali untuk mengawasi rumah Komandan Arion, setengahnya lagi berjaga di sekitar Istri Komandan. Berusahalah untuk tidak terlihat mencolok.]

“Baik Ketua,” kali ini mereka menjawabnya dengan serempak.

>><<

 

“Kenapa Gin?” tanya Souta.

Pria berambut biru itu menatap ke arah Gin yang baru saja mendapat laporan.

IDENTITAS SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang