Sekali lagi..
“Cerita ini tidak ada hubungannya dengan kehidupan pribadi setiap tokoh nya. Semua adegan dan alur murni imajinasi author. Aku sebagai Author hanya sedikit mengambil kejadian yang mungkin pernah ada di stream Papi Arion. Ingat! Hanya berupa kejadian kecil.”
🕊️Happy Reading🕊️
>><<
Arion menggandeng tangan istrinya yang masih sesenggukan menangis, membawanya ke ruang tengah. Dia dudukkan Roxanna ke kursi sofa, sedangkan dirinya berjongkok di hadapan istrinya itu.
“Kenapa harus nangis, hm?” tanyanya sekali lagi sambil mengusap air mata Roxanna yang kembali menetes.
Roxanna tidak menjawab, tidak mungkin dia mengatakan kalau dia takut Arion marah. Apalagi yang dia tahu, Arion ini orang jahat yang memiliki kelompok kriminal.
“Kok diam? Coba jelasin ke saya, kenapa kamu sampai menangis cuma karena ada kucing masuk yang acak-acak bahan masakan kamu? Kita kan bisa beli lagi besok? Makan malam hari ini kita bisa pesan aja, saya tidak apa-apa, seriusan.”
Roxanna memberanikan diri menatap mata hitam milik suaminya itu, “Be-beneran? Kakak gak marah?”
Barulah kini Arion ketahui kenapa istri kecilnya itu sampai menangis. Dugaannya Roxanna takut dengan dirinya, yang sebenarnya tidak ada alasan untuk dirinya marah.
“Saya tidak marah, dan kenapa juga saya harus marah, hm?”
Arion mengusap kerudung terusan yang di gunakan Roxanna, “Kita pesan makan aja ya? Kamu mau pesan apa?”
“Kita gak makan di luar aja?” tanya Roxanna sambil berkedip beberapa kali untuk menghalau air mata yang hendak menetes kembali.
Arion menggelengkan kepalanya, “Enggak. Saya punya kerjaan malam ini.”
Akhirnya Roxanna mengalah dan menuruti keinginan suaminya. Sambil menunggu pesanan datang, mereka menunggu di ruang tengah.
Tidak ada lagi perbincangan. Mereka sibuk dengan handphone masing-masing. Hanya tangan Arion yang sebelah kanan tetap menggenggam tangan kiri Roxanna, meski Roxanna berinisiatif melepaskan genggaman tersebut, tetap Arion akan meraihnya kembali.
“Kak, tanganku keringatan. Kakak gak jijik?” keluh Roxanna.
Arion mengalihkan atensi nya sejenak ke arah Roxanna, dia menunduk dan menatap ke arah tangannya yang sedang menggenggam tangan istrinya itu, “Jijik? Kenapa? Tangan kamu kecil dan lembut gini, apanya yang jijik? Apa jangan-jangan... Kamu habis buang air amazing?”
“Enggak!” kilah Roxanna dengan wajah yang sudah memerah karena malu. “Ya-yaudah kalau mau pegang. Terserah Kakak deh,” ujarnya mengalah sambil membuang muka.
Tanpa sepengetahuan Roxanna, Arion tengah tersenyum geli lantaran melihat istrinya yang sedang salah tingkah.
“Bodo amat lah kalau di bilang cowo buaya, sama istri sendiri ini. Lagipula sampai kapan kami diam-diaman terus? Gak ada perkembangan,” batinnya sambil kembali memainkan ponselnya.
>><<
“Kakak pesan apa itu?” tanya Roxanna.
Saat ini mereka tengah makan bersama di dapur.
Arion yang tengah menyantap makanannya mengalihkan sejenak atensi ke arah istrinya, “Ayam Woku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITAS SUAMIKU
Romance[ROMANCE FANFICTION MIKAZUKI ARION] "Pantau terus orang itu, jangan sampai kalian lengah! Kalau dia membuat ulah, habisin langsung di tempat, jangan kasih ampun!" "Anj*ng! Awas saja, mereka sudah berani menyentuh orang-orang ku. I don't give a sh*t...