Assalamualaikum readerss
HAPPY READING!!!!***
"qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan."
dengan sekali tarikan nafas kalimat sakral itu terucap dengan mudah dan begitu lantang dari bibir pemuda yang sedang berjabat tangan dengan laki-laki paruh baya yang diduga sebagai ayah mertuanya kelak.
"bagaimana para saksi?" tanya sang penghulu menatap beberapa orang orang disana.
"SAH." ucapnya serempak.
acara sederhana yang diadakan dikediaman rumah bapak Aldivano al amr atau yang akan dikenal sebagai ayah dari mempelai wanita, akad nikah itu hanya dihadiri inti keluarga besarnya saja. karena mereka harus merahasiakan hal tersebut dari pengantin wanitanya sendiri, ya ini pernikahan tanpa sepengetahuan pengantin wanita.
*fyi: menurut ajaran islam diperbolehkan ya guys, selagi ada mempelai laki-laki, wali dari mempelai wanita, dan juga mahar.
***
gadis cantik yang masih terlelap dalam tidurnya merasa terusik karena suara berisik dibawah.
"enghh.. uma ngapain si ganggu orang tidur aja."
gadis cantik itu mengubah posisinya menjadi duduk bersila diatas kasur, matanya masih terpejam dengan sesekali menguap.
gadis itu mengerjap ngerjapkan mata ketika telinganya kembali mendengar suara suara bergemuruh dari bawah.
ia berjalan dengan langkah gontai, gadis itu menuruni anak tangga disana dengan pelan. dengan tangan yang sibuk mengucek matanya dan mulut yang terus menguap ia tetap melangkahkan kakinya untuk turun mencari ibunya.
"umma.." panggilnya.
semua orang yang sedang duduk dilantai ruang tamu seketika menatapnya dengan terkejut, bagaimana tidak gadis cantik yang hanya mengenakan baju tidur pendek dengan rambut yang masih acak-acakan berdiri tepat dihadapan mereka.
menyadari putrinya itu menjadi sorot perhatian, wanita paruh baya yang menyandang gelar ibu untuk anak-anaknya pun segera beranjak dan menarik putrinya itu menuju kamarnya kembali.
"eh! apasih uma." gadis itu tersentak kaget kala ummanya tiba-tiba menarik pergelangan tangannya tiba-tiba.
untung saja yang hadir disini hanya keluarga inti saja, -pikir umma salama.
tanpa mereka sadari seseorang tersenyum tipis ketika melihat gadis yang kini telah resmi menjadi istrinya.
***
"om! lo ngapain si disini mulu, segala numpang makan numpang tidur ga punya rumah ya?" sinis gadis cantik yang baru saja pulang dari kampusnya.
"duduk." perintah pemuda itu dengan menunjukkan ekspresi datar seperti biasa.
merasa tak ada pergerakan apapun dari gadis didepannya, pemuda itu kembali membuka suaranya.
"shafeya.." panggilnya dengan lembut.
gadis yang dipanggil namanya pun mengerjapkan matanya kemudian mendengus malas, mau tak mau ia pun menuruti perintahnya, duduk tepat di kursi teras disamping laki-laki itu.
pemuda tampan itu pun mengubah posisinya menghadap ke arah shefaya, ia mengulurkan tangannya untuk memegang ubun-ubun gadis itu.
"allahumma inni as'aluka min khoiriha wa khoirimaa jabaltaha'alaih, wa'audzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha'alaih, ameen."
mendengar pemuda yang sedang memegang puncak kepalanya seraya berdoa membuat ia melotot tak percaya, apa ia sedang di ruqyah sekarang?
"maaf ya doanya telat." ujar pemuda itu dengan menurunkan tangannya dan tersenyum tipis pada gadis yang tengah menatapnya dengan sengit.
"lo kira gue lagi kesurupan?!" bentak shefaya dengan begitu marah seraya menatap pemuda itu dengan tatapan permusuhan.
"hah?" melihat respon yang diberikan gadisnya membuat dirinya terkejut dan bingung secara bersamaan.
"hah hoh hah hoh, tadi lo abis ruqyah gue kan?!" tuduh shefa membuat pemuda bermanik hitam pekat itu langsung paham apa yang di maksud gadis disampingnya.
ia tersenyum melihat gadisnya berjalan masuk kedalam rumah dengan menghentak hentakan kakinya seperti anak kecil yang sedang merajuk, gadis itu meninggalkannya seraya merengek seperti anak kecil dengan memanggil ibunya.
"sungguh luar biasa perempuan yang engkau takdirkan untukku ya Rabb.." batin pemuda itu.
***
to be continued ya guys..
prolognya segini dulu, lanjut ke part part lainnya ya biar ga pada penasaran sama ceritanya, jangan lupa vote + komen juga ya biar aku semangat nulisnya hehe.
Assalamualaikum..
KAMU SEDANG MEMBACA
PERANTARA SURGAKU
Teen Fiction(follow dulu sebelum membaca!!) "qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan." kalimat sakral itu terdengar begitu lantang sebagai tanda janjinya seorang laki-laki yang akan menyempurnakan ibadahnya untuk membimbing calon istrinya menuj...