Part 40

1K 45 7
                                    

Assalamualaikum kalian, khusus dihari spesial ini aku sempetin buat update padahal lagi sibuk banget.

because, today hari kelahiran manusia paling mulia sang kekasih Allah SWT. aku jadi pengen nulis sesuatu juga disini.

semoga senantiasa kita di tetap menjadi umatnya yang terjaga hingga harinya tiba, semoga kita semua mendapat syafaat-nya kelak dihari pertimbangan, semoga kita termasuk orang-orang beriman yang bisa berjalan dibelakang Rasulullah Saw. ketika akan menyebrangi sirat meskipun dibarisan paling belakang, amiinn.

allahumma sholli'ala sayyidina muhammad!!

so get ready to dive back into this fictional story!!

-Happy Reading -

°°°

Sore itu abiyan dibuat buru-buru oleh seseorang karena janjinya. laki-laki dengan perawakan tinggi yang terbalut setelan jas kantornya itu berjalan cepat memasuki gedung tinggi yang ada ditengah ibu kota.

abiyan berhenti tepat didepan lift yang masih tertutup, ia menghela nafas gusar tatapan matanya terisat jelas rasa gelisahnya.

entah apa yang akan terjadi nantinya, abiyan tidak bisa menyangkal firasat buruk itu. dalam hatinya terus mengucap istighfar, merasa berdosa karena berprasangka buruk terhadap mantan clientnya yang baru saja ia temui pagi tadi.

ia menatap tulisan diatas pintu lift yang tertutup rapat, 'The Great Hotel primer'.

ting!

saat pintu lift terbuka tanpa menunggu lama, abiyan langsung melangkah masuk diikuti william yang selalu setia menemani perjalanan bisnisnya.

william dapat merasakan kegelisahan bos mudanya itu, beberapa kali ia mendapati pria muda yang menjabat sebagai atasannya tengah menghela nafas berat, ia juga terus mengamati setiap pergerakan abiyan ketika sedang melonggarkan dasinya juga telapak tangan yang berkeringat tengah menggenggam erat pegangan yang ada didalam lift.

"anda baik-baik saja pak?" tanya william dengan hati-hati.

abiyan melirik ke sampingnya, ia tersenyum sekilas sebelum menjawab.

"hm." ya, itulah jawaban andalan abiyan.

mendengar itu, william bernafas lega.

ting!

tepat ketika pintu lift terbuka, abiyan langsung menata langkah lebarnya menuju restoran yang memang tersedia di hotel tersebut.

"dimana mereka memesan mejanya?" tanya abiyan pada william.

"mr. ronald memesan private room pak." jawab william.

mendengar itu, abiyan langsung menghentikan langkahnya. ia berbalik badan menatap sekretarisnya itu, kenapa harus private room? sepenting apa pembahasannya? bukankah pagi tadi abiyan sudah memutuskan kerja samanya dengan perusahaan mereka?

"kenapa harus private room?" tanya abiyan dengan kerutan di keningnya.

"saya tidak tau pak." jawab william.

terdengar helaan nafas pasrah dari abiyan, ia kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan yang telah dipesan mantan clientnya itu.

PERANTARA SURGAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang