Part 1

3.8K 93 0
                                    

assalamualaikum readerssss!!!

-happy reading-

***

ceklek!

dua gadis cantik yang baru saja memasuki rumah terlihat mencari sesuatu.

"rumah lo sepi banget she, umma kemana?" tanya gadis cantik dengan rambut yang ia biarkan tergerai.

"gak tau, ini gue juga lagi nyari, tumben amat sepi pada kemana si." gerutunya.

saat hendak melangkah menaiki tangga, suara seseorang membuat keduanya berhenti.

"shodaqallahul'azim."

kedua gadis itu menoleh kesamping, shefa menatapnya jengah, berbeda dengan sahabatnya yang sudah menaikan sebelah alisnya.

"she dia siapa?" tanya gadis tanpa hijab itu.

yang ditanya justru menghembuskan nafasnya dengan kasar, tak bisakah laki-laki itu pergi dari rumah ini? ia begitu muak melihat kelakuannya yang hanya sibuk mengaji mengaji dan mengaji.

"rohingya." jawab shefaya cuek.

plak!

"aduh! apaan si lo han, sakit nih." shefaya mengaduh kala lengannya ditabok oleh gadis disampingnya.

"lebay, lagian lo sembarangan banget kalo ngomong. orang cakep begitu lo bilang rohingya."

"cakep pala lo gepeng." cibirnya sebelum meninggalkan sahabatnya diujung tangga sendirian.

ia berjalan menuju pemuda yang tengah merapihkan buku buku tebal yang entah apa itu.

"om! umma sama abi kemana?" tanya shafa membuat sang pemuda itu terkejut.

"astaghfirullahal'adzim." ucapnya membuat shefaya memutar bola matanya malas.

"umma sama abi kemana ih! malah istighfar mulu hidupnya." kesal shefaya.

pemuda itu menatap datar perempuan cantik dengan kerudung pashminanya itu, sepertinya gadisnya baru saja pulang dari kampus.

"utamakan salam terlebih dahulu shefaya.." tuturnya lembut.

"assalamualaikum ustadz..." salam shefaya dengan ogah-ogahan, membuat pemuda itu terkekeh kecil.

"waalaikumsalam ya habibati.." jawabnya yang tak dimengerti oleh gadis itu.

pemuda itu mengulurkan tangannya didepan shefaya, membuat gadis itu mengernyit bingung seraya menatap sengit tangan besar itu.

mengerti apa yang ada difikiran gadis cantiknya, ia tersenyum manis sebelum berkata, "salim.."

tanpa menunggu lama, dengan terpaksa shefa segera mencium punggung tangan milik sang pemuda itu secepat kilat.

tanpa mereka sadari, interaksinya sedari tadi terekam jelas oleh mata gadis yang masih berdiri diujung tangga.

"umma sama abi sedang keluar sebentar, ada urusan penting dirumah kakek katanya." jelas sang pemuda tampan yang sudah kembali fokus pada kitab kitabnya.

PERANTARA SURGAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang