-happy reading-
***
Malam hari seperti biasa suasana pesantren Al-Jannah Awwiyyah selalu dipadatkan dengan beberapa kajian di masjid setelah sholat isya tadi.
meskipun hampir seluruh santri mengikuti kajian itu, area pesantren tidak pernah sepi. masih ada beberapa orang seperti pengurus pesantren dan beberapa santriwati yang sedang red days berlalu lalang disana.
shefa mengedarkan pandangan ke segala arah, ia tidak mengikuti sholat jamaah dimasjid karena sedang datang bulan. ummi aisyah dan abah kini sedang berada di kajian itu, begitupun abiyan.
gadis berpakaian dress panjang dengan kerudung pashmina yang hanya disampirkan diatas kepala yang membuat beberapa anak rambutnya keliatan itu berjalan menuju lorong kamar tamu yang tak jauh dari ruang dewan pengawas.
saat asik berjalan sambil bersenandung kecil, suara seseorang menghentikan langkahnya.
"sepertinya kamu memang tidak pantas untuk gus biyan." ucap seseorang yang membuat shefa langsung membalikan badannya kebelakang.
ia menghembuskan nafasnya jengah, lagi lagi perdebatan soal abiyan. apasih keistimewaan abiyan abiyan itu? kenapa semua sumber masalah dirinya ada di abiyan?
shefa bersedakep dada dengan tatapan remeh ke arah perempuan yang berpakaian sangat syar'i didepannya.
"urusannya sama lo apa?" tanya shefa dengan santai.
mendengar itu, wanita dihadapannya mengepalkan tangannya dibawah.
"tinggalin gus biyan! kamu bukan wanita sholehah yang pantas bersanding dengan beliau!" ucap wanita itu membuat shefa terkekeh.
"terus maksud lo yang pantas dengan abiyan itu lo? perempuan mu-na-fik!" balas shefa dengan menekankan kalimat akhirnya.
lorong itu sangat sepi karena memang jarang ada yang berlalu lalang sampai ke tempat ini apalagi sekarang malam hari, paling hanya beberapa pengurus pesantren yang akan lewat.
"saya tau kamu juga tidak menyukai gus biyan.." shefa mengernyit heran menatap wajah perempuan syar'i didepannya.
"urusannya sama lo apa?!" sentak shefa.
perempuan syar'i itu terkekeh sinis, ia berjalan mengikis jarak agar lebih dekat dengan shefa.
"saya tau kalian dijodohkan, tapi saya bisa membantu kamu buat lepas dari abiyan." ucapnya membuat shefa terdiam mencerna baik kalimat yang keluar dari mulut perempuan dihadapannya itu.
melihat shefa yang terdiam memikirkan ucapannya, perempuan itu terkekeh.
"abiyan lebih pantas dengan saya! bukan kamu anak kecil."setelah mengucapkan kalimat itu, perempuan berpakaian syar'i itu pergi meninggalkan shefa yang masih terdiam ditempatnya. gadis itu masih sibuk mencerna ucapan perempuan tadi, perjodohan? apa maksudnya?
"shefa!" gadis itu tersentak ketika seseorang menepuk pundaknya pelan.
"kamu ngapain diam disini sendirian?" tanya abiyan menatap heran wajah istrinya itu.
ya, orang itu adalah abiyan yang baru saja datang setelah acara kajian di masjid selesai beberapa menit yang lalu, ia berniat ke ruang dewan pengawas tapi malah melihat istri kecilnya yang sedang melamun sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERANTARA SURGAKU
Fiksi Remaja(follow dulu sebelum membaca!!) "qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan." kalimat sakral itu terdengar begitu lantang sebagai tanda janjinya seorang laki-laki yang akan menyempurnakan ibadahnya untuk membimbing calon istrinya menuj...