Assalamualaikum readerssssku
-Happy Reading-
***
Dengan hati hati abiyan merebahkan tubuh gadis yang digendongnya, ia tersenyum manis ketika mendapati gadis itu yang masih diam membisu. namun tatapan matanya terus menatap dirinya.
"istirahatlah.." ucap abiyan dengan lembut, tangan laki laki itu membenarkan khimmar shefaya yang sedikit berantakan. tidak ada niatan untuk membalas ucapan abiyan, shefaya segera mengalihkan pandangannya kesembarang arah.
"lepas saja kerudungmu, sepertinya kamu kurang nyaman." tatapan mata abiyan tak pernah lepas dari istri kecilnya itu.
lagi lagi, tatapan mereka bertemu. shefaya seketika mematung di tatap seperti itu oleh pemuda yang duduk dipinggiran kasur miliknya itu.
"izinkan saya melepaskannya.." namun ketika tangan kekar itu ingin menyentuh khimmar yang menutupi kepalanya, tangan kecil milik shefaya menghentikan gerakannya.
"tidak usah ustadz, gu-gue bisa sendiri." ucap shefaya gugup membuat abiyan hanya mengangguk saja.
namun lagi lagi pergerakannya terhenti ketika sadar jika di kamar ini hanya ada mereka berdua, shefaya yang sedari tadi dilanda kegugupan langsung tersadar dan menatap sinis lelaki itu.
"ustadz gada niatan buruk sama gue kan?" tuduh shefaya yang langsung bangun dari rebahannya, ia menatap laki-laki yang sedang menatapnya bingung.
"astaghfirullah, kenapa kamu berpemikiran seperti itu?" tanya abiyan, gadis itu berdehem untuk menetralkan perasaannya sebelum kembali berucap.
"dikamar ini hanya ada kita berdua, sementara haram baginya berduaan seperti ini." mendenger penuturan sang istri, abiyan lantas tersenyum dan mengangguk.
"itu hanya berlaku untuk mereka belum halal." ucap abiyan sebelum pergi meninggalkan istrinya yang mematung mencerna baik baik ucapannya.
namun tetap saja, abiyan sudah sangat tau kapasitas otak istrinya itu. mau dikode kaya gimanapun ga bakal paham. padahal baru 1 minggu abiyan ada dirumah ini, tapi segala sesuatu tentang istrinya sudah sedikit demi sedikit ia ketahui.
"brarti maksudnya gue sama dia halal?" tanya shefaya pada dirinya sendiri.
"oh jelas, gue bukan babi ya kali haram. kurang ajar tuh ustadz, jokes nya bapak bapak banget."
setelah beberapa menit menggerutu tidak jelas, ia tersadar dengan suara suara bergemuruh di luar. hujan, petir, dan angin kencang membuat shefaya merasa takut dikamarnya sendirian.
gadis itu beranjak dari kasurnya, dan berlari keluar sampai melupakan kakinya yang habis terkilir tadi.
bruk!
"awwss.. ah sakit, bego banget sih gue sampe lupa kaki abis kekilir." gerutunya dengan menatap kakinya sendiri.
ia mencoba bangkit, dan berjalan dengan tertatih menahan sakit dikakinya.
sesampainya didepan kamar yang tak jauh dari kamarnya, gadis itu ragu untuk mengetuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERANTARA SURGAKU
Teen Fiction(follow dulu sebelum membaca!!) "qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan." kalimat sakral itu terdengar begitu lantang sebagai tanda janjinya seorang laki-laki yang akan menyempurnakan ibadahnya untuk membimbing calon istrinya menuj...