Part 32

1.3K 52 0
                                    

Hari demi hari berlalu begitu cepat tanpa disadari, begitupun dengan kandungan shefa yang sudah memasuki usia 13 minggu atau lebih tepatnya 3 bulan lebih 1 minggu.

perut yang dulunya rata kini terlihat sedikit membuncit, shefa tersenyum menatap perutnya sendiri.

diusapnya dengan penuh kasih sayang, wanita dengan usia genap 21 tahun itu bahkan terasa lebih berisi dari sebelumnya.

hari ini adalah hari wisudanya, meskipun dalam keadaan hamil shefa tetap kekeuh untuk mendatangi acara tersebut. tentu dengan ditemani suami tercintanya.

ia menatap pantulan dirinya dicermin, meskipun perutnya belum terlalu besar namun tetap saja kebaya yang dikenakannya terasa sesak.

sementara abiyan yang tengah duduk ditepi ranjang tersenyum manis dengan menatap istri cantiknya yang sudah memakai kebaya modern berwarna sage.

ia berjalan dengan pelan menghampiri istrinya, melingkarkan kedua tangannya didepan perut buncit milik shefa.

"kamu selalu cantik." puji abiyan dengan menatap wajah cantik istrinya melalui pantulan cermin di depan mereka.

"meskipun perut aku besar?" tanya shefa dengan ragu.

"perut kamu besar juga karna ada isinya sayang." tutur abiyan.

"tapi aku takut sama penilaian orang-orang disana nanti." ucap shefa seraya menunduk menatap perut buncitnya.

mahasiswa dikampusnya memang banyak yang belum sepenuhnya tau jika dirinya sedang hamil, bahkan mereka tidak ada yang mengetahui statusnya yang sudah menjadi seorang istri.

dan hari ini ia akan mengenakan kebaya untuk acara wisudanya, meskipun nantinya akan ditutupi oleh jubah wisuda namun tetap saja ia akan datang hanya dengan mengenakan kebaya dari rumah, yang akan memperlihatkan perutnya yang sudah sedikit buncit itu.

"kenapa harus takut, kamu hamil punya suami." ujar abiyan seraya membalikan badan istrinya agar menghadap kearahnya.

ditatapnya iris coklat terang milik shefa, wajahnya bertambah sangat cantik hanya dengan riasan tipisnya.

"aku akan tetap disamping kamu, jangan khawatir tentang penilaian orang-orang nantinya, oke?" ucap abiyan membuat shefa akhirnya mengangguk.

abiyan menggenggam erat tangan kanan shefa disana, menuntunnya untuk tetap berjalan disampingnya. keduanya benar-benar terlihat sangat serasi.

shefa yang mengenakan kebaya berwarna sage dengan hijab warna senada, rok batik, dan sepatu heels berwarna hitam. sementara abiyan hanya memakai celana bahan berwarna hitam dengan kemeja lengan pendek berwarna senada dengan kebaya yang dikenakan istrinya.

***

shefa berjalan menyusuri koridor menuju ballroom hotel dimana acara itu akan berlangsung disana. shefa berjalan sendiri karena abiyan yang mendadak ada urusan penting dikantornya, meskipun begitu abiyan sudah berjanji akan kembali secepat mungkin.

shefa semakin menunduk ketika banyak sekali tatapan mata yang menatap ke arahnya, ia dapat melihat jelas jika tatapan itu seperti tatapan terkejut dan mencemoohnya.

"itu shefaya? kok perutnya gede?"

"hamil ya dia?"

"kapan nikahnya, tiba-tiba hamil?"

"gak mungkin orang kaya dia nikahnya ga diramein kan?"

PERANTARA SURGAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang