Sudah hari ke 3 mereka di kampung ini. hari ini adalah hari terakhir mereka di sini, mereka memutuskan untuk pergi ke pantai yang ada di daerah sini, katanya sih bagus.
Mereka menaiki mobil untuk pergi ke lantai bersama sama.
Sesampainya di pantai mereka melihat sekeliling pantai yang sangat bagus, dan bersih.
"Huaaaa bagus banget" seru Arazey, Masyha dan Angela serempak.
"Kita ke sana yok" ajak Zea menunjuk ke salah satu sawung yang ada di pantai itu.
Mereka semua pergi ke Sawung itu, lebih tepatnya menyewa sih.
"Baru tau gue, ternyata di sini ada pantai yang bagus" ucap Marvin dan di angguki semua.
"Iya bjir lebih bagus dari Ancol" Liam membenarkan Marvin, ya memang pantai ini bagus.
"Berenang yok" ajak haka.
Mereka mengangguk, para perempuan pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaian yang tidak terlalu ribet, tidak pakai bikini ya.
Mereka lari ke bibir pantai.
Mereka berenang dan juga membuat istana dari pasir pantai.
Zea menendang air laut dan mengenai celana pendek Angkasa.
Zea tertawa dan angkasa menunjukkan senyum miring nya "Zea...." Angkasa langsung mengejar Zea.
"Haha" tawa Zea karna Angkasa mengejar nya.
Angkasa ikut tertawa, banyak yang terpesona dengan ketampanan dan kecantikan angkasa dan Zea.
"Udah... Sa" ucap Zea dengan nafas yang segesah gesah.
Angkasa berlari lebih kencang dan menarik Zea agar berhenti.
Angkasa menangkap Zea dan memeluk nya "kena!"
Zea tertawa begitupun dengan angkasa.
"Cape?" Tanya angkasa.
"Cape lah"
Angkasa berkekeh dan menggenggam tangan Zea pergi ke Sawung.
"Dunia terasa milik berdua.." sindir Marvin dengan dramatis dan di angguk Liam.
"Alay" celetuk angkasa dan jovas, pasalnya jovas juga seperti angkasa.
Marvin memutar bola matanya kesal, itu membuat mereka tertawa.
"Ini serius kalian pulang nya besok?" Tanya Masyha kepada mereka.
"Iya, soalnya hari Senin udah sekolah" jawab Flora dan di angguki teman teman nya.
Arazey, Masyha dan Angela hanya mengangguk mengerti, karna mereka tau kalau sebentar lagi ujian kelulusan kakak kakak mereka.
Mereka tadi pergi ke pantai sekitaran jam 2 dan sekarang jam sudah menunjukkan jam 4.
Mereka memutuskan memesan makanan di Sawung ini.
Marvin melihat lauk di sana, hanya ikan dan beberapa sayur "ikan Semua bjir"
"Namanya juga seafood" jelas Masyha kepada Abang nya.
Mereka makan dengan nikmat sembari melihat ombak yang kencang.
Selesai makan dan bercerita sekitaran jam 5 mereka berjalan ke bibir pantai untuk melihat sunset.
Matahari mulai terbenam, air laut menjadi jingga karna pantulan cahaya matahari dan langit menjadi ungu, itu sangat indah.
"Bagus banget" kagum Zea.
Angkasa mengangguk tangan nya masih senantiasa memeluk pinggang ramping Zea.
Hari ini adalah hari terakhir mereka di sini, nggak terakhir juga sih, kan bisa gitu kalau libur atau apa gitu ke gini lagi.
•
•
•
Ini pendek banget ceritanya, sebenernya aku blm mau ngetik lagi, soalnya jadi jari aku sakit, nggak tau karena apa🤷🏻♀️🤕
Tapi nggak apa apa untung nya👌🏻
Bab kali ini pendek bgt ya soalnya ide aku lagi habis, bukan lagi habis sihh, lebih tepatnya kebanyakan ide jadi bingung kaya gimana😭🙏🏼
Yaudah ya, bye bye👋🏻👋🏻😁😉👌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
KASARRA
Teen FictionAngkasa cuek Angkasa ice boy Angkasa tidak kenal ampun Angkasa kejam Dia Angkasa, Angkasa Azlan Alvarendra Wijaya Lelaki yang di kenal dingin, cuek, tidak kenal ampun. Banyak kaum hawa yang manjerit saat melihat nya, karna paras nya yg begitu tampan...