40. Tamu mendadak?

228 8 0
                                    

angkasa melihat Zea yang sudah kelelahan karena sedari tadi menyambut tamu yang datang.

"kamu capek ya?" tanya angkasa.

zea mengangguk.

"kita ke kamar ya" ucap angkasa.

"masih ada tamu sa" jawab Zea.

"boleh kok, tunggu dulu" angkasa pergi ke mommy nya yang sedang menyapa tamu, angkasa meminta izin mengundurkan diri karna lelah, mengundurkan gak tuh.

angkasa kembali dengan membawa sendal santai di tangannya untuk Zea, karna angkasa tau, pasti pakai heels lama lama kaki lecet.

"nih, kamu pakai" angkasa memberikan sendal itu kepada Zea.

angkasa dan Zea pergi masuk ke dalam Mension karna memang acara mereka di adakan di Mension wilsen yang lumayan jauh dari perumahan tempat tinggal angkasa.

"kamar ini aja" angkasa menarik tangan Zea pergi ke kamar tersebut.

setelah masuk angkasa langsung melompat kan dirinya ke ranjang yang sangat luas itu.

"ih kasa mandi dulu!" zea menarik jas yang angkasa pakai.

"tar dulu sayanggggg aku capek" rengek angkasa.

"mandi dulu!"

"ck! iya iya" angkasa langsung pergi ke kamar mandi dengan perasaan berat hati.

zea duduk di ranjang tempat tidur yang luas itu "gak nyangka banget" gumam Zea menintikan air mata.

setelah 10 menit akhirnya angkasa keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah, Zea yang paham karna angkasa membawa handuk kecil langsung menarik angkasa dan mengeringkan rambut angkasa.

kenapa gak pakai hairdryer? karna angkasa tidak ingin rambut halusnya jadi kering dan rusak.

"aku mau mandi dulu" ucap Zea setelah selesai mengeringkan rambut angkasa.

zea pergi ke kamar mandi dan mencoba membuka resleting gaunnya.

sudah 5 menit Zea di kamar mandi hanya membuka gaun namun tidak bisa. zea memutuskan untuk meminta tolong kepada angkasa.

"sa"

"hm? kenapa sayang"

"tolong bukain resleting gaun aku" Zea menunjuk punggungnya.

angkasa mengangguk dan berdiri di belakang Zea.

angkasa membuka gaun tersebut dengan ia menahan ludah susah payah mulus dan halus itulah yang ada di benak Angkasa.

angkasa mengelus punggung mulus Zea dengan perlahan.

"sa...." zea menahan suara yang tidak ingin ia keluarkan, bisa berabeh nanti.

angkasa membuka tangan dari gaun kanan kiri Zea.

angkasa menghirup aroma tubuh Zea yang berbau vanila itu, angkasa mencium leher jenjang Zea.

zea meremang saat angkasa menciumi leher nya dengan perlahan.

"emhhh.. sa...." zea menggeleng agar angkasa keluar.

angkasa mencium dan menjilat leher zea dengan perlahan, tidak hanya jilatan, angkasa menggigit leher mulus Zea.

"akhh...." nikmat tapi sakit, itu yang ada di benak Zea.

angkasa menatap Zea dengan sayu Leli menyambar bibir Zea dengan rakus.

"enghh...." shit! zea sudah membuatnya semakin gila.

tangan angkasa tidak hanya diam, tangannya perlahan membuka gaun Zea.

"saa..." merasa Zea kehabisan oksigen angkasa langsung melepaskan ciuman tersebut.

KASARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang