sekarang tepatnya di meja makan, wilsen, Lia Arazey, angkasa dengan makan malam.
mereka makan dengan tenang tanpa ada suara kecuali dentingan sendok.
"dad, kasa lebih baik kuliah nggak?" tanya angkasa setelah semua selesai makan.
"tersalah kamu Azlan, kalau kamu kuat ya kuliah"
"kalau nggak kuliah nggak apa apa kan dad?" tanya angkasa.
wilsen mengangguk "nggak apa apa, yang penting kamu udah ngerti soal perkantoran"
"bener tuh, tapi kalau kamu mau kuliah nggak apa apa, kamu nggak ngelarang" Lia membenarkan.
wilsen Mengangguk "kalau misalnya mau kuliah, nanti Daddy daftarkan, di kuliahan yang kamu mau"
angkasa mengangguk "nanti angkasa pikir dulu"
wilsen dan Lia mengangguk.
mereka semua pergi ke ruang tamu, duduk di sofa panjang dan ada juga yang pendek.
mereka menonton televisi.
angkasa duduk di samping adik nya, Arazey menaruh kepalanya di bahu angkasa dan angkasa menyenderkan kepalanya di kepala Arazey.
"bulan besok angkasa lulus" ucap Lia dan di angguki wilsen.
"iya, nggak kerasa padahal mukanya masih kaya anak SMP" ucap wilsen.
"umur boleh tua, muka jangan" sahut angkasa.
"mommy" panggil angkasa sembari menyenderkan tubuhnya di sofa dan membiarkan Arazey tetap bersandar dengan ny.
Lia menengok dan mengangguk.
"Daddy" panggil angkasa kepada wilsen.
"kenapa zlan?"
angkasa menghembuskan nafas "setelah lulus angkasa mau nikah!"
Lia, wilsen termasuk Arazey yang sedang nyantai pun menjadi kaget saat angkasa ingin menikah.
"sama siapa sa?" tanya Lia.
wilsen mengangguk "iya, sama siapa?"
Arazey mendekatkan wajahnya kepada angkasa dan menunjukkan wajah lucu nya "sama siapa kak?"
"Azearrah Quency Adibaskara" jawab angkasa.
"serius?" tanya Lia, wilsen, Arazey kompak.
"Aaaaa iya lah kasa serius!"
"Alhamdulillah!" ucap Lia dan Wilsen serempak san tersenyum.
Arazey mengangkat satu alisnya "gimana gimana mom, dad?" tanya Arazey tidak mengerti.
wilsen dan Lia berkekeh "jadi tuh gini"
flashback on.
13 tahun lalu tepatnya saat angkasa berusia 5 tahun.
"angkasa sini sayang! Tante Eriska sudah datang" panggil Lia kepada angkasa yang sedang berada di kamar.
"iya mommy!"
angkasa keluar dari kamar berpakaian kaos hitam bermotif beruang dan celana di atas lutut berwarna putih, dia menuruni tangga.
"sini sayang" Lia menepuk sofa yang di samping nya menyuruh angkasa duduk.
"wah, angkasa udah besar ya" ucap Eriska dan mencubit pelan pipi tembam angkasa.
"iya, Zea juga udah besar ya" Lia mengusap rambut Zea yang sedang tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASARRA
Teen FictionAngkasa cuek Angkasa ice boy Angkasa tidak kenal ampun Angkasa kejam Dia Angkasa, Angkasa Azlan Alvarendra Wijaya Lelaki yang di kenal dingin, cuek, tidak kenal ampun. Banyak kaum hawa yang manjerit saat melihat nya, karna paras nya yg begitu tampan...