21. sedikit tentang Marvin lagi

281 14 0
                                    

jam dinding sudah menunjukkan pukul 18.35 lelaki tampan, bermata sipit, dan kulit berwarna putih, dia sudah siap dengan kemeja berwarna navy dan celana Levis berwarna hitam.

"ck, ganteng banget anak nya si Wito" ucap Marvin dengan sombongnya di depan kaca full body nya.

"semoga dia terima gua" gumam Marvin dan keluar kamar.

Marvin pergi ke ruang tamu dan bertemu untuk meminta izin kepada orang tua nya.

"mau kemana?" tanya Fanisya dan menatap anaknya yang sudah rapih.

"mau kemana Lo?" tanya Wito dengan mata yang di mincingkan.

"Marvin mau keluar, mau ketemu orang spesial" ucap Marvin dengan cengiran nya.

"siapa tuh?" tanya Masyha kepo.

"kalau Marvin di terima, besoknya Marvin bawa dia ke rumah" ucap Marvin dengan keyakinan.

"yasudah, tapi tau batasan" ucap fanisya dengan nada lembut namun tegas.

"iya mih"

"yaudah, Marvin izin ya, assalamualaikum" lanjut Marvin dan berjalan keluar.

setelah menempuh perjalanan menaiki mobil kurang lebih 30 menit akhirnya Marvin sampai di rumah orang istimewa itu.

tok

tok

tok

"assalamualaikum"

pintu terbuka, menampakkan gadis cantik bermata bulat dan mengenakan dress elegan di atas lutut.

"waalaikumsalam" jawab gadis itu dengan senyum cerahnya.

"ayo, kita berangkat sekarang" ucap Marvin sembari mengulurkan tangannya.

gadis itu mengangguk dan membalas uluran tangan Marvin.

"ayo Vin"

Marvin dah gadis itu memasuki mobil dan otw pergi ke salah satu restoran bintang lima yang sudah di boking Marvin.

setelah beberapa menit akhirnya Marvin dan gadis itu Samapi di tempat tujuan.

"atas nama Marvin Agatha Wijaya?" tanya waiters di restoran tersebut.

Marvin mengangguk 'iya"

Marvin dan gadis itu masuk ke dalam restoran, restoran itu sudah di hias sebagus mungkin, dengan dekorasi bak istana yang di buat oleh Marvin.

"bagus nggak? kamu suka?" tanya Marvin.

"bagus banget! jangan tanya lagi, aku suka banget!" jawab gadis itu dengan antusias dan tersenyum lebar.

"syukurlah, aku takut kamu nggak suka"

gadis itu berkekeh dan menggeleng.

"permisi" waiters itu menaruh beberapa makanan spesial dari restoran ini.

"makasih" ucap Marvin kepada waiters itu.

waiters itu mengangguk dan pergi ke dapur lagi.

"banyak banget" ucap gadis itu kaget.

"ngga papa"

"buat siapa sebanyak ini?" tanya gadis itu dengan polosnya

"buat kamu sama aku" jawab Marvin.

gadis itu menghela nafas dan tersenyum tipis, ngapain mesan banyak banget, padahal cuman berdua, batin gadis itu.

"kamu mau coba nggak?" tanya Marvin kepada gadis itu.

gadis itu mengangguk.

Marvin mengambil garpu dan mengambil daging itu.

Marvin menyuapi gadis itu dengan mesra dan sangat perlahan.

"gimana?" tanya Marvin ragu.

"enak!" jawab gadis itu antusias.

Marvin tersenyum dan mengusap rambut gadis itu yang di gerai dan ada hiasan di kepala seperti bando namun bukan.

mereka berbincang layaknya pasangan, dan saat di tengah tengah berbincang Marvin berkata...

"kalau aku ngajak kamu jadian kamu mau nggak?" tanya Marvin dan mengambil tangan gadis itu lalu menggenggam nya.

wajah gadis itu memerah, sangat lucu bagi Marvin, muka polos nan lugu gadis itu cantik menurut nya.

"gimana?" tanya Marvin dengan semangat dan tidak lupa tersenyum dengan lebarnya.

"kamu ngajak aku pacaran?" tanya gadis itu polos, Marvin berkekeh dan mengangguk.

"mau nggak? kalau nggak mau gapapa, aku ikhlas tapi izinkan aku mengagumi kamu, dan aku bakal berusaha buat hapus perasaan ini buat kamu, Anggi arabella cassia" ucap Marvin dengan lirih dan menatap mata gadis itu dalam.

Yap! gadis itu Anggi, gadis yang selama ini Marvin kagumi bahkan cintai.

mata gadis itu sudah menggenang air, kapan saja itu akan turun.

"kalau nggak mau gapapa nggi"

Anggi menggeleng lalu melepas tautan tangan mereka dan berdiri di samping Marvin lalu memeluknya.

"Anggi mau!" ucap Anggi dengan senyuman dan bibir masih bergetar, air mata yang masih turun.

"serius?" tanya Marvin sembari membalas pelukan Anggi.

"serius! kalau nggak percaya tanya hati Anggi" kesal Anggi.

Marvin berkekeh lalu membawa Anggi kedalam pangkuan nya lalu memeluk nya erat.









KASARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang