KASARRA

22. akhirnya selesai

7 hari mereka ujian kelulusan akhirnya mereka selesai.

"tuh ogeb daftar nilai nya" ucap haka sembari menunjuk tembok yang sudah ada sejari kertas yang sudah berisikan nama murid.

"lah iya" Marvin melihat semua daftar nama itu.

Cowok kelas XII MIPA 1

Angkasa Azlan A wijaya: 95
Jovas Afgan nararen: 93
Elangga Rafisyah: 90
William clo Wijaya: 87
Marvin Agatha Wijaya: 85
Savion Bahri: 83
Arrthaka Al Farizi: 80
dst.....

Cewek kelas XII MIPA 1

Azearrah Quency Adibaskara: 94
Flora Atmaja: 91
Anggi arabella cassia: 89
Vanda Maralia Ellani: 85
Kayra Al Ghazali: 83
Leonie Wesly pratama: 80
Alesya Maharani: 78
dst.....

"Alhamdulillah" elang mengusap wajahnya dengan telapak tangannya, mengucapkan syukur.

angkasa mengangguk "akhirnya" gumam angkasa.

angkasa merangkul Zea dan tersenyum Zea membalas dengan senyum senang.

"nilai kita bagus sa!" pekik Zea senang.

angkasa mengangguk "iya!"

"akhirnya dapet 85" Marvin tersenyum lebar sangat bahagia, karna. biasanya dia hanya mendapatkan nilai paling 70 itu pun hasil nyontek.

"gua yakin kita semua lulus" ucap Liam dan di angguki semua, nyatanya anak berandalan sekolah bisa mendapatkan nilai yang bagus dan sempurna.

"Kakak" Arazey menghampiri kakak nya yang sedang tersenyum tipis, bahkan tidak seperti senyuman. namun teman teman nya dan Arazey, Zea tau kalau Angkasa sedang tersenyum.

angkasa tersenyum kepada adiknya "wihh kakak hebat" puji Arazey.

"kak Zea juga!" zea tersenyum manis dan menggenggam tangan adik pacar nya itu.

"terima kasih" Arazey mengangguk.

angkasa merangkul Zea "ke kantin yok" ajak angkasa.

"ayo"

"Azey ikut kak" Arazey memohon, pasalnya teman teman nya yang perempuan sedang sibuk dengan handphone nya, yang lelaki juga. pada sibuk Mabar.

"yaudah"

Arazey tersenyum dan berjalan di belakang angkasa dan Zea yang saling rangkul.

setelah sampai kantin angkasa duduk di meja seperti biasa.

"sana pesen" angkasa menyuruh sang adik.

Arazey memutar bola matanya malas "mesen apa?"

"kamu mau apa?" tanya Angkasa kepada Zea.

"terserah kamu aja" angkasa mengangguk.

"Batagor 2 sama es teh 2"

Arazey mengangguk dan menjulurkan tangannya.

angkasa yang sudah tau pun merogoh kantong celananya dan mengambil uang lembaran berwarna biru.

"nih"

"cuman segini?" Arazey menampakkan uang itu dan ia taruh di jidatnya.

"kurang?" tanya Zea sembari mengambil duit di sakunya.

"eh nggak nggak kok" Arazey merasa tidak enak jika Zea yang menambahkan uang nya, jika angkasa sih fine fine aja.

"yakin? nggak apa apa ini"

Arazey tetap menggeleng dan tersenyum "nggak usah, yaudah Azey pesan dulu"

zea mengangguk, setelah Arazey pergi untuk memesan makanan Zea menatap baby boy nya yang sedang bermain ponselnya.

"kasa"

"sa"

"kasa!" tidak ada sahutan apapun.

"oke! nggak ada peluk pelukan! nggak ada gandeng gandengan tangan!" zea memalingkan wajahnya.

angkasa yang mendengar itu langsung mematikan ponsel nya.

"aaaaa masa gitu sih!"

"maaf... tadi aku lagi balas chat dari temen" angkasa menarik narik tangan Zea agar mendengar nya.

"maaf"

"nggak gitu lagi deh"

"Aaaa jawab arrah!"

"arrah" suara angkasa mulai lirih.

'1....2....' batin Zea.

"hiks.... maaf"

tuh kan! belum sampai detik ketiga saja angkasa sudah mengeluarkan air terjun itu.

"Aaaaaaaa madep hiks sini"

cukup! zea tidak bisa melihat angaksa menangis pun langsung membalikkan badannya dan menatap angaksa.

"puas diemin aku?" tanya Zea dengan dingin.

"Aaaa kasa nggak gitu kok"

zea membuka tangan nya lebar, mengisyaratkan angaksa.

grep

angkasa masuk kedalam pelukan Zea dan mendusel duselkan hidungnya ke leher zea.

"maafin hiks kasa"

"iyaaa, tapi kasa jangan gitu lagi"

angkasa mengangguk dan melepaskan pelukan.

•

•

•

•

•

segini dulu deh ya☺️

oh iya ad info sedikit

nih kalau ada yang penasaran kenapa Lia dan Wilsen bisa bersatu☺️🙌🏻

tolong ramaikan ya, biar aku semangat juga😁