"ini lebih bagus! warna kuning mah terlalu cerahh" ucap Flora yang sedang debat dengan Leonie, padahal cuman warna baju doang.
ya mereka sekarang sedang berada di salah satu mall untuk berbelanja.
zea, Kayra, Anggi, Alesya, dan Vanda hanya geleng-geleng kepala "warna biru aja Zea" Kayra memberikan baju tebal berwarna biru membuat flora dan Leonie berhenti berdebat, itulah tujuan Kayra.
zea mengambil baju itu "makasih Kayra warnanya bagus aku suka" ucap Zea membuat flora dan Leonie membuka mulutnya terengah-engah.
"kamu beli baju apa Kayra?" tanya Anggi, ketika sama sama polos dan lugu di persatukan.
Kayra berjalan ke arah baju yang lumayan panjang "yang ini aja nggi"
Anggi mengangguk dan membantu Kayra memilih model yang lebih bagus.
"enaknya pakai celana joger atau kargo?" tanya Alesya yang sedang memegang celana joger dan kargo.
"kargo bagus, joger juga bagus, gue mau beli dua duanya deh" ucap zea lalu memasukan celana celan itu kedalam keranjang nya.
"eh iya emang kita di sana berapa hari?" celetuk Vanda "tiga hari" jawab Zea.
"Lo kata siapa?" tanya flora "dari angkasa lahhhh" balas Zea lalu pergi ke kasir.
di sisi anak lelaki, mereka sekarang sedang di toko baju branded bjir lahhh, kata Marvin sih bagus bagus di toko satu ini, Calvin Klein.
"kaos aja harganya jutaan" celetuk haka dengan wajah cengonya membuat angkasa dan yang lain menengok.
"namanya juga branded" jawab angkasa dan di angguki semuanya "tau, tapi yaa gapapa sih cuman ngomong doang" balas haka membuat semua teman nya memelototi horor dirinya.
"hehe bersyanda!"
angkasa berjalan ke arah rak syal, kaus kaki dan pakaian ringan lainnya.
"bagus" gumam angkasa sembari memegang syal rajut berwarna pink berpadukan putih di ujung nya.
"zea pasti suka, gue ambil deh" jovas yang melihat temannya senyum senyum sendiri pun bergidik ngeri.
saat angkasa hendak bayar ke kasir. ia melihat Hoodie sweater berwarna putih dan ada inisial Z di dekat dada, meski kecil namun angkasa melihat dengan jelas.
"nah! baru bener! jangan inisial Aaa Mulu bosen gue!" ucap angkasa lalu mengambil Hoodie itu, angkasa membeli celana panjang berwarna putih, dan cream, serta kaos berwarna hitam dan putih, syal rajut dan terakhir Hoodie itu.
Marvin ikut membayar belanjaan, ia melihat ke troli angkasa, matanya melotot nyaris turun dari tempatnya.
"buku buset! itu lo beli hoodie nggak ngeliat harga dulu!?" tanya Marvin membuat semua teman angkasa mengengok, untuk toko lagi sepi hanya dia dan teman teman.
angkasa menggeleng "ya nggak lah! norak banget gue liat harga dulu mah!" ucap angkasa, ya kali ngeliatin harga dulu, bisa jatuh harga diri dia sebagai putra sulung wilsenn Wijaya.
"iya tapi lah itu! hoodie lo mahal bener dah sa! kaos lo juga! Lo nggak takut duit Lo abis!? Lo bawa duit berapa?" tanya Marvin dengan meng elimindasi.
angkasa merogo saku celana nya dan mengambil black-card miliknya, itu membuat Marvin dan yang lain tercengang melihat nya.
"widih! bayarin dong!" sahut haka sembari menju ke kasir yang sedari tadi melihat perdebatan antara Marvin dan angkasa.
"punya Lo?" tanya jovas dan di angguki angkasa yang sedang membayar belanjaan miliknya.
Marvin geleng-geleng kepala melihat nya, sebenarnya dia juga bisa memiliki kartu itu. namun kata papi nya 'belajar terus dapat nilai bagus, gue kasih tuh kartu Ampe sepuluh!"
tapi Marvin menggubris, ia memilih nilai jelek dan terus main daripada kartu itu, lagian juga uang jajan nya perminggu sangat sangat banyak."mau Vin?" Liam mengotorkan kartu hitam miliknya di depan muka Marvin mencoba meledeknya, Liam belum tau aja kalau Marvin sedang menahan diri supaya tidak teriak untuk minta di kasih kartu itu sama papinya.
"udh jangan gitu" ucap elang membuat senyum Marvin merekah dan langsung merangkul elang untuk pergi dari hadapan teman temannya yang aneh ini.
setelah mereka semua selesai membeli keperluan untuk besok mereka memutuskan untuk bertemu di caffe dekat sana.
"makasih banget loh udah di pesenin" ucap Marvin lalu mengambil makanan yang ada di meja itu lalu memakan nya tanpa beban.
"tapi nanti Marvin bayar sendiri" balas Anggi lalu duduk di samping Marvin.
"iya sayang" jawab Marvin membuat mereka semua melotot, apa apaan nggak punya hubungan!
"heh! sayang sayang pacarin lah!" desis Liam dan di angguki semua.
"udah pacaran gue!" jawab Marvin sembari menerima suapan dari Anggi.
"serius nggi?" tanya Zea dan di balas senyuman dan anggukan oleh Anggi.
"eh temen gue mau lo jadiin korban selanjutnya ya!?" flora hendak berjalan ke arah Marvin untuk memukuli nya namun jovas menahan nya dan menarik flora sampai duduk di pangkuan nya.
"nggak! serius ini mah gue! gue nggak bakal nyakitin Anggi" jawab marvin sembari memeluk Anggi dengan tulus, jangan tanya bagaimana wajah Anggi sekarang! ia sedang menahan malu!.
"awas aja Lo!" ketus Zea dengan garpu yang sudah mengarah ke wajah Marvin, apakah angkasa membela Marvin? jawabnya tidak! lebih baik marvin babak belur daripada dia yang tidak mendapatkan perhatian Zea.
"iya iya nggak bakal" cetus Marvin dan menerima suapan Anggi, Liam melihat itu memutar bola matanya.
Liam melirik Leonie "neng onie nggak mau suapin aku?" tanya Liam membuat semua menyorakinya membuat Liam mengendus kesal.
Leonie berkekeh dan mengambil nasi goreng dan telurnya "buka mulut nya" Liam tidak akan menyia nyiakan kesempatan ini Liam membuka mulutnya dan menerima suapan Leonie.
"mwakwaswih" Liam tersenyum sembari mengunyah makanan nya.
"idih najis!" umpat haka membuat Liam mendelik kesal.
"biarin udah biarin, baru ngerasain di sayang sama cewek!" sindir Marvin dan di angguki semua kecuali Liam dan Leonie.
"sembarangan kalau ngomong! asal ceplas ceplos aja!" balas Liam membuat mereka tertawa pelan.
setelah selesai mereka semua memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing.
mereka pulang ke rumah masing masing, tapi ada juga yang pergi untuk berkencan atau bermain dulu.
mumpung ada waktu luang angkasa memutuskan untuk mengantarkan berkas kepada sang Daddy.
"besok bis nya di sekolah"
"berapa bis dad?"
"lima bis, soalnya kelas XII doang"
"ohh, yaudah Azlan mau pulang dulu"
•
•
•
•
•
segitu dulu yaaaa
panggil aku Leli
ini sudah ada di daft tapi baru bisa aku publish karna aku sendiri hotspotan sama teman aku😅
yaudah
see you next time guyss 👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
KASARRA
أدب المراهقينAngkasa cuek Angkasa ice boy Angkasa tidak kenal ampun Angkasa kejam Dia Angkasa, Angkasa Azlan Alvarendra Wijaya Lelaki yang di kenal dingin, cuek, tidak kenal ampun. Banyak kaum hawa yang manjerit saat melihat nya, karna paras nya yg begitu tampan...