New York in Love

413 21 43
                                    

New York

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New York. malam Musim gugur. Menjelang musim salju.

Cassie menggosok lengannya. Kedinginan. Di malam penuh hembusan angin dingin beserta daun Maple itu, Cassie hanya mengenakan dress merah pendek berlogo Hoppy drink. Ya, ia sedang menjual sebuah minuman alkohol, di depan sebuah club di pusat kota New York. Tentu saja ia menerima pekerjaan itu karena terpaksa. Tapi, setidaknya kali ini ia tidak membunuh untuk mendapatkan uang.

Malam itu adalah akhir pekan. Penjualan Hoppy drink pun meningkat, hingga Cassie kewalahan meladeni para pembeli bule itu satu per satu.

"Hey, maid! Be hurry! (Hey, pembantu, cepetan!)" teriak seorang laki-laki Latin berjenggot. Ia marah karena Cassie lama sekali mengambilkan botol minuman untuknya. Ia juga mengomel pada pacarnya, seorang wanita bule, yang ia rangkul dengan kasar.

"Ok, this is for you. Sorry for the bad service! (Oke ini untuk Anda. Maaf atas pelayanan yang buruk!)" Cassie memberikan sebuah paper bag berisi dua botol kaca Hoppy drink.

Tapi alih-alih menerimanya, laki-laki Latin itu justru membantingnya keras-keras. "What the hell! This is the worst service I have ever got! (Ini pelayanan terburuk yang pernah saya alami!)" protesnya.

Cassie kaget, hingga harus mundur tiga langkah menghindari pecahan kaca botol itu.

"Honey, calm down! (Sayang, tenang!)" Wanita bule pacar si Latin itu menenangkan.

"You too! Silent! You idiot, Madelaine! (Kamu juga! Diam! Kamu bodoh, Madelaine!)" Laki-laki Latin itu mendorong pacarnya, hingga wanita bernama Madelaine itu jatuh menghantam jalanan.

Cassie segera membantu Madelaine bangkit. "You ok?" tanya Cassie.

Madelaine mengangguk, ketakutan. Cassie melihat memar-memar di lengan Madelaine. Sepertinya wanita itu sudah sering dipukuli. Lalu tiba-tiba si Latin langsung menjambak rambut Madelaine dan berkata-kata kasar. Mereka terlibat cekcok heboh di depan club.

Cassie ingin sekali menolong. Ia selalu tidak tega melihat perempuan dianiaya begitu, tapi ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak ikut campur urusan orang lain. Maka ia hanya bersedekap dan menggigiti kukunya, menahan diri. Di negeri ini, ia harus membangun dunianya yang baru, yang tidak terlibat masalah dengan siapa pun.

"I'm sorry! I'm sorry! Please forgive me! (Maafkan aku! Tolong maafkan aku!)" Madelaine menangis memohon.

Tapi si Latin terus menjambak rambutnya, dan... oh tidak! Sekarang ia menampar Madelaine keras-keras hingga jatuh.

"STOP!" Cassie tidak bisa tinggal diam lagi. Ia langsung menarik kerah baju si Latin yang berbadan lebih besar darinya itu, dan meninju hidungnya keras-keras hingga mimisan.

"What the fuck!" Laki-laki itu mengusap hidungnya, tidak percaya melihat darah menetes. "You bitch!"

Laki-laki itu hendak balik meninju Cassie, tapi Cassie dengan mudah menghindar dan memelintir tangan kekar laki-laki itu. Ia banting laki-laki itu hingga jatuh tengkurap di tanah. Wow! Semua mata seketika tertuju padanya. Bayangkan saja, seorang wanita, Asia, dengan dress merah seksi, serta stiletto setinggi 12 cm, bisa membanting laki-laki bertubuh besar itu hanya dalam LIMA MENIT.

New York in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang