06.Satu Pihak Yang Terluka

2.5K 263 1.6K
                                    

~>·<~

“Kita kan teman?”
~Aloria Erinasitha.

~>·<~

“I will always choose you.”
~Alkaizer Gryaon.

~>·<~

“Aku menyukaimu.”
~Ria Tarti Marnaza.

~>·<~

~>·<~

Ramein paragrafnya. Paragraf sepi no update. Ngancem dikit, wkwkwk🤸‍♂️

~>·<~

   Setelah pergi dari ruangan Ria, Aloria tampak merenung sejenak. Dia merasa bersalah karena membuat Ria salah paham hingga cemburu padanya. Untuk itu, dia memantapkan hatinya agar tidak mengusik Alka sampai pria itu jadian dengan Ria. Iya, itu janji yang dibuatnya sendiri.

   “Oke semangat Aloria! Jauhin Chi—eh maksudnya jauhin Alka beberapa waktu sampe Alka jadian sama Cia. Iya kamu pasti bisa! Jangan deketin Alka, jangan angkat telepon—”

Drttt... Drttt...

   Belum sempat Aloria menyelesaikan kalimatnya, ponselnya bergetar. Sesuai dugaan, Alka lah yang meneleponnya. Karena Aloria sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjauhi Alka, gadis itu tanpa basa-basi langsung mematikan ponselnya. Aloria tau jika dia hanya menolak panggilannya, Alka akan terus meneleponnya sampai dia mengangkatnya. Maka dari itu, dia memilih mematikan daya ponselnya.

   “Siang Aloria,” sapa Rangga yang kebetulan hendak memasuki lift yang sama. Aloria agak terkejut lalu melihat sekitar. Memastikan tidak ada siapapun selain mereka dan barulah Aloria membalas sapaan dari Rangga.

   “Siang Rangga, kamu mau kemana?” tanya Aloria.

   “Makan siang di kantin, aku butuh refreshing nih sebelum ngurusin dokumen lagi. Eh, kamu udah makan siang?”

   Aloria menggeleng, “belum. Ini mau ke kantin, pasti kak Liva udah nungguin.”

   “Wih barengan toh, boleh gabung gak?” tanya Rangga.

   “Boleh, tapi kamu gak apa-apa Rangga? Takutnya—”

   “Hahaha, ya gak apa-apa. Toh aku bukan pak presdir jadi gak bakalan diperhatiin juga.” Sela Rangga. Aloria hanya tersenyum kikuk.

   Padahal hampir tiap hari telinga aku panas dengerin gosip soal kamu, kamu pura-pura gak tau atau emang nggak tau sih? Batin Aloria lalu memasuki lift ketika pintu itu terbuka. Tentu, Rangga ikut bersamanya.

   Disatu sisi, Alka yang baru mengecek kantin bersama dengan John tampak berdiri didepan lift. Pria itu mengeraskan rahangnya ketika 20 panggilan darinya tak dijawab satu pun oleh Aloria. Alasan dia mengecek kantin karyawan satu per satu tentu untuk mencari Aloria. Niatnya dia ke kantor itu adalah menemui Ria, namun sebelum itu Alka berniat memberikan kue kering buatan Daisy dan dessert pada Aloria sebagai ucapan terima kasih karena sudah menenangkannya.

   Kemana sih dia?! Apa HPnya lowbet? Apa ada kerjaan berat buat dia? Kalo iya, bakalan gue cari orang yang buat dia kerja berat dan langsung gue pecat! Batin Alka geram. John menatapnya bingung.

   “Anda sepertinya lelah, biar saya—”

   “Diam John!”

   “Ok.”

ALKARIA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang