~>·<~
“Kita kan teman?”
~Aloria Erinasitha.~>·<~
“I will always choose you.”
~Alkaizer Gryaon.~>·<~
“Aku menyukaimu.”
~Ria Tarti Marnaza.~>·<~
Maaf Aceng lagi-lagi telat up dan ingkar. Karena saat ini Aceng lagi jadi pejuang loker, mohon pengertiannya ya Apinka🙏🏻🤸♂️
~>·<~
·Memasuki Awal Konflik·
~>·<~
Keesokan harinya. Aloria membuka matanya dengan sangat perlahan lantaran terasa sakit. Gadis itu mengumpulkan kesadaran sebelum akhirnya bangkit dari posisinya. Begitu duduk, Aloria terkejut lantaran handuk kecil jatuh dari keningnya. Dia menyentuh keningnya.
Apa aku semalam sakit?? Batin Aloria. Disaat itu, Erani datang memasuki kamarnya dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur dan air putih hangat.
“Udah mendingan kak?” tanya Erani.
“Makasih, kakak kenapa Er?”
Erani berdecak sebal lalu menyentil kening sang kakak saking kesalnya, “pake nanya! Semalem kakak demam tinggi tau, bunda sama ayah panik apalagi kakak sempet gak sadar. Untung ada pak Rian manggil dokter kesini kalo gak, gak tau kakak sekarang udah mendingan apa gak. Dokter bilang kakak tuh gak boleh kebanyakan makan asem sama pedas dulu, gak boleh kebanyakan pikiran apalagi stress. Ngaku semalem waktu jalan-jalan sama tante Daisy pasti kebanyakan jajan kan kak?? Erani tau gimana kakak. Ini dimakan buburnya abis itu minum obatnya. Ayah sama bunda lagi ke rumah pak RT bentar. Kata bunda kalo kakak gak minum obatnya, siap-siap nanti.”
Aloria mencebik bibirnya sebal. Sifat cerewet Erani benar-benar mirip sang bunda dan ketika sedang menyerocos seperti saat ini, seolah Aloria sang adik sementara Erani kakak yang galak. Aloria meminum sedikit air hangatnya sebelum akhirnya mengambil semangkuk buburnya.
“Bentar kak,” Erani mengambil meja lipat lalu menaruhkan semangkuk buburnya diatasnya, “nah kalo gini kan kakak nyaman makannya. Harus habis ya kak, kalo nggak nanti bunda ngomel.”
“Iya-iya, udah ih jangan ngomel mulu.” Kesal Aloria lalu mulai memakan buburnya. Tanpa Aloria sadari, Erani menatap iba sang kakak.
Akhir-akhir ini kakak kayak banyak pikiran, dan apa ada hubungannya sama kak Alka ya? Sampai-sampai ayah ngelarang kak Alka ketemu kakak seandainya dia kesini. Batin Erani.
“Kak Erani ambil buku dulu ya, mau ngerjain PR disini sambil nemenin kakak.”
Aloria tersenyum, “iya. Sekali lagi, makasih ya Er.”
“Gajian nanti beliin Erani skincare,” balas Erani lalu pergi. Aloria hanya tertawa kecil mendengarnya. Mendengar kata gaji, Aloria jadi teringat soal bonus yang dijanjikan Alka. Dia pun mengambil ponselnya yang ada diatas nakas.
Kemarin keasikan jajan sama tante sampai lupa narik uangnya, pokoknya bonus ini buat ayah sama bunda. Dan nanti gaji pertama aku buat biaya sekolah Erani sama buat sehari-hari. Yah ntar yang buat aku jajan gak ada dong? Batin Aloria menangis batin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKARIA[On Going]
Storie d'amore[Seri III] Alkaizer Gryaon. Cowok dengan banyak keahlian diberbagai bidang dan dikagumi banyak orang. Tentu karena sifatnya yang sabar, sopan, juga ramah kepada siapapun. Dia sempurna dalam segala hal tapi tidak dengan percintaannya. "Jadi, kamu suk...