Akhir Cerita [Happy Ending]

3.8K 335 2K
                                    

~>·<~

Warning⚠

Ada sedikit adegan 🔞. Apinka dibawah umur skip, jangan bandel🤸‍♂️

~>·<~

   Suara alunan musik terdengar lembut memasuki indra pendengaran. Para tetamu undangan tampak memasuki gedung mewah dengan nuansa putih itu. Dilain sisi, pria berjas putih tampak menatap wajah tampannya dari pantulan cermin. Getaran didadanya amat kencang dengan tangan agak mendingin. Dia gugup.

   Kenapa aku gugup gini?? Ayolah Al, ini hari yang kamu tunggu-tunggu. Batinnya. Tak lain sang mempelai pria, Alkaizer Gryaon.

   Iya, hari ini adalah hari membahagiakan bagi calon pasangan suami istri. Alkaizer dan Aloria. Karena mereka akan meresmikan hubungannya dipelaminan. Akad akan dilaksanakan hari ini sementara resepsi minggu depan. Sesuai permintaan Aloria. Dan perlu acungi jempol, Alzada entah menggunakan mantra apa bisa menyelesaikan dekorasi pernikahan dalam waktu 1 hari. Benar-benar effort yang luar biasa.

   “Alka,” panggil sang ayah membuyarkan lamunannya.

   “Ya dad?”

   Alzada tersenyum tipis lalu menepuk pelan bahu Alka. Matanya berkaca-kaca karena terharu. “Padahal rasanya, baru kemarin daddy nimang kamu di rumah sakit. Sekarang udah mau punya keluarga sendiri. Inget pesan daddy ya Al, setelah sah nanti kamu seorang kepala keluarga. Bimbing, jaga, dan bahagiakan istri serta anakmu kelak. Ngerti maksud daddy kan? Seemosi apapun kamu jangan pernah main tangan ke istri. Daddy emang dulunya pembunuh tapi setelah nikah sama mommy apa pernah daddy mukul? Enggak Al. Suami yang mukul istrinya lebih menjijikkan dari sekumpulan bajingan. Kalo sampai daddy dapet kabar kamu mukul sekali aja istri kamu. Daddy bakalan bales 100 kali lipat.”

   “Alka ngerti dad. Alka janji gak akan pernah sakitin Caca, Alka bakalan bahagiain dia. Dan daddy, terima kasih.” Balas Alka. Alzada tersenyum tipis kemudian memeluk sebentar putra semata wayangnya.

   “Tamu udah pada dateng, ayo. Mending kamu yang nungguin Alo di pelaminan. Jangan sampai bikin cewek nunggu,” kata Alzada.

   Alka mengangguk lalu pergi bersama sang ayah. Saat memasuki area pelaminan, para pamannya ikut mendampingi. Termasuk Ester. Sebenarnya Alka amat tidak ingin menggundang Ester ke pernikahannya. Hanya saja permintaan dari sang oma tak bisa ia bantah. Alka duduk dipelaminan berhadapan dengan sang penghulu. Pria itu menatap sekeliling, melihat para tetamu duduk rapi disana. Rasa gugupnya kembali muncul.

    Tenang Alka, tenang... Jangan sampai salah. Aloria Erinasitha Binti Erthando Firas. Erthando Firas. Oke, kamu pasti bisa Al. Batin Alka sambil menghela napas panjang. Melihat hal itu, Aristide menyikut lengan sang kakak.

   “Lagi gugup dia kak, jangan sampai nanti Alo dateng dia nangis terus pingsan kek Altaz.” Kata Aristide.

   “Kak Ran!” Kesal Altaz menatap tajam sang kakak. Aristide hanya menahan tawa sementara Alzada geleng-geleng kepala.

   “Pengantin wanita memasuki ruangan.”

   Seketika perhatian para tetamu dan juga Alka tertuju pada pintu masuk. Alka tampak tertenggun, dan rasa gugupnya seketika lenyap. Aloria tampak cantik dengan kebaya putih membalut tubuhnya. Gadis itu berjalan agak pelan dengan digandeng sang ayah yang sepertinya baru menangis. Aloria mengangkat pandangannya hingga menatap Alka. Dia tersenyum tipis meskipun sejujurnya dia amatlah gugup. Senyuman tipis itu membuat Alka menintikan air mata.

ALKARIA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang