~>·<~
Maaf, Aceng telat. Telat dikit gak ngaruh🤸♂️
~>·<~~>·<~
“I will always choose you.”
~Alkaizer Gryaon.~>·<~
Alka membuka matanya perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit putih itu. Matanya mulai melihat sekeliling ketika kesadarannya sudah terkumpul. Mencari seseorang yang tak lain adalah Aloria. Ruangan kosong dan sepi. Seketika Alka mendudukkan dirinya.
“Ca? Caca?!!” teriak Alka.
Panik jika Aloria meninggalkannya, Alka beranjak dari tempat tidur. Baru kakinya menapak pada lantai, panggilan dari Aloria menghentikannya.
“Alka.”
Gadis itu buru-buru menaruh tas dan juga makanan yang ia beli tadi. Dia mendekati Alka dengan wajah kesal, “mau ngapain lagi sih?! Udah tiduran aja.”
Alka menarik tangan Aloria lalu memeluknya. “Ja–jangan pergi,” cicit Alka sambil menduselkan wajahnya pada dada Aloria.
Pipi Aloria memerah dan rasa kesalnya menghilang seketika. Dia tidak terbiasa dengan Alka yang menjadi manja dan lengket padanya. Tangan Aloria terangkat guna memberikan usapan pada puncak kepala Alka.
“Enggak, udah ya kamu harus banyakin istirahat. Biar cepet sembuh.” Kata Aloria lembut.
“Gak bakalan kawin lari sama Rangga kan?” tanya Alka sambil mendongakkan kepalanya. Menatap wajah cantik Aloria.
“Enggaklah! Ngapain coba? Ish! Udahlah gak usah mikir aneh-aneh, kamu laper nggak? Makan yuk, aku baru beli makan sama buah tadi di luar.” Ujar Aloria.
“Suapin.”
Aloria menghela napas lalu mengangguk dan Alka pun melepaskan pelukannya dengan wajah tak rela. Gadis itu beranjak dari posisinya guna mengambil dua porsi bubur ayam juga air mineral yang ia beli tadi. Dia duduk dibibir ranjang.
“Gak mau.”
Aloria mengerutkan keningnya heran, “gak mau apa?”
“Kenapa harus bubur? Aku bosen... Selama aku sakit, mommy kasih aku makan bubur sama sup.” Ungkapnya dengan wajah cemberut. Dan itu tampak menggemaskan dimata Aloria.
“Kan lagi sakit Alka... Gak boleh makan sembarangan. Makanya cepet sembuh biar gak makan bubur sama sup terus. Ayo buka mulutnya aaa--” Alka membuka mulutnya dengan terpaksa. Dia menerima suapan dari Aloria.
Dan pada akhirnya Alka memakan bubur tersebut hingga habis. Ya, itu karena Aloria menyuapinya. Jika tidak, sudah pasti Alka akan menolaknya. Alka menatap kearah jendela dan keningnya mengerut ketika menyadari Alzada juga Firas yang tadinya mengintip sekarang bersembunyi.
Gak boleh ada yang gangguin aku berduaan sama Caca! Batin Alka mengira dua pria lanjut usia itu berencana mengganggu waktu berduaannya. Padahal mereka tengah kegirangan karena hal itu.
“Ca, gorden jendela tutup. Pintunya jangan lupa dikunci,” kata Alka.
“Ngapain dikunci? Kal—” ucapan Aloria terjeda ketika Alka berbisik ditelinganya.
“Aku mau berduaan sama kamu.” Bisiknya. Pipi Aloria kembali memerah. Takut Alka menyadarinya, dia pun segera pergi. Menutup gorden dan mengunci pintu ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKARIA[On Going]
Romance[Seri III] Alkaizer Gryaon. Cowok dengan banyak keahlian diberbagai bidang dan dikagumi banyak orang. Tentu karena sifatnya yang sabar, sopan, juga ramah kepada siapapun. Dia sempurna dalam segala hal tapi tidak dengan percintaannya. "Jadi, kamu suk...