~>·<~
“I will always choose you.”
~Alkaizer Gryaon.~>·<~
Aloria tampak antusias ketika dia sampai di pelabuhan. Tak memperdulikan koper bawaannya, gadis itu fokus memotret keindahan kapal yang akan ia dan karyawan lainnya kendarai. Melihat hal itu, Siera, Liva, dan Nolia hanya geleng-geleng kepala. Oh iya, Liva diperbolehkan mengajak Nolia atas izin khusus dari Alka. Karena Liva dan Siera ikut serta membantunya juga karena mereka adalah sahabat Aloria. Tentu Alka memperlakukan mereka sebagaimana mereka memperlakukan Aloria.
“Tante cantik kayak anak kecil,” ungkap Nolia.
“Hahaha, tante juga ngerasa yang anak kecil itu Nolia apa tante Aloria ya?” Sahut Siera sambil tertawa pelan.
Nolia menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan memasang wajah percaya diri. Ekspresi yang amat mirip dengan ayahnya Rangga. “Nolia bukan anak kecil lagi tante, kan bentar lagi Nolia 5 tahun terus masuk TK.” Katanya. Siera yang gemas itu pun mencubit pipi Nolia.
“Iya, Nolia cantik.”
“Kak Siera, fotoin aku bentar dong!” Pinta Aloria dari kejauhan.
“Nah kan, aku jadi fotografer dadakan nih kalo sama Alo.” Ujar Siera. Liva tertawa kecil lalu menepuk bahu kanan Siera.
“Sana turutin aja. Oh iya, jangan sampai keceplosan soal rencana pak presdir ya. Bisa-bisa kita kena tendang sama beliau,” kata Liva memeringati. Siera mengangguk paham lalu menghampiri Aloria.
Tugas aku sama Siera intinya ajak Alo keliling sampai sore. Terus habis itu baru deh ajak Alo ke balkon paling atas. Batin Liva lalu meminggirkan koper dia, Siera, dan Aloria. Disaat itu, Rangga datang menghampiri. Tentu pria itu hanya menghampiri Nolia, bukan Liva.
“Pagi princessnya papa yang paling cantik.” Sapa Rangga sambil menggendong Nolia. Dengan penuh kasih sayang pria itu mengecupi pipi dan puncak kepala Nolia.
“Pagi papa! Nolia pake pita baru loh, bagus gak?”
“Jelas bagus dong! Udah sarapan sayang?”
Nolia mengangguk, “Nolia udah sarapan, minum susu, sama minum vitamin. Iya kan ma?”
Liva tersenyum tipis sebelum akhirnya mengangguk pelan. Senang rasanya melihat putrinya mendapatkan sosok ayah disampingnya. Namun, ada rasa sedih tersendiri karena kenyataannya Rangga hanya menganggap Nolia tidak dengan Liva. Liva yang malang.
“Keliling yuk sama papa, liatin laut dulu sebelum berangkat mau gak?” tawar Rangga. Jelas dengan penuh semangat Nolia mengangguk.
“Mau! Sama mama jug—”
“Mama disini aja nunggu tante Alo sama tante Siera. Nolia jalan-jalan aja sama papa, nanti mama nyusul.” Sela Liva. Dia tau Rangga hanya menginginkan Nolia. Nolia yang lugu itu menurut dan pergi bersama Rangga.
Aku masih belum terbiasa, stop berharap lebih Liva. Yang Rangga mau cuman Nolia, bukan kamu. Batin Liva dengan cepat menghusap air matanya.
“Bu Liva!” Panggil salah satu karyawan setimnya.
“Iya?”
“Pak presdir bilang untuk naik ke kapal segera. Ayo!”
“Ah iya, duluan saja.”
“Baiklah! Jangan sampai tertinggal!” Dia pun menyeret kopernya pergi bersamanya.
“Alo! Siera! Kita harus naik ke kapal segera!” Panggil Liva. Terlihat Aloria dan Siera langsung menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKARIA[On Going]
Romance[Seri III] Alkaizer Gryaon. Cowok dengan banyak keahlian diberbagai bidang dan dikagumi banyak orang. Tentu karena sifatnya yang sabar, sopan, juga ramah kepada siapapun. Dia sempurna dalam segala hal tapi tidak dengan percintaannya. "Jadi, kamu suk...