Putri melihat ke sekelilingnya. Hanya terdapat darah dimana-mana, matanya tertuju pada sesosok Pria berdiri didepannya. Rambut mullet two block dan juga tubuh tinggi membuatnya terpesona beberapa detik.
Ia melihat dengan seksama dan ternyata Pria tersebut adalah Aden. Seorang yang dari lama disukai oleh Calista, sahabatnya. Aden mengulurkan tangannya, Putri dengan senang hati menerima uluran tangan Aden.
"Kenapa kamu bisa ada ditempat seperti ini, Putri?." ucap Aden. Ia kemudian jongkok dan memeriksa keadaan Putri.
Putri hanya menundukkan wajahnya. Aden melihat adanya luka dibagian kaki Putri yang masih basah akan darah, ia kemudian menatap wajah Putri. Sangat cantik menurutnya.
Putri yang ditatap seperti itu langsung salting, ia memalingkan wajahnya untuk menutupi wajahnya yang sekarang memerah. Aden yang melihat tingkah laku Putri hanya tersenyum tipis, ia memperban luka di kaki Putri menggunakan kain.
"Aihh." ucap Putri memegangi perutnya yang berdarah.
Aden kemudian berdiri dan menggendong Putri, "Ayo kita ke klinik kalau tidak luka mu akan menjadi infeksi, Putri." ucap Aden perhatian. Putri hanya mengiyakan perlakuan Aden kepada dirinya.
Sayang banget kan kesempatan emas sama Aden terbuang sia-sia, siapa juga yang menolak ajakan orang ganteng sepertinya. Pokoknya dirinya harus merebut hatinya. Walaupun harus memutuskan persahabatan dengan Calista sekalipun.
****
KLINIK KASIH SAYANG.
Didalam ruangan Putri sedang di periksa Dokter. Dokter membersihkan luka Putri dengan cermat setelah selesai membersihkannya, area yang terluka diperban agar tidak terjadi infeksi.
Dokter kemudian keluar dari ruangan, Aden dengan cepat menghampiri Dokter tersebut, "Bagaimana keadaan, Putri. Dok?." tanya Aden dengan khawatir.
"Pasien tidak menerima luka yang cukup serius. "
"Boleh dipulangkan besok paginya." tambah Dokter tersebut berlalu pergi meninggalkan Aden.
Aden dengan cepat berlari masuk kedalam ruangan dan mendapati Putri terbaring sambil melihat ke langit-langit ruangan.
Aden lalu duduk disamping banker Putri sambil menggenggam tangannya, Aden menatap wajah Putri yang pucat pasi tetapi masih terlihat sangat cantik.
"Oh ya. Kamu kenapa berada ditempat seperti itu, Putri?." tanya Aden. Putri berpikir jika dirinya memberitahu tujuannya untuk mencari Calista, mungkin Aden akan lebih perhatian dengan Calista daripada dirinya. Dan hal itu tidak boleh terjadi.
"Bukan apa-apa." jawab Putri.
***
22:55 PM.
Aden berdiri sambil menatap kearah taman bunga yang berada di belakang klinik. Ia sedang fokus telfonan dengan seseorang.
📱(Aden.) :
Bagaimana dengan anak buah ku? apakah mereka selamat?.📱(Orang suruhan.) :
Ya, Tuan. Mereka selamat.Setelah mendengar hal tersebut Aden lantas memutuskan panggilan secara sepihak. Ia tersenyum sambil menyibakkan rambutnya kebelakang membuat kesan tampannya terpancar.
Aden mengeluarkan sebatang rokok lalu ia nyalakan menggunakan korek api. Aden menghisapnya dan menghembuskannya ke atas, ia kemudian tersenyum smrik. Ternyata rencananya ini berjalan dengan mulus, tanpa halangan apapun.
Sekarang hanya tinggal menunggu waktu yang tepat.
**
Pagi harinya Putri sudah boleh untuk diijinkan pulang oleh dokter, "Ini ada beberapa obat yang harus ditebus." ucap Dokter memberikan resep Dokter ke Aden. Ia kemudian menerimanya dan membaca resep Dokter tersebut, tulisannya sangat memusingkan.
Aden menuntun Putri untuk duduk di bangku yang sudah disiapkan sembari menunggu antrean obat. Setelah nomornya disebut Aden kemudian berdiri dan pergi mengambil obat tersebut.
Ada empat jenis obat yaitu, Analgesik (Pereda Nyeri), Obat Antiinflamasi (mengurangi peradangan), Antibiotik (pencegah infeksi), dan Obat Pemulihan (seperti vitamin untuk membantu proses penyembuhan tubuh).
Putri menundukkan wajahnya malu, bagaimana cara dia untuk mengganti uang Aden, "Kenapa, Putri?." Aden memegang tangan Putri.
"Apakah ada yang sakit?." ucap Aden.
Putri hanya menggelengkan kepalanya. Karena Aden sangat peka, dengan cepat ia kemudian mengelus rambut Putri, "Tenang, kamu gausah khawatir tentang uangnya. Aku ikhlas kok." ucap Aden tersenyum smrik tanpa diketahui Putri.
Putri kemudian mendongak dengan senyuman mulai terbit di muka cantiknya. Nah, ini dia yang dirinya cari pria royal.
***
Dimobil BMW nya Aden, Putri menceritakan semua masalah yang sedang ia hadapi. Ia sangat tidak ingin untuk kembali kerumah itu.
"Jadi sekarang maunya gimana, Put?." ucap Aden.
"Aku minta rumah sama kamu dong, Den." ucap Putri tidak tahu malu yang membuat Aden jijik dibuatnya, tapi. Ia sembunyikan ekspresi nya itu.
"Woah kebetulan banget, Put. Aku punya 1 rumah kosong." ucap Aden yang membuat Putri sangat senang dibuatnya.
"Tapi ada syaratnya."
"Lu harus MATI."
TBC.
Senangnyah hati ini, klian vote dengan syarat ketentuan 😋. (Vote 45→up)
Komenn laa pls🙃
Makasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi My Brother
Fiksi Remaja•⛔⛔ ᴅɪʟᴀʀᴀɴɢ ᴍᴇᴍᴘᴇʀᴀɢᴀᴋᴀɴ ᴀᴘᴀᴘᴜɴ ʏᴀɴɢ ᴀᴅᴀ ᴅɪ ɴᴏᴠᴇʟ ɪɴɪ ᴅɪ ᴋᴇʜɪᴅᴜᴘᴀɴ ɴʏᴀᴛᴀ!!. ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ғᴏʟʟᴏᴡ ^^ Aku merasa aneh kepadanya, dia berubah, dia bukan kakakku yang ku kenal. Dia hewan ʙᴜᴀs. Kejanggalan ini terlihat setelah beberapa waktu yang...