my brother's obsession 15.

15.7K 288 32
                                    

**

POV PUTRI.

Disebuah apartemen SLOWKA. Terlihat sesosok gadis dengan rambut terurai di atas bantal tubuhnya yang mungil sedang tiduran di atas ranjang, Putri. Dirinya terlihat sangat fokus dengan handphonenya, Putri membaca pesan yang dikirimkan kepadanya oleh nomor yang tidak dikenal.

Saat dirinya ingin membalas pesan dari nomor orang tersebut, ternyata nomor itu sudah tidak aktif lagi. Isi pesan tersebut :

Putri hanya menerima sepenggal pesan seperti itu, ia yakin bahwa Calista lah yang mengirimkan pesan itu kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri hanya menerima sepenggal pesan seperti itu, ia yakin bahwa Calista lah yang mengirimkan pesan itu kepadanya. Tanpa basa basi Putri langsung berdiri dan mengambil hoodienya, ia berjalan mengendap-endap keluar agar tidak ketahuan oleh orang tuanya.

Saat berada didepan kamar orang tuanya. dicelah pintu, Putri melihat kedua orang tuanya yang sedang duduk. sepertinya mereka membicarakan sesuatu yang serius. Karena rasa penasarannya tinggi, bukannya pergi. Putri justru mendekat dan menguping dibalik pintu

Salsa, Mamanya Putri mengusap air mata yang sedaritadi mengalir membasahi pipinya, "Bagaimana ini, Pah? Kita harus memberitahu Putri." ucap Mama Salsa mengenggam tangan Adya, Suaminya.

"Ekonomi kita terus menurun, dan itulah cara satu-satunya." ucap Papa Adya.

"Kita terpaksa menjual, Putri." lanjut Papa Adya. Setelah mendengar itu jantung Putri berdetak kencang tak karuan, dunia disekelilingnya seakan berhenti berputar.

Putri berdiri. Hatinya terasa sangat sakit, dirinya mundur perlahan-lahan dan tanpa sengaja menabrak vas bunga yang kemudian jatuh yang membuat suara bising ditengah keheningan malam itu.

Pyarr.

Setelah mendengar suara benda jatuh dari arah luar kamar, Mama Salsa langsung berlari menghampiri asal suara. Mama Salsa menoleh ke kanan dan ke kiri dan tidak mendapati siapapun ada disitu.

Matanya tertuju pada pintu keluar yang terbuka lebar. Hatinya bergemuruh hebat dipikirkannya apakah Putri mengetahui apa yang mereka bicarakan tadi?.

***

Putri berlari melewati gelapnya malam. Pikirannya sekarang sangat kacau, dirinya ingin segera menemui Calista lalu menceritakan semuanya. Karena Calista lah rumah satu-satunya yang sekarang ia miliki.

Dugh.

Putri tersandung dan terjatuh ketanah, "Menyakitkan, Sialan...." ucap Putri menangis sesegukan.

Ia menggenggam tangannya dengan erat, Putri menyemangati dirinya sendiri. Dirinya yakin jika bukan hari ini mungkin hari esok ialah episode bahagianya tiba.

Putri kembali berdiri dan mengusap air matanya. Ia berjalan dengan perlahan-lahan ke arah gang menuju ke rumah Calista.

Disaat tengah jalan. Putri dapat mendengar suara langkah kaki seperti mendekat kearahnya, Sialan.

Di hadapannya terdapat segerombolan preman yang menatapnya mesum. Saat membalikkan badan ternyata dirinya sudah terkepung oleh para preman ini.

Tangannya bergetar hebat. Dirinya takut, sangat takut. Menangis pun tidak akan merubah apapun kecuali dirinya akan melawan mereka sendiri.

Preman mulai menyerang Putri secara membabi buta, dirinya tidak bisa melawan. Putri terjatuh dengan banyak luka di bagian tubuhnya disertai darah bercucuran yang membuat aroma amis menyengat diarea tersebut.

Putri sudah tidak bisa melawan. dirinya pasrah jika akan kehilangan mahkota berharganya. Ia kemudian memejamkan matanya.

Satu detik..

Dua detik..

Tiga detik..

Putri tidak merasakan apapun. Apakah dirinya sudah mati? Dengan rasa penasarannya perlahan-lahan ia membuka matanya.

Ia melihat disekelilingnya terdapat preman yang tergeletak entah sudah tidak bernyawa lagi atau tidak. Dan yang membuatnya terkejut ialah orang yang menyelamatkannya itu.

Dia...

TBC.

Sumpala vote jangan menghilang y babik, gwe akan up [vote 37] mksi.

Obsesi My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang