my brother's obsession 22. ||ʙᴀʟɪ, ɪɴᴅᴏɴᴇsɪᴀ.

9.1K 321 37
                                    

Vote sebelum membaca y! Klo g gw bm g update

• BANDARA NGURAH RAI, BALI.

10.43 WIB.

Mereka telah sampai di Indonesia dengan cuaca yang cukup mendukung untuk dinikmati. Semilir angin berhembus ringan ketika menginjakkan kakinya untuk pertama kali di bali, seperti datang untuk menyambut mereka.

Mereka pergi ke restoran yang berada didekat bandara. Riche*se fact*ry, yang sepertinya menarik. Mereka belum pernah melihat brand ini sebelumnya dinegaranya, dan menurut informasi diinternet brand ini adalah, brand asli dari Indonesia.

Mereka memesan kurang lebih menu fire flying chicken, yang katanya enak. Setelah kurang lebih 10 menitan, makanannya telah sampai. Dan mereka makan dengan khidmat.

"Sayang..."

Calista mengalihkan pandangannya lalu menatap kearah Nathan, yang kini sedang menatapnya. Tiba-tiba jari-jemari Nathan mengusap lembut sisa makanan yang ada pinggiran mulut Calista, "Ee-ehh." Tubuh Calista mendadak diam.

"Makannya pelan-pelan aja, baby. Sampai belepotan gitu." Calista yang mendengar itu memalingkan wajahnya malu, sialan. Mana image dia sebagai perempuan yang anggunly?.

Omo!

Omo!

Calista curi-curi pandang kearah Nathan. Ia melihat dari atas, rahang Nathan yang tegas saat ia sedang berkonsentrasi memotong ayam. Lalu turun ke jakunnya yang naik turun saat meminum air, sangat indah.

Manik biru Calista tidak sengaja tertuju pada sorot mata Nathan yang ternyata menatap ke arahnya daritadi.

Tunggu! Menatap kearahnya? Daritadi?!Calista langsung sadar dan segera mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan muka memerah seperti kepiting rebus. Yaampun, aku pengen rasanya menghilang dari sini. Ia lalu memejamkan matanya malu.

"Haha... kamu boleh kok lihatin aku sepuasnya." Calista masih tidak bergeming yang membuat Nathan gemas dibuatnya. Ia ingin memajukan badannya lalu mengkokop bibir Calista yang mengerucut itu, menambah kesan imut.

Lihatin apanya?....

•••

Mereka berada dimobil. Beberapa menit yang lalu Nathan memesan taxi online dari aplikasi Gr*bcar. Disepanjang perjalanan mereka melihat hamparan lautan hijau yang memukau mata. Nathan menggenggam tangan Calista dengan erat, seperti tidak ingin Calista pergi kemanapun dalam hidupnya.

• 36 menit berlalu~

Calista melihat ke sekeliling dengan seksama. Omg! Ini lebih bagus dari yang ia pikirkan sebelumnya. Mereka telah tiba di villa tradisional ala bali. Tanaman hias menjalar keatas membuat pinggiran villa terkesan indah, dengan perasaan gembira Calista menggandeng tangan Nathan untuk masuk kedalam villa untuk mengekspor isinya.

Setelah masuk, Calista disambut dengan pemandangan interior yang memadukan elemen tradisional Bali dengan kenyamanan modern. Dinding-dinding villa terbuat dari batu alam yang sejuk dengan ornamen kayu ukir yang khas. Di tengah ruangan, terdapat kolam renang pribadi yang dikelilingi oleh tanaman tropis yang subur.

Calista mengagumi setiap sudut villa yang dipenuhi dengan furnitur dari bahan alami, seperti rotan dan kayu, serta perabotan yang menghadirkan nuansa Bali yang autentik. Di ruang tamu, terdapat sofa empuk yang menghadap ke jendela besar, memberikan pemandangan luar yang memukau.

Obsesi My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang