36. Bala bantuan

543 90 16
                                    

Suasana makan malam di dalam sel itu terasa canggung sekali.

Shindong, Hyukjae, dan San tidak berhenti saling melirik ke satu sama lain. Dan setiap kali salah satu dari mereka bertatapan, mereka akan menunjuk Sunoo dengan dagunya.

Ternyata, penyebab dari rasa canggung yang muncul di dalam sel itu adalah Sunoo..

Shindong, Hyukjae, dan San menyadari ada yang tidak beres dengan Sunoo. Bermula setelah menerima kunjungan tadi, Sunoo kembali ke sel dengan wajah yang seperti habis menangis. Selain itu Sunoo juga terus diam hingga saat ini. Itu yang membuat mereka bertiga khawatir.

Sementara Mingi, di saat ketiga temannya sibuk dengan kondisi Sunoo, dia tetap fokus makan. Dia tidak peduli.

Shindong diam saja setelah mendapat tatapan yang penuh makna dari San dan Hyukjae, yang seolah menyuruhnya untuk bertanya ke Sunoo.
Setelah itu dialihkan pandangannya ke Sunoo yang sedang mengunyah makanannya dengan tatapan terus tertuju ke bawah.

Dia menelan makanannya dulu sebelum akhirnya bertanya.

"Kamu baik-baik saja?" tanyanya.

Sunoo menatap Shindong.

"Iya.." jawabnya dengan lirih.

Dua orang di sebelahnya diam-diam memperhatikan dengan penasaran. Dari jawaban Sunoo terdengar jelas sekali kalau dia sedang tidak baik-baik saja.

"Kamu jadi diam setelah menerima kunjungan tadi."

Sunoo tersenyum tipis. "Saya.. cuma sedih setelah bertemu dengan adik," katanya.

Mendengar itupun seketika mereka mengerti. Shindong tidak berhenti menatap Sunoo.

"Tidak apa-apa.." katanya.

Dia diam lagi. Berusaha memilih kalimat yang akan dia ucapkan.

"Kita berharap bisa menjalani hidup seperti yang kita mau. Tapi tuhan pasti punya rencananya sendiri."

Sunoo menunduk mendengar perkataan dari Shindong itu. Gerakan tangannya untuk menyendok nasi juga terhenti.

"Karena itu, apapun yang terjadi sekarang kamu harus menerimanya," kata Shindong lagi. Setelah itu dia menghela napas.

"Tapi.. pasti berat untuk kamu. Harus menahan dan menjalaninya sendiri selama ini."

Hyukjae mengangguk. "Kami mengerti. Kamu sudah melakukan yang terbaik. Kami tau kamu tidak punya pilihan."

Setelah itu dia bicara dengan berapi-api. "Kami kalau jadi kamu juga pasti akan melakukan itu! Hidup mereka terlalu panjang kalau cuma dipakai untuk mengganggu orang lain!"

Sunoo terlihat diam saja untuk beberapa saat, sambil terus menunduk menatap mangkuk nasinya. Hingga kemudian, Shindong melihat dia mengusap matanya dengan lengan bajunya.

Setelah itu terdengar isakan.

Ketiga orang itu menghela napas.

"Tidak apa-apa.." kata Hyukjae.

Tanpa perlu bercerita permasalahannyq, mereka sudah mengerti. Karena bagaimanapun perasaan yang dirasakan Sunoo entah kenapa bagi mereka terasa tidak asing.

Yang dirasakan Sunoo saat ini adalah perasaan bersalah dari seseorang yang terbiasa memikul beban tanggung jawab.

Mereka pernah merasakannya..

Dan mereka juga tau bagaimana rasanya..

San menepuk-nepuk punggung Sunoo.

"Tidak apa-apa, kakak juga tidak menyesal melakukannya. Hanya saja.. kita harus menebusnya, karena itu sudah menjadi konsekuensi."

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang