1 bulan kemudian..
KINAL POV
Sudah 2 minggu ini aku berlatih lagi untuk persiapan pertandingan softball junior se Asia Tenggara di Filipin 5 bulan lagi. Aku tak sulit menyesuaikan di tempat ini. Karena selama hampir 2 tahun aku berkuliah di jakarta, aku hampir setiap minggu berlatih di tempat ini bersama teman teman baruku. Tapi untuk turnamen Nasional, aku tetap harus membela tanah kelahiranku yaitu Bandung.
PLANG!!
"bagus, tambah lagi spitnya Nal" teriak bang jiro pelatih yang menangani Tim Indonesia Putri sambil memukul bola kepadaku untuk ku tangkap.
PLANG!!
"tangkep bolanya pas di tengah badan ya nal" teriaknya lagi padaku. Aku tak bisa menjawab karena harus mengatur nafas sambil berlari.
PLANG!!
"good gerakan kamu makin cepet. Tapi tambah lagi ya nal"
PLANG!!
"sip!! Bloking kamu tetep bagus nal. Tambah lagi spitnya"
"NEXT!!"
Ganti Shania, temanku ddari jakarta. Akhirnya aku bisa mengistirakhatkan badanku meskipun hanya berjalan. Tapi sudah cukup untuk mengatur nafas.
Lagi, aku melihat anak laki laki yang kemungkinan berusia 13 tahun di pinggir lapangan dengan ayah dan ibunya melihatku dengan senyum lebar. Sesekali dia melambaikan tanganya ke arahku. Entah untuk siapa. Aku hanya tersenyum membalasnya. Sudah hampir 1 minggu aku melihatnya saat aku latihan seperti hari ini.
Setelah latihan aku bertanya pada bang jiro "bang, abang lihat ga sih anak laki laki sama ayah ibunya di pinggir lapangan udah hampir seminggu ini kayaknya ga pernah absen dateng"
"oh itu, itu keluarga tanumiharja nal. Gue belom tau pasti sih siapa nama anak kecil itu. Tapi yang gue denger dia baru pindah dari amerika setelah 6 tahun tinggal disana untuk mengembangkan bisnisnya. Keluarga tanumiharja bukan keluarga sembarangan nal, mereka berpengaruh besar dalam perkembangan perekonomian di asia"
"widih ngeri bang"
"dan yang gue denger, anak laki-lakinya itu juga main baseball disana. Jadi dia mau gabung disini gitu biar ga berenti olahraganya"
"oh gitu bang. Aku baru tau"
"dan yang gue denger lagi, anak laki-laki mereka itu paling suka ngliatin lu lagi latihan. Katanya suka banget sama skill lo. Cara lu mukul, jaga, semuanya dia suka. Makanya dia selalu nyempetin main ke lapangan buat ngliatin lo"
"waduh, aku jadi gaenak bang. Makasih yah infonya"
"haha, lo emang pantes kok nal kalo ada yang ngefans sama permainan lo di lapanga. Lo keliatan garang, sexy tapi juga cekatan. Haha"
"ah udah ah bang mulai ngaco. Aku pulang dulu ya bang"
"oke ati ati ya nal. Besok jangan lupa kita latihan jam 6. Karena besok hari sabtu"
Aku hanya mengacungkan jempol ke udara sambil berjalan membelakangi bang jiro ke arah parkiran motor. Iyah, di jakarta aku naik motor untuk mempermudah transportasiku.
Di tengah jalan kakiku, aku kembali melihat anak itu. Dia di dalam mobil yang, aku sudah tidak bisa mengatakannya lagi. Kerja 10 tahun mungkin tetap tak bisa membeli. Dia membuka kaca mobilnya, lalu mengeluarkan tangannya sambil menyapaku.
"HALO KAK KINAAAAAAL. KAK KINAL SEMANGAT YAH LATIHANNYA. BESOK ARON JUGA UDAH MULAI LATIHAN KOK, BIAR BISA JADI SEHEBAT KAK KINAL" teriak anak itu karena mobilnya yang terus melaju pelan melewatiku. Oh ternyata namanya Aron, aku tersenyum melihat tingkahnya.
"SIAAAAAP!! SAMPAI KETEMU BESOK ARON!" aku tersenyum padanya, sambil melambaikan tangan. Anak yang manis, batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Jessica Veranda.
FanfictionNo words can describe how much I love you, Jessica Veranda.