AUTHOR POV
1 bulan kemudian.
Kinal melompat-lompat senang sambil berjalan ke arah parkiran motor di lapangan. Sesekali dia menyanyi kecil karena suasana hatinya. Yah, Hari ini adalah hari dimana pengurangan terakhir pemain yang akan bertanding mewakili Indonesia di Filiphina dalam pertandingan Softball Junior se-Asia Tenggara U-19. Dan kinal masuk sebagai salah satu pemain inti dan dia juga di pilih sebagai Kapten di tim tersebut. Sesampainya di parkiran, kinal ingin memberikan kejutan tentang kabar gembira ini kepada orang-orang yang disayang. Karena tim memberi libur dua hari dengan syarat harus tetap melakukan olahrga kecil untuk menjaga stamina tetap fit. maka besok pagi kinal ingin pulang ke bandung dan memberitahukan kabar baik ini kepada keluarganya di rumah.
Sedangkan untuk veranda dan aron, kinal ingin segera bergegas pulang ke kosan untuk membersihkan diri dan membelikan martabak spesial untuk mereka berdua. Kinalpun melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Senyum tak urung lepas dari wajah manisnya.
Pukul 19.00
CKLEK-CKLEK!!
Begitu kira kira suara yang ditimbulkan dari kunci pintu kosan kinal.
"Assalamualaikum~~" seru kinal, kamarnya gelap. Iyah ini adalah kebiasaan kinal. Meskipun tidak ada orang tetapi kinal tak pernah lupa mengucapkan salam.
"Waalaikum salam~~" tiba-tiba kinal mendengar jawaban dari salamnya. Seketika bulu kuduknya merinding.
"Astaghfirulloh hal adzim. Siapa itu? Setan ya? tolong ya Allah" teriak kinal ketakutan, wajahnya mulai memucat.
Tiba-tiba seketika lampu kamarnya menyala..
TEEEET~~ TET TET TEEEEET~~~ *suara trompet*
Kinal melihat ke arah dinding, terdapat huruf dari balon yang membentuk tulisan
SELAMAT KINAL!!
KAMU MEMANG KEBANGGAANKU
Di tambah kertas panjang berukuran sedang di bawahnya bertuliskan..
Jangan nakal di Filipin, traktir aku martabak keju manis, titik ga pake koma J
Dari sudut ruangan keluar gadis cantik membawa tart dengan lilin yang menyala, lengkap dengan topi kerucut yang bertengger di kepalanya dan trompet kecil yang terus dia tiup, berjalan ke arah kinal yang sudah mematung.
Mata kinal berkaca-kaca, dia meraih trompet dari mulut gadis itu.
"Ve, nanti yang lain pada keganggu sama suara trompet kamu!" kinal meraih trompet itu dari mulut veranda.
"selamat yah, kapten!" veranda tersenyum tulus kepada kinal sembari menaikkan kue itu di depan wajah kinal untuk ditiup.
FIUUUH~~
Lilin pun mati dengan sekali tiupan dari kinal. Lalu kinal berhamburan ke pelukan veranda sambil mengucapkan "terimakasih". Kinal sempat meneteskan air mata. Bagaimana tidak, alih-alih ingin memberikan kejutan kepada sahabatnya, malah kinal yang mendapat kejutan besar.
"kamu kok udah tau aja sih?" tanya kinal dengan mencubit gemas kedua pipi veranda.
"hal kayak gitu doang kecil kali Nal, kan ada aron" jawab veranda, tangannya masih setia memeluk pinggang kinal.
"jadi kapan kamu berangkat ke Filipin?" tanya veranda yang kini tengah duduk diatas tempat tidur kinal.
"bulan depan ve, sekitar awal bulan" jawab kinal yang tengah sibuk memilih beberapa baju di lemarinya tanpa menoleh ke arah veranda.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Jessica Veranda.
FanfictionNo words can describe how much I love you, Jessica Veranda.