Permintaan Ketiga

20K 848 53
                                    

hai hai

it's been a long day without my post yaaa

maaf ya maaf banget. authornya udah mulai repot huhu :(

diusahain abis ini bisa maksimal seminggu sekali yaa updatenya.

semoga part ini bisa menggantikan rasa kecewa kalian karena nunggu upload.an terlalu lama

happy reading!


AUTHOR's POV

"ayo naik Ve" seru kinal sambil menunjuk objek yang di maksud dengan dagunya.

"ka-kamu yakin nal?" Tanya veranda takut dan di jawab anggukan mantap oleh kinal.

"tapi aku takut nal" ucap veranda dengan wajah pucat.

"kan ada aku ve" ucap kinal lalu mengangkat paksa tubuh veranda ke atas kendaraan yang akan mereka naiki. Dengan terpaksa veranda mengikuti perintah kinal. Lalu kinal naik dan duduk di belakang veranda.

"are you ready, Jo?" Tanya kinal pada kuda yang sudah mereka naiki.

Seketika kuda itu memekikkan suaranya sambil mengangkat kedua kaki depannya. Veranda makin ketakutan.

"hahaha, Jo mah mentang-mentang yang naik teteh geulis jadi semangat pisan ya?" ucap kinal sambil tertawa. Lalu kinal mulai menjalankan kuda itu pelan.

"kamu tenang aja ve, Jo ini udah di rawat omah sejak dia lahir. Dulu aku sering banget naikin Jo buat muter-muter perkebunan milik omah. Udah lama sejak aku di Jakarta, aku jarang main sama Jo. Dan sekarang aku bisa main sama dia lagi dan kamu. Pasti dia seneng banget. Ya kan Jo?" ucap kinal panjang lebar sambil menaruh dagunya di pundak veranda.

"kamu mau coba ga? Tenang aja, Jo kuda yang baik kok" tawar kinal kepada veranda namun di jawab dengan gelengan keras dari veranda.

Sekitar 15 menit lamanya kinal dan veranda berada di atas punggung keras kuda milik omah, Jo. Kinal dan veranda sedang libur dari hari jumat hingga senin. Maka keduanya memilih menghabiskan waktu untuk berlibur ke puncak ke rumah omah. Tak lupa mama kinal dan bela juga ada.

"hay Nal, neng geulis kapan sampe?" Tanya seorang laki-laki di sekitar perkebunan teh milik omah. Dia adalah mandor yang diutus omah untuk mengawasi perkebunannya.

"eh mang saswi. Semalem mang. Gimana kabarnya? Sehat?" Tanya kinal kembali.

"Alhamdulillah sehat. Kamu teh gimana kabarnya? Itu siapa mana geulis pisan?" Tanya mang saswi sambil menunjuk veranda dengan dagunya.

"baik mang Alhamdulillah. Ini temen saya dari Jakarta, namanya veranda" ucap kinal memperkenalkan veranda. Veranda pun melemparkan senyuman kepada mang saswi.

Di sepanjang perjalanan dengan jo yang melaju pelan, hampir semua orang yang di lewatinya mengenal kinal. Semua menyapa kinal dan di balas senyuman manis oleh kinal.

"disini kamu terkenal ya Nal?" Tanya veranda kepada kinal.

"haha iya. Mereka semua kan pekerja omah. Dulu aku selalu ngabisin liburan disini ve. Makanya aku deket saa mereka semua" jawab kinal. Veranda hanya mengangguk.

"eh ve, pegang tali kemudinya dulu. Aku mau ngambil foto dulu mumpung masih pagi" seru kinal sambil mengangkat kamera yang sedari tadi berada di samping badannya. Belum sempat veranda menjawab, kinal sudah sibuk dengan kamera pemberian veranda itu. Ternyata bayangan veranda terhadap kuda putih bernama jo ini salah. Bahkan dia mulai merasa nyaman dengan jo.

Akhirnya mereka berdua sampai juga di tempat tertinggi dari perkebunan teh milik oma Ria ini. Kinal mengikat Jo pada sebuah pohon besar.

"ayo naik" ajak kinal sambil menarik tangan veranda.

I Love You, Jessica Veranda.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang