Jagalah Hatiku

18.6K 818 53
                                    

AUTHOR's POV

Tok! Tok! Tok!

"sayang, udah belom? Lama banget?" Tanya veranda kepada kinal yang sedang berada di dalam kamar mandi.

"bentar Ve" kata kinal sambil berteriak tanpa membuka pintunya.

"ayo dong sayang, nanti keburu telat" ucap veranda lagi dengan ketukan. Namun kinal tidak menjawab. Setelah itu terdegar suara pintu terbuka.

Cklek!

Kinal keluar dengan kepala tertunduk, wajahnya seakan khawatir tapi entah kenapa. Tangannya menarik-narik beberapa sudut pakaian yang ia kenakan. Sedangkan veranda sedikit terkekeh setelah memperhatikan kinal dari atas hingga bawah.

"kamu yakin aku harus pakek kayak gini?" Tanya kinal tak yakin sambil terus memperhatikan ke bawah ke arah pakaian yang ia kenakan sekarang.

"kenapa? Bagus kok pilihan aku. Cocok juga di kamu" ucap veranda lembut.

"tapi ga harus pakek dress gini kan Ve?" ucap kinal sambil manyun karena merasa tidak PD.

"kenapa sih? Ini bagus sayang. Kamu jadi keliatan beda tuh lihat deh" ucap veranda sambil memegang kedua lengan kinal lalu memutarkan tubuh kinal menghadap ke cermin.

"beda karena aneh kan?" ucap kinal dengan cemberut.

Veranda tersenyum lembut kepada kinal, dan selalu saja sukses membuat mood kinal kembali baik. Veranda mencubit kedua pipi kinal dan menarik-nariknya gemas ke kanan dan ke kiri.

"kamu kenapa selalu bikin aku gemes sih?"

Lalu veranda berjaalan memutar ke depan tubuh kinal, mengalungkan kedua tanganya ke leher kinal. menatap lembut mata kekasihnya. Dengan otomatis tangan kinal memeluk mesra pinggang ramping veranda.

"kamu cantik kok malem ini. Kan jarang-jarang pakek dress. Gapapa yah?" ucap veranda pelan di depan kinal tanpa merubah posisinya. Lalu mencium lembut bibir kinal dengan senyuman pada bibir keduanya.

Maka dengan seperti itu tidak ada pilihan lain kecuali meng-iyakan perkataan veranda. Bukan karena terpaksa, bahkan jika dengan merasakan sakit kinal bisa membuat senyuman di wajah veranda, pasti dia akan melakukannya.

Kini keduanya sedang berjalan menuju mobil kinal di parkiran apartemen dengan bergandengan. Masing-masing berjalan dengan senyum dan perasaan bahagianya. Kinal mengenakan dress hitam setengah paha dengan lengen pendek, sedangkan veranda memakai dress tanpa lengan sepanjang setengah paha berwarna putih ke-emasan. Rambutnya sama-sama di gerai begitu saja. Semua hasil karya veranda.

Malam ini veranda dan kinal akan makan malam bersama dengan keluarga veranda. Kedatangan keluarga veranda tadi pagi memang mengejutkan untuk kinal, tapi tidak bagi veranda.

Flashback On

Kinal membuka pintu apartemennya setelah bel pintu berbunyi beberapa kali.

Cklek!

kinal sedikit terkejut dengan sosok yang dia lihat tengah berdiri dengan gagahnya sambil membawah sebucket bunga.

"Om Erwin?"

"iya ini om sayang" papa dari veranda itu berkata lembut pada kinal sambil tersenyum. Meskipun umurnya sudah tidak bisa di bilang muda lagi, namun aura ketampanannya tidak memudar sedikitpun.

"om, kinal kangen banget sama om" kinal berhamburan di pelukan papa dari veranda itu. Memang kinal sudah di anggap sebagai anak sendiri oleh mama papa veranda.

I Love You, Jessica Veranda.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang