halooooo, cie authornya rajin tiap hari ngepost hehe.
alhamdulillah yah, mumpung masih sempet. nanti kalo udah sibuk sama kuliah lagi, ga janji bisa ngepost tiap hari. makanya mohon di maklumi yaaa.
happy reading guys.
semangat puasanya!!
VERANDA POV
Aku sama sekali tak mengerti dengan sikapku terhadap kinal tempo hari di restoran jepang itu. Semua yang terjadi seakan di luar kendaliku. Aku merasa ada sisi lain dariku yang keluar ketika aku berhadapan dengan kinal. Seakan akan aku tak mau ada bahaya yang menyerangnya, ingin, melindunginya. Kalau kalian pikir aku menyukainya? Jelas saja. Kinal pribadi yang baik. Kalau kalian bilang aku mencintainya? Sama sekali tidak. Ini benar benar perasaan sayang yang murni seperti kakak ke adiknya. Aku sendiri tak mengerti darimana datangnya perasaan itu, apakah orang yang selama ini ku cari ada sangkut pautnya dengan kinal? Entahlah.
-Flashback On-
Saat aku meminta Aron untuk menemaniku makan di restoran jepang yang sudah menjadi tempat makan favoritku disini sebelum aku ke amerika, mataku tak sengaja menangkap sosok kinal yang sedang berjalan sendiri. Aron sendiri pun belum menyadari tentang keberadaan kinal yang tak jauh dari kami. Dia mengenakan jaket parasit merah hitam yang di tutup resletiingnya, celana olahraga pendek hitam di atas lutut, ransel nike kesayangan lengkap dengan pemukul yang berdiri di pinggiran tas, sedikit usang, pikirku. Berbeda dengan Aron yang hampir setiap bulan minta di belikan pemukul baseball. Satu lagi, dia memakai sandal jepit. Haha lucu sekali, tapi tetap keren. Wangi ini, khas sekali dengan kinal. Dia yang telah menghabiskan waktunya hampir berjam-jam di lapangan selalu mempunyai wangi yang membuat siapa saja nyaman menghirupnya. Lagi, bahkan aku merasa tak asing dengan wangi ini.
Tapi tunggu, kenapa dia murung seperti itu? Tegakkan kepalamu kapten, kamu tak pantas tertunduk letih seperti itu.
Setelah dia semakin dekat, aku mulai mengalihkan pandanganku pada novel yang sedari tadi ku baca, headset yang ku pakai, sudah ku matikan musiknya. Hingga aron akhirnya sadar tentang keberadaannya dan menariknya masuk ke meja kami.
Tak disangka, ternyata aron meminta izin untuk meninggalkan kami. Aku, iya, seorang veranda yang tidak begitu suka dengan hal baru, mengizinkan adikku untuk pergi dan meninggalkanku dengan orang yang baru saja aku kenal. Kenapa? Sudah ku katakan aku juga tidak paham dengan jalan pikiranku.
Aku masih sibuk dengan novel yang ku baca, padahal aku tak benar-benar membacanya lagi sedari dia datang. Aku hanya bingung dengan diriku sendiri. Kenapa aku ingin sekali melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan untuk orang yang sudah lama tak ku temui, daripada pertanyaan untuk orang yang baru berkenalan. Seperti..
"bagaiamana kuliahmu selama ini?"
"apakah mama sehat di rumah?"
Sampai akhirnya kalimat yang ajaib keluar dari mulutku begitu saja..
"kinal, apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Entahlah, hanya saja aku seperti sudah sangat mengenalmu".
Aku melihat ekspresi bingung di wajahnya. Benar saja, mana mungkin orang yng baru beberapa menit bertemu menanyakan hal demikian. Bodohnya veranda.
Untung saja pelayan datang ke meja kami. Membawa sekantung plastik berisikan 2 porsi masakan jepang.
"dengan mba kinal? Silahkan pesanannya" lalu pelayan itu memberikann bungkusan itu kepada kinal.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Jessica Veranda.
FanfictionNo words can describe how much I love you, Jessica Veranda.