#22 Lagi-lagi Wartawan

10 1 0
                                    


Sampai azan subuh berkumandang, Ustaz Zakaria masih mencari keberadaan Yahya. Ia belum tidur. Ia masih berjalan di pinggiran sungai. Berharap ada Yahya yang sedang duduk di pinggiran sungai menunggu kehadirannya. Namun, harapan itu hanya bayangannya saja.

Ketika salat subuh di suatu musala, Ustaz Zakaria mencapai batas tenaganya. Ia pun pingsan di tengah salat. Untung saja ada warga sekitar yang mengenalnya. Sehingga, kabar tersebut pun langsung sampai di Pesantren Darul Falah.

***

Ustaz Zakaria sedang terbaring lemas di salah satu rumah warga. Aidah dan keluarga pun datang dengan menggunakan mobil pesantren. Ia masuk ke dalam dan melihat suaminya yang terbaring lesu di atas ranjang. Aidah duduk di sampingnya. Jari-jari mereka saling memeluk. Ustaz Zakaria pun sadar, kalau istrinya datang.

"Mas, Mas enggak apa-apa?" tanya Aidah khawatir sambil mengelus pipi suaminya.

"Ma-maaf ya, Ai. Mas, belum menemukan Yahya. Muka kamu pucat, kamu sakit ya?" jawab Ustaz Zakaria dengan suara yang masih lemas.

"Enggak apa-apa. Nanti kita cari sama-sama lagi, yang penting Mas sehat dulu ya."

Di ruang tamu, Umi mengucapkan terima kasih kepada pemilik rumah yang mau membantu Ustaz Zakaria. Begitu pun dengan Kyai, Aisyah, dan Ustaz Ilham yang datang. Namun, obrolan mereka terhenti saat handphone Aisyah berdering.

"Maaf, saya keluar sebentar," ucap Aisyah sambil meletakkan handphone-nya di telinga.

"Ada apa, Ustazah?" tanya Aisyah pada Ustazah Hani dalam panggilan.

"Mba, gawat. Di depan pesantren sudah banyak wartawan."

"Wa-wartawan?"

"Iya. Mba cepat pulang dong. Saya dan guru-guru lain bingung harus gimana."

"Iya, iya. Kami segera pulang ya, Ustazah. Syukron informasinya."

Aisyah pun langsung memberitahu kabar tersebut kepada Kyai Rahmat, Umi, dan Ustaz Ilham.

Mereka akhirnya buru-buru pulang ke pesantren.

Alhamdulillah, Ustaz Zakaria sudah bisa berdiri dan berjalan sendiri, walau kondisi masih lemas. Ketika hampir tiba di pesantren, mereka sudah melihat banyak mobil dan motor yang mematung di pinggir jalan.

Ini pasti mobil wartawan. Tapi, kok jumlahnya lebih banyak di banding 14 tahun yang lalu ya, gumam Aisyah.

Ketika sampai di depan gerbang pesantren, mobil mereka langsung diserbu oleh wartawan.

"Mba, apakah benar Yahya adalah anak haram?"

"Apakah benar, Yahya melarikan diri dan belum ketemu sampai sekarang?"

"Mohon klarifikasinya, Mba!"

"Apa Mba menikah dengan Ustaz Zakaria untuk menutupi kalau ayahnya Yahya yang sebenarnya adalah Ustaz Zakaria?"

Begitu terus pertanyaan yang dilontarkan wartawan di balik kaca mobil. Mereka semua mengelilingi mobil pesantren sampai mobil tersebut kesulitan untuk masuk.

"Bisa-bisanya mereka buat pertanyaan seperti itu?" jengkel Aisyah.

"Sstt, kamu enggak boleh stres ya. Kamu kan lagi hamil," tambah Ustaz Ilham.

Setelah dikerumuni wartawan selama 15 menit, mereka pun akhirnya berhasil masuk pesantren dengan aman.

Baru saja Aisyah dan yang lain turun dari mobil, Ustazah Hani berlari mendekati mereka dan memperlihatkan berita-berita yang baru saja beredar dan trending lagi di media sosial. Berita naik dengan begitu cepat. Wartawan sudah menyoroti Pesantren Darul Falah kembali. Tak sedikit yang mengungkit-ungkit masa lalu Aidah yang sulit diterka dan mengundang tanda tanya

JATUHNYA CATATAN MALAIKAT RAKIB (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang