Paginya Andra bangun lebih siang dari biasanya. Mungkin karena semalam ia tak bisa tidur, jadi ia bangun setelah Sabiru dan Rain berangkat ke sekolah mereka. Niatnya untuk mengobrol dengan Rain pun pada akhirnya gagal sebab dirinya yang terlambat bangun dari tidurnya.
" Lo begadang ya bang semalem ?", tanya Jefran saat melihat Andra yang baru turun dari kamarnya.
" Iya ngga bisa tidur gue, Rain sama Biru udah berangkat daritadi?", tanyanya dan Jefran mengangguk.
" Lumayan, tadi gue minta mereka nunggu lo bentar, tapi Rain nya gamau. Masih ngambek dia kayanya", terangnya pada Andra, sedangkan Andra yang mendengar itu hanya menghela napas nya pelan sambil membanting tubuhnya untuk duduk di kursi meja makan.
" Bang, lo lagi ada masalah apa sih sebenernya?", tanya Jefran setelah Andra menyesap segelas air putih dihadapannya.
" Jangan bilang ngga ada karena lo ngga pernah kaya gini sebelumnya", ucapnya lagi memotong Andra yang hendak berucap.
" Soal papa sama mama ya? Soalnya jarang banget papa sama mama sampe ngga ada kabar kaya gini. Biasanya sesibuk apapun, walaupun ngga selalu bisa ngangkat telepon tapi mereka pasti ngabarin lewat chat. Sedangkan ini engga", lanjutnya.
Nyatanya Jefran pun telah menaruh curiga terkait dengan permasalahan keluarganya. Kalaupun ia mencoba berbohong pada Jefran, ia yakin anak itu pasti nekat untuk mencari tahunya sendiri. Pada akhirnya Andra terpaksa menceritakan permasalahan keluarganya pada Jefran.
Mendengar penuturan Andra, Jefran terkejut, sangat terkejut. Tak menyangka jika ternyata bisnis keluarganya tengah berada diambang kehancuran.
" Masalah ini udah lama bang?", tanyanya.
" Papa baru ngasih tau detailnya kemaren sih, cuma sebelumnya beberapa kali papa cerita soal hal yang janggal diperusahaan. Makanya kan, yang harusnya pertengahan tahun nanti mereka pulang, kayanya mesti mundur lagi.
Balikin aset perusahaan buat bisa kembali kaya semula itu susah Je. Papa aja bisa dapetin itu semua bertahun-tahun. Buat bisa sampai dititik ini juga papa udah bekerja keras bertahun-tahun, ngga mungkin kan semua kerugian itu bakal balik lagi cuma dalam waktu dua bulan?", ungkapnya.
" Berarti lo bakal kesana ?", tanyanya dan Andra mengangguk.
" Ngga ada yang bisa papa andelin Je. Dibilang siap, juga gue sebenernya belum siap. Tapi ya gimana lagi? Papa ngga cuma bertanggung jawab buat kita, tapi juga semua karyawannya. Kalopun papa mesti mecat mereka dan ngrelain bisnis papa disana, papa juga mesti keluar uang buat at least ngasih pesangon ke karyawannya", terangnya pada Jefran.
Jefran termenung. Padahal baru beberapa waktu lalu dirinya dan Sabiru ditawari untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Tapi kalau case nya seperti ini, rasanya ia ragu untuk menerima tawaran papanya. Terlebih lagi nanti papa dan mamanya pasti akan lebih lama lagi tinggal disana. Kalau sampai ia dan Sabiru pergi, siapa yang akan menjaga Rain nanti ?
Kini di ruang makan itu sepi. Baik Andra maupun Jefran tak ada yang membuka suara, keduanya larut dalam pikiran masing-masing.
" Bang", panggilnya pada Andra.
" Apa gue tolak aja tawaran papa buat ambil S2 diluar sana? Lagian kalo kita semua pergi, yang jagain Rain siapa?", ungkapnya.
" Je—
" Lagian S2 kan? Kalaupun nanti gue mundur daftarnya juga ngga papa atau daftar disini juga ngga papa, disini juga banyak yang bagus. Tunggu sampe kondisi kita baik-baik aja, sampe semuanya balik kondusif kaya sebelumnya dan papa sama mama bisa balik kesini lagi", ucapnya.
" Jangan ngegampangin gitu, kalo papa tau pasti papa ngga suka. Lo juga mesti dapet pendidikan lanjutan yang baik, gabisa asal", ingatnya pada Jefran.
" Tau, tapi lebih penting Acil ketimbang sekolah gue sendiri. Acil baru mau mulai mimpinya disini, sedangkan gue? Gue udah punya basic dan tinggal nyari tempat buat ngasah kemampuan gue nanti. Beda sama Acil yang memang seharusnya maksimal dari awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain(coat)
FanfictionTentang Rain- Selayaknya jas hujan yang melindungi pemakainya dari terpaan hujan yang begitu derasnya, begitupun seharusnya peran keluarga yang menjadi pelindung bagi semua anggotanya. Kalian ngeselin !! Tapi gue bersyukur punya kalian, jadi tolong...