"Kejahatan tidak harus dibalas dengan kejahatan karena kalau seperti itu, apa bedanya kita dengan penjahat? Harusnya dibalas dengan kebaikan agar penjahat itu mau berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi."~ Bintang Fajar Subuh ~
Beberapa bulan yang lalu ....Rian menyentuh pipinya yang terasa sakit dan merah karena ditampar oleh Senjana. Pemuda itu menatap tajam Senjana. "Lo berani tampar gue, hah?" Rian melangkah maju mendekati Senjana.
Senjana tersenyum miring dan menyilangkan kedua tangannya di dada. "Kalau gue berani sama lo kenapa? Masalah?" Tatapan Senjana seolah hendak menerkam Rian.
"Oh, lo berani sama ketua geng Tornado?" Rian makin kesal karena Senjana memancing emosinya.
"Emang kenapa kalau gue berani sama ketua geng Tornado? Gue nggak takut. Ngapain takut? Kita sama-sama makan nasi, buat apa takut. Apalagi sama modelan lo yang tukang seenaknya sama orang lain," cibir Senjana.
Wajah Rian semakin merah. "Apa lo bilang? Lo nantangin gue?"
"Lo dan geng lo bakal masuk ke BK setelah ini karena kalian udah menyakiti Fajar!"
Rian tertawa. "Oh, lo mau jadi pahlawan kesiangan Fajar? Kok, mau-maunya lindungi cowok mental tempe gitu!"
"Emang kenapa? Tindakan lo sama temen lo itu udah tindakan kriminal! Kalian harus dihukum karena udah membuat Fajar sakit!" tegas Senjana.
"Berani lo laporin kita? Lo nggak takut kita apa-apain?" Rian tersenyum miring.
Tiba-tiba saja Ardhana tiba menghampiri Senjana. "Ayo, kita ke ruang BK. Kita laporin perbuatan mereka. Jangan kebanyakan ribut, nanti lo ikut kenapa-napa, Senjana," ajak Ardhana.
Senjana mengangguk, kemudian mereka pergi ke ruang BK untuk melaporkan tindakan Rian dan anggota geng Tornado lainnya. Ardhana dan Senjana mulai menjelaskan kronologi kejadian. Mereka juga melaporkan beberapa perundungan yang dilakukan geng Tornado selama ini kepada guru BK.
Guru BK mulai memahami apa yang mereka adukan. Guru itu, Bu Wati segera pergi ke kelas Senjana untuk memberikan sanksi kepada geng Tornado supaya mereka tidak lagi-lagi mengganggu Fajar, apalagi sampai menyiram Fajar dengan seblak.
"Kalian semua ikut Ibu ke lapangan! Kalian akan Ibu hukum atas kelakuan kalian kepada Fajar hari ini!"
Geng Tornado mengikuti Bu Wati, Bu Wati memberikan hukuman kepada geng Tornado yaitu harus membersihkan lapangan sekolah, perpustakaan sekolah, dan seluruh toilet yang ada di sekolah. Selain hukuman tersebut, Bu Wati menyampaikan bahwa mereka mengalami skorsing selama satu minggu. Tidak hanya itu, orang tua mereka akan dipanggil untuk sosialisasi mengenai tingkah laku anak-anak mereka yang tidak baik di sekolah.
***
Rian menatap Senjana dan Hannifah yang sedang berkeliling menagih uang kas.
"Gue gedek banget sama tuh, cewek. Berani banget sama kita," gerutu Rian sambil menatap Senjana dengan tatapan tajam.
"Sama, sok banget dia malakin kita," timpal Dhanu kesal.
"Sebel banget gue juga," tambah Ragil.
Rian tiba-tiba memiliki suatu ide. Ia tersenyum miring seperti iblis. "Gue ada ide. Gimana kita kerjain aja tuh, cewek. Habisnya berani banget, mana songong banget. Biar dia tahu gimana kekuatan kita," usul Rian.
Dhani mengangguk setuju. "Iya, kita kerjain aja biar kapok!" seru Dhanu.
"Tapi, menurut gue jangan kita langsung.yang ngerjain," saran Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Campur Gengsi [SELESAI]
Teen Fiction(Fiksi Remaja - Romance - Humor) "Apa sih, alasan lo ganggu gue terus, hah? Gue bosen tahu lo ganggu terus!" gerutu Senjana "Suka-suka gue, lah!" sahut Fajar dengan ketus. "Ih, kok, nyebelin banget, sih! Lo suka ya, sama gue?" tanya Senjana. "Janga...