Typo
*****
Sunghoon teringat bahwa dia masuk kedalam dongeng ibunya. Entah itu hanya dongeng semata atau memang ada cerita seperti ini, karena ibunya hanya mendongeng agar dirinya bisa tertidur.
Ibunya bercerita bagaimana makmurnya kekaisaran Sim dan juga perjuangan Kesatria Park dia berkata "Kedermawanan tidak dipandang dari siapa kita, Pangeran Sim dan Kesatria Park adalah contohnya. Walaupun Kesatria Park akhirnya mati karena menyelamatkan pangeran Sim tapi kesatria Park tidak pernah menyesali itu karena dia telah menyelamatkan penerus Sim yang dermawan"
Sunghoon yang berusia 8 tahun hanya menatap ibunya "Jika Kesatria Park tidak menyelamatkan Pangeran Sim apakah marga Sim tidak akan ada lagi?" tanyanya polos
Sang Ibu tertawa lalu mencolek hidung mancung anaknya "Kau sangat pintar"
Sunghoon tersenyum bangga lalu dia kembali menatap ibunya "Lalu siapa yang menjadi kesatria selanjutnya setelah Kesatria Park Sunghoon meninggal?"
Sang Ibu tersenyum "Kau tahu artinya Kesatria sayang?"
Sunghoon menggelengkan kepalanya tapi dia ingin mendapat pujian kembali dari ibunya "Apakah seperti super hero seperti dalam film marvel?"
Sang Ibu tersenyum "100 untuk anak ibu yang pintar ini! Namun, Kesatria Park Sunghoon tidak memiliki kekuatan seperti dalam film marvel, kau tahu apa kekuatannya?"
Sunghoon terdiam karena dia mencoba mengingat kekuatan sang kesatria park Sunghoon. Sang ibu memegang dada sunghoon
"Kekuatan sang kesatria Park adalah hatinya! Dia tidak pernah mengharapkan imbalan apapun, dirinya selalu menolong kekaisaran Sim dengan sepenuh hatinya tidak ada kesatria yang dapat menggantikannya hingga sekarang"
"Aku akan menjadi kesatria Park Sunghoon! apakah itu juga alasan ibu memberiku nama Park Sunghoon? agar aku menjadi orang dermawan?"
Sang Ibu memeluk anaknya gemas "Bagaimana kau sangat pintar sekali! Tetaplah jadi anak ibu yang baik hati" Ucapnya dan mencium kening park Sunghoon
"sekarang tidurlah" Titahnya dengan membenarkan selimut yang dipakai Sunghoon
___________Jaeyun menatap Sunoo yang kini sedang menatapnya tajam.
"Apa kau tak bahagia sahabatmu akan menikahi orang yang dia cintai?" Tanya Jaeyun dengan sedikit memanyunkan Bibirnya
Sunoo menghela nafas "Kenapa harus dengan Kesatria Park, pangeran?"
Jaeyun menatap Sunoo curiga "Bukankah dia orang yang tepat untuk menjagaku? atau Kau menyukai Kesatria Park?"
"Ada saya yang bisa menjagamu pangeran , untuk apa saya menjadi tabib istana tentu saja untuk menjaga kesehatan kekaisaran Sim" Ucap Sunoo dengan membereskan alat - alatnya
Jaeyun hanya menatap Sunoo "Sekarang kau kembali berbicara formal"
Sunoo tersenyum "Maafkan hambamu ini Pangeran! Jadi apa yang membuatmu menemuiku?"
Jaeyun mendekati Sunoo lalu memegang pundaknya "Aku membutuhkan ramuan yang bisa membuatku tidur"
Sunoo menatap Jaeyun dari samping "kenapa kau membutuhkannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME THE EVIL EMPEROR
Fanfiction{End} Sunghoon bunuh diri dengan membawa dendamnya hingga dia bertransmigrasi kemasa lalu.