typo.
*******
Jaeyun merutuki mulutnya yang meminta berpisah pada Sunghoon. bukankah dirinya sudah berjanji akan tetap berjuang walaupun sunghoon menyikasanya.
"Aku harus meminta maaf padanya"
Jaeyun pun berniat untuk meminta maaf pada Sunghoon ketika sunghoon sudah kembali ke kamar. Sekarang tangannya masih terikat pada harbord kasur! Dirinya bergerak gelisah karena Sunghoon tidak kunjung datang.
Suara pintu pun membuat Jaeyun mengalihkan atensinya dan melihat Sunghoon.
"Aku minta maaf tadi aku tidak berfikir dengan ucapanku! Kumo....." Ucapan Jaeyun terhenti ketika melihat ada orang lain yang masuk kedalam kamar Sunghoon.
"kenapa kau membiarkan orang lain masuk kedalam kamarmu Sunghoon?" Tanya Jaeyun dengan beringsut mundur ketika Sunghoon mendekatinya.
"dia kesatria Lee orang yang memcintaimu! Bukankah kau akan membuka kakimu jika ada orang yang mencintaimu" Ucap Sunghoon dengan menatap datar jaeyun
Jaeyun menggelengkan kepalanya "Apa yang kau katakan?"
Sunghoon mencengkram rahang Jaeyun kembali "Mmm kau memang pandai bersandiwara permaisuri! Biarkan Kesatria Lee memuaskanmu sekarang yang sedang haus belaian"
Sunghoon pun beranjak dan menepuk bahu Heeseung "Aku menepati janjiku"
Heeseung melihat Sunghoon yang keluar dari kamar dengan teriakan Jaeyun yang terus memanggil namanya. Sungguh sebenarnya Heeseung tidak pernah berfikir bahwa Sunghoon akan melakukan sejauh ini pada Jaeyun.
Heeseung mendekati Jaeyun yang menatapnya nyalang "Heeseung kau tak akan melakukannya bukan?"
"Maaf Jaeyun aku sangat menyukaimu sejak dulu" Ucap Heeseung yang akan mengelus wajah Jaeyun namun sang empu memalingkan wajahnya hingga tangan Heeseung terdiam di udara.
"Apakah kalian merencanakan ini?" Tanya Jaeyun tanpa melihat wajah Heeseung
"Benar! Sunghoon tahu jika aku menyukaimu dan dia berjanji padaku akan memberikanmu padaku! Namun aku tidak menyangka bahwa arti dari memberikan itu adalah tubuhmu"
Jaeyun terdiam hatinya benar - benar berdenyut sekarang! Apakah Sunghoon benar - benar hanya menjadikannya alat? apakah sebegitu bencikah Sunghoon pada dirinya!
"Aku bisa saja melepaskanmu dan membawamu pergi jauh dari Sunghoon! Sehingga kita bisa menikmati waktu berdua hanya kau dan aku"
Jaeyun tidak bergeming dirinya menatap Heeseung dengan tajam "Kalian sungguh menjijikan"
Heeseung tertawa "Aku memberikan pilihan padamu dan jangan menyalahkan ku jika aku berbuat kasar padamu"
"Jika kau berani menyentuhku! Aku akan menghukummu kesatria Lee" Geram Jaeyun
"Benarkah!! Tapi di atasmu ada Kaisar yang memberikan perintah untuk mensetubuhimu" Heeseung langsung mencengkram rahang Jaeyun
"Wajah angkuhmu itu membuatku semakin bersemangat Permaisuri"
Heeseung yang melihat wajah Jaeyun yang berantakan malah membuatnya semakin bersemangat! Anggaplah dirinya sudah gila karena dengan melihat wajah jaeyun fruatasi dirinya malah semakin ingin membuatnya menangis.
Heeseung langsung membuka seluruh pakaian Jaeyun disaat dirinya akan menciumnya Jaeyun memalingkan wajahnya! Heeseung pun lebih memilih menyesap leher Jaeyun dan menjamaah Tubuhnya.
_______________Sunghoon lebih memilih diam di taman dan melihat langit malam! ucapan Jaeyun yang memintanya berpisah terus teringang.
Sunghoon tertawa "Apa yang kau lakukan Sunghoon! Bukankah kau seharusnya senang karena dia sekarang sudah frustasi karenamu sehingga dirinya tak tahan bersamamu"
Lalu dirinya melihat tanaman yang Jaeyun tunjukkan siang tadi! Mengingat bagaimana Jaeyun selalu tersenyum padanya dan mengatakan cintanya namun sudah berapa hari Sunghoon tidak pernah mendengar kata cinta dari mulut Jaeyun.
Dirinya lebih memilih meminum anggrunya dari pada harus mengingat Jaeyun lagi! Lalu melihat kembali langit malam ingatan Kesatria Park ketika bersama Jaeyun yang selalu pergi malam langsung terputar dalam bayangannya.
Sunghoon kembali menegak minumannya! Tiba - tiba prajurit yang Sunghoon tahu namanya adalah Nishimura menghampirinya "Salam hormat yang mulia Kaisar! Saya ingin melaporkan bahwa tabib Kim telah meninggal dalam tahanan dan kami sudah membakar jasadnya"
Sunghoon hanya diam tanpa menjawab perkataan Nishimura yang membuat dirinya pun pamit pergi.
-------------------
Sunghoon kambali ke kamar ketika pagi hari dan bisa melihat Jaeyun yang menatap lamgit - langit kamarnya! Dia bisa melihat betapa kacaunya kamarnya dan melihat beberapa kiss mark yang menghiasi leher jenjang Jaeyun dirinya menebak bahwa kiss mark itu sangat banyak di tubuhnya yang tertutup selimut.
"Kau pasti sangat menikmatinya bukan?" Tanya Sunghoon dengan duduk di pinggir Jaeyun yang tidak mengalihkan atensinya.
Sunghoon yang geram karena terus di abaikan oleh Jaeyun pun langsung mencengkram rahangnya yang membuat Jaeyun menatap ke arahnya dengan pandangan kosong.
"A-aku sudah hancur" ucap Jaeyun dengan bibir yang bergetar menahan tangisnya bahkan suaranya tercekat di akhir.
Sunghoon terdiam dan melepaskan tangannya dari rahang Jaeyun. Dirinya bisa melihat Jaeyun yang kini menangis dan menutup wajahnya agar menyembunyikan tangisnya dari Sunghoon! Seperti apa yang dikatakan Sunghoon bahwa dirinya tidak akan mengasihani tangis Jaeyun.
"K-Kenapa? Ini menjijikan! Kotor" tangis Jaeyun yang mencoba melupakan kejadian kemarin sungguh dirinya seperti sangat rendah sekarang.
Sunghoon hanya melihat Jaeyun yang terus menangis dan bergumam dengan mengatakan bahwa dirinya kotor dan hancur.
Dirinya terdiam ketika suara tangis Jaeyun tidak terdengar yang membuat dirinya pun menarik tangan yang menutupi wajah Jaeyun.
Sunghoon membulatkan matanya ketika melihat mata Jaeyun yang tertutup dirinya langsung menarik kepala Jaeyun dan menepuk pipinya "Jaeyun hey...."
"Sekertaris Kang! Panggilkan Tabib Istana sekarang!" Teriak Sunghoon
*******
Sumpah aku nangis nulis part ini
ga sanggup nulis part panas Heejake....maaf Jaeyunnie........
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME THE EVIL EMPEROR
Fanfiction{End} Sunghoon bunuh diri dengan membawa dendamnya hingga dia bertransmigrasi kemasa lalu.