11

858 90 9
                                    

Typo.

*****

Sunghoon menghampiri Jaeyun yang kini masih menangis, Dia kembali karena mendengar teriakan menyesakkan Jaeyun yang menyayat hati.

"Aku akan meminta seseorang untuk membawakan bunga tulip biru untukmu" Ucap Sunghoon dengan menghapus air mata Jaeyun dari pipinya.

Sunghoon melampirkan tangan Jaeyun pada pundaknya dan menyimpan tangannya di antara paha Jaeyun.

"Nanti ada orang yang melihatmu menangis disini! sembunyikan wajahmu" Sunghoon menarik wajah Jaeyun agar menyembunyikannya di dada bidangnya.

Sunghoon pun membawa Jaeyun ke kamarnya dan meletakannya. "Lain kali jangan menangis di tempat terbuka itu memalukan dan jangan menangis di depanku karena aku tak akan kasihan padamu" Sunghoon pun berlalu pergi meninggalkan Jaeyun yang semakin kencang menangis.

"Kaisar" panggil seseorang ketika dirinya baru keluar dari kamar permaisuri

Sunghoon menghentikan langkahnya dan mengikuti orang tersebut agar berada di temoat yang sekiranya sepi.

"Tabib kim sedang mencari orang yang meracuni kaisar Sim! Dia sudah mengetahui kematian Kaisar Sim"

Sunghoon terdiam lalu mengangguk paham.

"Tolong jaga permaisuri! Jangan sampai dia menyakiti dirinya sendiri"

"Baik Kaisar" Ucap Jungwon dengan mengangguk

"Malam nanti ke kediaman ku bersama adikmu! Kita akan membuat rencana selanjutnya"

Jungwon mengangguk lalu kembali berada di depan pintu kamar permaisuri. Dirinya bisa mendengar samar - samar suara tangis permaisuri yang begitu menyayat hati, ingin rasanya dia memeluknya dan juga menghentikan rencananya namun dirinya tidak bisa membantah dan ingin menerima keadilan untuk mendiang kakaknya yang di bunuh oleh Jaeyun.
_____________

Jaeyun mengerjapkan matanya dia merasakan pening pada kepalanya. Apakah dia menangis hingga tertidur

"Selamat pagi permaisuri! Apa anda membutuhkan sesuatu?" Tanya Jungwon

Jaeyun menatap Jungwon "Tolong bawakan aku sesuatu untuk mengompres mataku"

"Baik Permaisuri"

Jungwon mengompres mata Jaeyun yang sedikit bengkak! Jungwon memperhatikan Jaeyun yang kini tengah termenung. Sungguh sebenarnya dia tidak percaya bahwa sang kakak di bunuh oleh Pangeran Sim namun terbukti dengan pedang yang di hunuskan pada tubuh kakaknya adalah pedang yang dirancang khusus untuk pamgeran sim.

"Permaisuri kaisar menyuruh anda untuk tetap berada di kediaman anda"

Jaeyun mengerutkan dahinya apalagi yang Sunghoon rencanakan "mengapa?"

"Mmm anu...."

Jaeyun tidak mengindahkan perintah Jungwon dia segera pergi ke pemerintahan dan banyak sekali warga disana bahkan para menteri kini tengah melakukan pengadilan.

Warga yang demo karena meminta seseorang yang meracuni kaisar dihukum mati yang membuat Jaeyun meraskan dunianya berhenti. Apakah Sunghoon tertangkap? Mengapa bukankah dirinya sudah menyuruh agar merahasiakannya.

BECOME THE EVIL EMPEROR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang