14

850 87 30
                                    

Typo.

*******

Tabib istana yang baru tidak berani menanyakan darimana asal memar yang terdapat di seluruh badan permaisuri!

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Sunghoon

"Permaisuri kelelahan sehingga dirinya demam kaisar! Jadi saya berharap dirinya istirahat hingga tubuhnya benar - benar kembali sehat" Ucapnya lalu melihat Sunghoon takut

Sunghoon memgangguk lalu dirinya menyuruh tabib istana untuk pergi.

Jungwon melihat Sunghoon yang kini hanya melihat Jaeyun dengan tatapan yang Jungwon tidak mengerti. Jungwon saat itu sangat panik ketika melihat wajah pucat Jaeyun dengan memar di area lehernya dan juga lebam di wajah dan sekitar tubuhnya dipenuhi dengan bekas gigitan.

Sehingga dia pun segera membersihkan tubuh Jaeyun dan juga sedikit membalut lehernya menggunakan kassa namun hingga sore Jaeyun tak kunjung bangun dari tidurnya!!! Dia pun dengan segera langsung melapor pada Sunghoon.

"Jaga dia" Ucap Sunghoon pada Jungwon yang entah kenapa membuat dirinya geram dengan perkataannya.

"Apakah harus separah ini?" Tanya Jungwon yang membuat Sunghoon menghentikan langkahnya.

Lalu mengabaikan perkataan Jungwon dan kembali pergi untuk bekerja kembali.

Tabib yang bernama Lee Riwoo itu terkejut saat seseorang menghadang tubuhnya dan langsung menarik tangannya.

"Maaf mengagetkan anda! saya hanya ingin bertanya pada tabib! Apa yang terjadi pada permaisuri?" Tanya Jay pasalnya siang mereka sudah berjanji akan kembali bertemu di taman namun Jaeyun tak kunjung datang sehingga membuat dirinya curiga lalu melihat orang kediaman permaisuri mencari tabib.

Riwoo menatap Jay yang tentunya dia sangat tahu siapa orang di depannya ini "Menteri pertahan bisakah kita membicarakannya di kediaman saya"

Dari raut wajah Jay dirinya sudah tahu bahwa Jay sangat mengkhawatirkan permaisuri! Sepertinya dirinya harus mengatakan yang sebenarnya pada Jay.

"Sepertinya kaisar melakukan kekerasan pada permaisuri saat menyentuhnya! Karena saya melihat memar yang berada di area leher permaisuri karena lehernya diturup kain kasa dan juga wajahnya yang lebam seperti bekas tamparan yang dilakukan berulang! Saya mengira tubuh permaisuri pun di penuhi dengan lebam dan juga gigitan karena saat saya memeriksa denyut nadinya saya tidak biaa mengatakannya" Ucapnya dengan menunduk

Jay mengepalkan tangannya lalu teringat Jaeyun seperti ketakutan akan sesuatu apakah ini semua karena Sunghoon? Sungguh Jay tidak habis pikir dengan sepupunya sekarang! Sunghoon sekarang sangat berbeda dengan sunghoon yang dirinya kenal dulu.

"Terimakasih Tabib! Bolehkan saya meminta tolong padamu! tolong beritahu apapun yang anda ketahui apalagi tentang kesehatan permaisuri pada saya! Saya memohon pada mu tabib" Ucap Jay lalu berpamitan pergi.

Sunoo kini tengah terdiam dengan sekujur punggung perih akibat hukuman yang harus di tahannya. kedua tangan yang di borgol membuat dirinya sudah tidak bisa merasakan sekujur tubuhnya.

"Menteri pertahanan datang" teriak seseorang yang membuat Sunoo mau tidak mau membuka matanya dan melihat Jay dengan pandangan sayu.

Jay meringgis ketika melihat bagaimana kondisi Sunoo saat ini. Sekarang dalam hatinya dirinya akan benar - benar memerangi Sunghoon dan membawa Jaeyun dan juga menyelamatkan Sunoo.

"Apa semuanya baik - baik saja? jaeyun apa dia baik - baik saja?" Tanya Sunoo dengan menatap Jay penuh harap.

Jay hanya menatap Sunoo! "Bagaimana mungkin kau mengkhawatirkan Jaeyun disaat kondisimu seperti ini" Geram Jay

Sunoo tersenyum "Aku disini baik - baik saja karena yang perlu di khawatirkan adalah Jaeyun yang masih dekat dengan penjahatnya! Bagaimana keadaannya Jay?"

Jay terdiam dengan menunduk karena mengingat perkataan Tabib Riwoo. Jay menatap Sunoo yang kini masih menunggu jawabannya "Aku akan segera membebaskanmu!"

Sunoo menatap kepergia Jay lalu dirinya tahu apa maksud dari pengalihan perkataannya yang artinya Jaeyun sedang tidak baik - baik saja sekarang.
__________

Ibu suri menatap pelayannya "Mengapa Jaeyun tidak mengunjungiku hari ini?" Tanyanya dengan khawatir dan juga penuh harap.

"Sepertinya permaisuri sedang sibuk! Ibu suri" Ucapnya dengan menunduk.

Semua orang yang berada di kediaman permaisuri adalah orang - orang sunghoon sehingga mereka membungkam mulut mereka sangat rapat tentang kejadian ini dan juga bagaimana kondiai permaisuri saat ini.

"Aku akan mengunjungi kediamannya" Ucapnya dengan beranjak

"Maaf Ibu suri! Kaisat menyuruh semua orang tidak mendatangi kediaman permaisuri!" Ucapnya takut ketika menyampaikannya

Ibu suri menatap pelayannya dengan mengernyitkan alisnya "mengapa? apakah terjadi sesuatu pada anakku? Jika begitu aku harua menemuinya" Paniknya namun sebelum dirinya beranjak Sunghoon sudah datang dengan tersenyum kepadanya.

Ibu suri segera menghampiri Sunghoon "Apakah terjadi sesuatu pada Jaeyun?"

Sunghoon tersenyum lalu membawa kembali Ibu suri untuk duduk di tempatnya "Permaisuri baik - baik saja hanya sedikit kelelahan dengan tugasnya dan juga masih terkejut dan tidak percaya dengan kepergian kaisar yang diracun oleh sahabatnya"

Ibu suri mengangguk paham "Aku harus menemuinya untuk menenangkannya"

Sunghoon mengusap tangan Ibu Jaeyun lembut "Ada aku Ibu! Aku akan berada di sisinya dan menenangkannya! lebih baik Ibu memulihkan kesehatan ibu dan tidak memikirkan Jaeyun"

Ibu suri pun mengangguk "Terimakasih karena kau menjaga Jaeyun! Sekarang hatiku merasa tenang jika meninggalkannya"

Sunghoon menggelengkan kepalanya "Apa yang ibu bicarakan! Ibu harus berumur panjang"

"Kau benar Ibu sangat ingin melihat cucu Ibu nanti! Apakah akan seperti dirimu atau seperti Jaeyun" Ucapnya dengan tersenyum yang membuat Sunghoon terdiam dia melupakan bahwa Jaeyun adalah seorang carrier yang bisa mengandung anak.

"Tentu saja! Ibu akan memiliki cucu yang mirip diriku dan juga Jaeyun" Ucap Sunghoon

"Benarkah! Ibu sangat kenantikannya" Ucapnya antusias yang mengingat Sunghoon pada jaeyun.

Melihat bahwa Ibu Suri sudah tenang dan tidak nekat untuk pergi ke kediaman permaisuri! Sunghoon pun pergi.

******

BECOME THE EVIL EMPEROR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang