typo.
********
Ibu suri sedang mencari Jaeyun namun tak disangka dirinya mendapat kabar bahwa anaknya tengah di periksa oleh tabib istana! dirinya pun segera pergi ke kediaman kaisar untuk melihat sang putra semata wayangnya.
kini semua orang sedang melihat bagaimana Tabib Riwoo memeriksa Jaeyun yang tak sadarkan diri."bagaimana keadaannya?" tanya Ibu suri dengan khawatir dan terus mengelus kepala putranya.
Riwoo menatap Semua orang takut! sebelum bicara dirinya menelan air liurnya kasar "Permaisuri Sim keguguran"
Sunghoon langsung mencengkram kerah Riwoo "Apa maksudmu? bukankah 4 hari yang lalu kau juga memeriksanya?" Geram Sunghoon.
"usia kandungannya baru satu minggu dan itu sangat sulit untuk mengetahuinya tapi sekarang saya melihat pendarahan pada permaisuri maka saya pastikan bahwa dirinya keguguran" Jelas Riwoo dengan sedikit meninggikan suaranya
Sunghoon melepaskan tangannya dari kerah baju Riwoo! dirinya mendadak lesu.
"bukankah saya sudah mengatakan pada anda kaisar bahwa saat berhubungan dengan permaisuri jangan berlebihan! Tapi anda tak mendengarkan saya!" Ucapan Riwoo membuat Sunghoon menatapnya tajam.
Riwoo mengabaikan tatapan Sunghoon dab memilih melihat Ibu suri "Mungkin ini berita duka bagi anda Ibu suri! Tapi sebaiknya permaisuri Sim dirawat dikediaman saya karena kondisinya yang sangat parah! saya juga bisa memantau kondisinya 24 jam"
---------------Ibu suri menghadang Sunghoon yang akan pergi dirinya butuh penjelasan atas apa yang menimpa putranya "Sunghoon -"
"Maaf! Saya memiliki urusan!" potong Sunghoon yang langsung pergi meninggalkan Ibu suri
Ibu suri pun menatap Jungwon sang penjaga anaknya "beritahu padaku yang sebenarnya"
Jungwon pun mau tak mau harus menutupi kesalahan Sunghoon.
Sunghoon langsung melayangkan pukulan pada rahang Heeseung dan terus memukulnya dengan bertubi - tubi! Nishimura yang memang sedang disana terkejut namun tidak berani untuk menghentikan aksi Kaisar.
"Kau membunuh anakku! Kau" Teriak Sunghoon yang terus memukul wajah Heeseung
Nishimura yang melihat Heeseung yang sudah hampir tak sadarkan diri akhirnya memisahkannya! Heeseung menatap Sunghoon nyalang begitu juga dengan Sunghoon.
"Kau yang menyuruhku! Tapi kau menyaalahkan atas semuanya! Kau pembunuhnya bukan aku! Bukankah ini yang kau inginkan! Sekarang kenapa kau marah atas rencanamu sendiri?" Teriak Heeseung yang membuat Sunghoon terdiam
Nishimura juga ikut terkejut dengan perkataan Heeseung! namun lebih baik dirinya membawa Heeseung terlebih dahulu dan membiarkan Sunghoon yang kini menundukkan kepalanya dengan melihat tangannya.
Nishimura bisa melihat pundak Sunghoon yang bergetar! Dirinya yakin bahwa sekarang Sunghoon sedang menangis!
"Kau bodoh Park Sunghoon!"
"Maafkan aku! Maafkan aku" Tangisnya dan sekelabat ingatan tentang dirinya dan ibunya terputar kembali di benaknya.
"Kekuatan sang kesatria Park adalah hatinya! Dia tidak pernah mengharapkan imbalan apapun, dirinya selalu menolong kekaisaran Sim dengan sepenuh hatinya tidak ada kesatria yang dapat menggantikannya hingga sekarang" ucap sang ibu pada Park Sunghoon kecil
"Aku akan menjadi kesatria Park Sunghoon! apakah itu juga alasan ibu memberiku nama Park Sunghoon? agar aku menjadi orang dermawan?"
Sang Ibu memeluk anaknya gemas "Bagaimana kau sangat pintar sekali! Tetaplah jadi anak ibu yang baik hati" Ucapnya dan mencium kening park Sunghoon
"tetaplah jadi anak ibu yang baik hati"
Sunghoon terus memukul pipinya dengan sangat keras sambil berteriak "Kau pembunuh!"
"Kau bodoh"
"Kau penjahat"
"penjahat! penjahat" setiap kata satu pukukan hingga sekarang pipinya benar benar lebam namun itu tidak sebanding dengan apa yang dia perbuat pada Jaeyun.
Sunghoon lalu menangis dan menepuk dadanya kuat! menyalurkan seluruh kebodohannya dan merutuki semua perbuatannya.
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME THE EVIL EMPEROR
Fanfiction{End} Sunghoon bunuh diri dengan membawa dendamnya hingga dia bertransmigrasi kemasa lalu.